si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Chevrolet Camaro Helge Meyer - Sedan Lapis Baja yang Berjasa Saat Perang Bosnia
Bagi agan yang suka dengan dunia otomotif pasti tidak asing dengan nama Chevrolet, salah satu pabrikan otomotif yang terkenal dengan produk mobil sedannya. Mungkin kita sudah biasa melihat sedan Chevrolet dipakai pihak kepolisian maupun masyarakat sipil. Namun, apa jadinya jika sedan tersebut dipakai pihak militer dalam sebuah perang ?

Kejadian unik ini pernah terjadi dalam perang yang terjadi di Bosnia pada dekade 1990-an, Helge Meyer seorang tentara Denmark yang ditugaskan dalam konflik tersebut memodifikasi mobil sedan Chevrolet Camaro untuk dijadikan kendaraan lapis baja guna menyalurkan bantuan ke warga yang terdampak perang. Langsung saja ane akan mulai pembahasan lengkapnya dibawah ini.



Chevrolet Camaro Helge Meyer

Pada tahun 1992-1995 terjadi sebuah konflik antara Serbia dan juga Bosnia. Munculnya konflik tersebut berawal saat runtuhnya Yugoslavia pada tahun 1991. Pada perkembangannya, negara bawahan Yugoslavia seperti Kroasia, Slovenia, Macedonia dan Bosnia mulai memperklomarkin diri sebagai negara merdeka.

Proklamasi negara-negara bagian Yugoslavia mendapat penolakan dari keras dari Serbia. Serbia berusaha mempertahankan eksistensi Yugoslavia sebagai negara kesatuan di kawasan Balkan. Keinginan Serbia tersebut kemudian menimbulkan konflik yang berujung pada Perang Bosnia.

Konflik yang tak kunjung usai membuat NATO dan PBB bereaksi dengan mengirim pasukan gabungan ke wilayah konflik, aliansi pasukan NATO pun mulai berdatangan ke Bosnia tak lama setelah konflik disana pecah. Pada tahun 1995, pihak NATO juga mulai melancarkan serangan udara ke wilayah yang sedang terjadi konflik.




Camaro Helge Meyer.

Ilustrasi: hagerty.com


Selain melalui serangan udara, aliansi negara NATO juga melakukan serangan melalui darat. Pasukan NATO berupaya mengevakuasi warga sipil dari wilayah konflik, selain itu mereka juga ditugaskan untuk mendistribusikan bahan makanan serta pakaian kepada warga sipil di wilayah yang terisolir. Tugas pendistrubusian logistik tersebut tidaklah mudah, karena saat malam tiba, para sniper sudah bersiap di posisinya untuk menargetkan para pasukan dari kubu NATO.

Kehadiran para sniper tersebut juga turut menciptakan ketakutan pada warga. Untuk bisa menyalurkan bantuan logistik tentu para tentara tersebut butuh kendaraan lapis baja untuk mengantisipasi tembakan peluru para sniper. Akan tetapi beberapa kendaraan tersebut tidak mampu menjangkau secara keseluruhan wilayah yang terisolir.

Mayor Helge Meyer, seorang perwira pasukan khusus Denmark, ia adalah salah satu tentara yang memiliki nyali besar selama pertempuran di Bosnia. Untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terisolir ia menggunakan Chevrolet Camaro miliknya, yang berkonfigurasi mesin V8 untuk masuk ke wilayah konflik guna memasok kebutuhan logistik warga.




Foto: Dokumentasi Helge Meyer


Awalnya ia mengutarakan ide ini kepada komandan US Army di Bosnia, rencana tersebut akhirnya mendapatkan izin. Mayor Helge Meyer kemudian menggunakan Chevrolet Camaro generasi kedua langsiran tahun 1979 miliknya, dibantu para teknisi dari US Army Helge Meyer kemudian merombak total sedan tersebut.

Bagi agan sista yang tumbuh di era 1980-1990 tentu tidak asing dengan serial Knight Rider yang dibintangi David Hasselhoff. Menggunakan sedan bernama 'KITT', yang aslinya bernama Pontiac Firebird Trans Am berwarna hitam, kendaraan canggih dan kebal peluru tersebut sempat menjadi perhatian pada zamannya. Camaro milik Helge Meyer yang tampil dengan warna hitam juga sekilas mirip seperti sosok KITT, Meyer memilih warna hitam dof untuk mobilnya.




Mayor Helge Meyer saat Perang Bosnia.

Ilustrasi: godupdates.com


Meski menggunakan platform sedan yang berbeda, akan tetapi Chevy Camaro milik Helge Meyer sudah battle proven di medan perang yang sesungguhnya, berbeda dengan KITT milik David Hasselhoff yang hanya battle proven di dalam film saja.

Modifikasi ekstrim pun dilakuakan pada Camaro yang akan digunakan Helge Meyer, pada bagian interior pencahayaannya dilepas, selain itu di pasang modul GPS militer dan radio taktis. Kemudian pada lampu bagian depan sudah dilengkapi sensor infrared, sehingga pengemudi dapat membawa sedan ini dengan IR (infrared) goggle serta detektor panas tubuh. Sedan ini juga dilengkapi kamera night vision untuk misi malam hari.




Tampak depan dari Camaro Helgey Meyer.

Foto: Dokumentasi Helgey Meyer


Selain itu sedan ini juga bisa dipasangi blade (pisau) pada bagian bumper depan, dengan tambahan bebek karet pada grill depan mobil. Kemudian pada bagian lantai dan kaca belakang kendaraan sudah dipasang plat baja, di bagian pintunya juga sudah dilapisi bahan kevlar. Sadar bahwa ban mobilnya akan menjadi sasaran empuk sniper, maka pada ban Camaro diisi dengan busa untuk meredam kebocoran. Hal ini dilakukan agar kendaraan tetap dapat melaju sampai wilayah aman, baru kemudian dilakukan penggantian ban.

Sebenarnya gan sist mesin Chevrolet Camaro ini aslinya berkonfigurasi V8 dengan kapasitas 5.7 liter yang mampu menghasilkan tenaga sampai 185 horse power, setelah dimodifikasi mesin mampu menghasilkan tenaga sampai 220 horse power. Sedan ini juga dibekali tangki nitrous yang dapat meningkatkan output menjadi 440 horse power.




Camaro milik Helge Meyer menyalurkan bantuan selama perang.

Foto: Dokumentasi Helgey Meyer


Dengan semua modifikasi tersebut, mobil masih bisa berakselerasi hingga 200 km/jam dalam waktu 13 detik dan bisa membawa muatan sampai 400 kg. Sedan ini juga dijuluki 'Ghost Car' alias mobil hantu selama konflik, namun warga Bosnia menjuluki mobil ini sebagai 'Bandits'.Ditembaki peluru sudah sering dialami Meyer dengan Camaro-nya, bahkan suatu waktu sempat ada proyektil yang mengenai helmnya, untung saja helm tersebut sudah dilapisi lapisan khusus.

Bagi wilayah yang terisolir kehadiran Camaro ini tentu sangat dinantikan, mengingat selama konflik banyak warga sipil yang kesulitan mendapatkan bahan makanan, obat-obatan serta pakaian. Aksi Meyer selama Perang Bosnia mendapat apresiasi serta dukungan tak resmi dari US Army. Bagi para personel asing, Camaro hasil modifikasi tersebut sangat efektif untuk menjangkau berbagai lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan pemasok logistik PBB yang mudah diidentifikasi dengan cat warna putihnya.



Salah Satu Peristiwa Tak Terlupakan Bagi Helge Meyer

Ada satu kisah menarik yang menyentuh hati penulis dari seorang Helge Meyer gan sist, setelah usainya perang beliau pernah menceritakan pengalamannya selama Perang Bosnia. Salah satu pengalamannya yang tak terlupakan adalah ketika ia menelusuri kota Vares di malam hari. Waktu itu sekitar tahun 1994 seperti biasa Helge Meyer sedang menelusuri wilayah kota yang sudah hancur akibat perang, ia berharap masih bisa menyalurkan bantuan kepada warga sipil yang mendiami kota tersebut.

Perjalanan Meyer waktu itu sampai ke kota yang bernama Vares, kondisinya sudah hancur, banyak reruntuhan bangunan. Di malam yang sepi, ia ragu apakah masih ada kehidupan di reruntuhan kota tersebut ? Meyer kemudian turun dari Camaro-nya untuk memeriksa kondisi di sekitar reruntuhan, diantara reruntuhan bangunan ia memeriksa daerah sekitar dengan alat detektor.

Alat detektor itu kemudian bereaksi terhadap panas tubuh, alat itu menunjukkan panas tubuh dari arah reruntuhan yang berlawanan. Meyer kemudian mendekat ke arah reruntuhan yang terdeteksi ada suhu panas tersebut, ia lantas melihat cahaya lilin melalui pintu yang ditutup papan.

Ia kemudian mengetuk pintu dan lilin dalam ruangan tersebut padam, Meyer pun waspada dan bersiap dengan senjatanya, takut jika yang berada dalam ruangan itu adalah musuh. Helge Meyer kemudian mengetuk pintu itu lagi dan berkata, "Mr. Meyer US Army !". Seorang lelaki tua kemudian membuka pintu, lelaki itu lantas meminta Meyer untuk masuk.




Ilustrasi: Dokumentasi Helge Meyer


Saat masuk, Meyer melihat wanita muda bersama dengan bayinya. Wanita tersebut adalah anak dari lelaki tua yang membukakan pintu tadi. Kedua orang tersebut pakaiannya sudah kotor, Meyer kemudian keluar dari rumah dan menuju mobilnya. Ia lantas mengambil sabun, air, makanan, pakaian dan makanan bayi.

Ibu itu kemudian mengganti baju bayinya kemudian memberinya makan. Sementara itu Mayor Helge Meyer dan kakek dari bayi itu duduk di sebuah ruangan ditemani cahaya lilin dan mereka diam untuk beberapa saat.

Kemudian lelaki tua itu mulai membaca Al-Qur'an dengan khusyuk, sementara itu Meyer yang juga sangat religius membaca Alkitab miliknya, yang merupakan teman setia selama perang. Beristirahat sejenak dari kengerian perang, kedua orang ini coba memperkuat imannya, berharap bahwa perang akan segera usai.




Ilustrasi: Dokumentasi Helge Meyer


Setelah selesai membaca Alkitab, Meyer memutuskan kembali ke mobilnya untuk beristirahat sambil berjaga jika sewaktu-waktu ada serangan dari musuh. Ketika ia sudah masuk ke dalam kantong tidurnya dan mencoba untuk tidur, ada seseorang mengetuk jendela mobil Meyer. Ternyata orang itu adalah wanita muda yang ia beri bantuan tadi.

Wanita tersebut lantas meletakkan bayinya di dada Meyer, ia merasa sedih sekaligus bahagia saat melihat bayi tersebut. Sedih karena seorang bayi harus merasakan kejamnya sebuah perang, tapi di lain sisi ia juga merasa bahagia karena bisa menyelematkan sebuah keluarga malam itu. Dalam sebuah wawancara, Meyer mengatakan bahwa kejadian mengharukan yang ia alami waktu itu merupakan hal yang tak bisa dilupakan sampai sekarang.




Ilustrasi: Dokumentasi Helge Meyer


Komandan Batalyon Pengganti Personel ke-21 LTC John S. Richard pernah menulis dalam sebuah catatan pada tahun 1994, bahwa Meyer tak pernah gagal dalam menjalankan misinya, ia juga tak pernah mengeluh dalam misi yang ia lakukan seorang diri tersebut.

Suatu waktu ketika ia menceritakan kembali pengalamannya pada tentara yang lebih muda beliau sempat berkata seperti ini "Jika Tuhan memiliki 'Rambo' di bumi, mungkin itu adalah saya". Dari pengalamannya waktu itu, ia pun kemudian mendapat julukan "God's Rambo" dari orang-orang.

Helge Meyer sendiri membeli Cehvrolet Camaro tersebut sekitar tahun 1994 dari seorang warga AS di Lanud Rhein, Jerman. Saat ini Chevrolet Camaro tersebut masih digunakan untuk aktifitas hariannya, sedan tersebut kini tidak lagi berwarna hitam melainkan berwarna oranye.

Odometernya saat ini sudah menembus angka 100.000 km, dan sulit dipercaya mobil legendaris ini masih bisa digunakan. Setelah pensiun dari dunia militer, Helge Meyer juga menuliskan sebuah buku yang berisi tentang pengalamannya selama Perang Bosnia, buku yang ditulis dalam bahasa Jerman itu berjudul 'Gottas Rambo'.




Kondisi mobilnya sekarang gan sist emoticon-Big Grin

Ilustrasi: gmauthority.com


Camaro Helge Meyer menjadi salah satu kendaraan yang berjasa selama Perang Bosnia, tak terhitung berapa banyak nyawa orang yang sudah diselamatkan dengan sedan ini. Mengingat selama perang berlangsung kebutuhan akan logistik terutama makanan sangat susah didapat, Helge Meyer dan Camaro-nya merupakan sosok malaikat penyelamat yang dikirim bagi warga Bosnia. Maka tak berlebihan jika Helge Meyer dijuliki sebagai God's Rambo.

Demikian sedikit kisah inspiratif dari HelgenMeyer, semoga bisa menambah wawasan baru dan motifasi untuk kita semua. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, sampai jumpa lagi, keep ngaskus ya emoticon-Angkat Beer


Spoiler for Tambahan Video:





Referensi: 12.3.4
Ilustrasi: Foto Dokumentasi Helgey Meyer, gathery.com, google image
Diubah oleh si.matamalaikat 04-03-2021 13:05
Junmai92Avatar border
orgbekasi67Avatar border
DruiDsAvatar border
DruiDs dan 33 lainnya memberi reputasi
34
6K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.