- Beranda
- B-Log Community
Merasa Sayang Membuang Barang? Bisa Jadi Tanda Hoarding Disorder!
...
TS
Kreativv.com
Merasa Sayang Membuang Barang? Bisa Jadi Tanda Hoarding Disorder!
Terkadang, saat kita melihat seseorang melakukan hal yang tidak biasa, hal tersebut bukan karena kepribadiannya sendiri. Bisa jadi, orang tersebut mengalami gangguan di dalam dirinya. Gangguan ini sendiri bukan selalu merupakan penyakit fisik, tapi juga bisa berupa kelainan pada mental seseorang. Seperti halnya ketika kamu tahu seseorang yang gemar banget menyimpan sangat banyak barang, padahal jelas sekali kalau itu tidak perlu. Bisa jadi, itu ciri-ciri hoarding disorder.
Apa Itu Hoarding Disorder?
sumber: unsplash.com
Hoarding disorder merupakan gangguan kesehatan mental di mana orang yang mengalaminya akan menyimpan sejumlah besar barang baik itu diperlukan maupun tidak. Biasanya, barang-barang yang paling sering disimpan di antaranya seperti koran, majalah, kertas-kertas, barang perlengkapan rumah tangga, serta pakaian. Terkadang, ada juga orang dengan gangguan mental ini mengumpulkan banyak binatang di rumahnya.
Hoarding disorder bisa menyebabkan kondisi barang-barang terbengkalai. Kondisi tersebut juga akan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Ini bisa menyebabkan orang yang mengalami gangguan tersebut stres dan malu sendiri terhadap orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya, keluarga dan rekan-rekan kerja. Tak hanya itu, gangguan ini juga dapat menciptakan kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat dan tidak aman.
Apakah Hoarding Disorder Banyak Terjadi?
sumber: unsplash.com
Berdasarkan data dari website kesehatan resmi Cleveland Clinic, hoarding disorder dialami oleh sekitar 2% sampai 6% penduduk Amerika Serikat.
Ciri-Ciri Hoarding Disorder
sumber: pexels.com
Orang dengan gangguan mental seperti ini memiliki keinginan kuat untuk menyimpan semua barang. Ciri-ciri gangguan ini di antaranya, seperti:
Ketidakmampuan untuk menghilangkan rasa posesif terhadap barang kepunyaan
Stres saat harus membuang barang
Gelisah memikirkan akan memerlukan barang miliknya suatu waktu
Tidak yakin di mana harus menyimpan barang-barang
Tidak suka orang lain menyentuh barang koleksinya
Tinggal di tempat yang tidak layak karena kondisinya kumuh
Jauh dari teman dan keluarga
Baca Juga : Cara Membuat Jurnal Harian untuk Merawat Kesehatan Mental
Apa yang Menyebabkan Hoarding Disorder?
sumber: pexels.com
Penyebab gangguan ini tidak diketahui secara pasti. Namun, menurut dokter, ada faktor-faktor yang terkait, seperti:
Memiliki saudara dengan hoarding disorder
Cedera otak yang membuat dirinya merasa butuh menyimpan barang
Peristiwa yang menyebabkan trauma
Gangguan mental seperti depresi atau obsessive-compulsive disorder (OCD)
Selalu belanja barang secara berlebihan
Tidak mampu menolak promo dan diskon
Cara Menghilangkan Hoarding Disorder
sumber: pexels.com
Biasanya, dokter akan menggunakan 2 macam pengobatan untuk orang-orang dengan gangguan ini. Pengobatan ini bisa membantu mereka untuk hidup lebih sehat dan lebih bahagia. Pengobatan tersebut adalah:
Cognitive-behavioral therapy (CBT)
Ini adalah jenis pengobatan yang umum untuk gangguan mental yang satu ini. Dengan CBT, maka orang dengan gangguan tersebut akan belajar memahami kenapa mereka suka menimbun barang. Mereka juga belajar untuk mengurangi kegelisahan saat harus membuang barang. Spesialis juga akan mengajari cara untuk menata barang dan kemampuan untuk membuat keputusan. Kemampuan tersebut dapat membantu pasien untuk mengelola barang kepunyaannya dengan lebih baik.
Antidepresan
Ada juga dokter yang menggunakan obat-obatan yang disebut antidepresan untuk mengobati hoarding disorder. Obat-obatan ini di antaranya yaitu venlafaxine dan paroxetine. Semuanya mampu mengurangi gejala gangguan. Biasanya, kombinasi obat dan terapi CBT dilakukan bersamaan untuk mengurangi gejala dengan lebih efektif.
Sekarang kita sudah lebih tahu tentang hoarding disorder. Kalau mungkin ada kenalanmu atau kamu sendiri nampaknya mengalami gangguan yang mirip seperti dalam penjelasan tadi, tak ada salahnya kamu berkonsultasi dengan doktermu. Hitung-hitung, kalaupun ternyata itu bukan hoarding disorder, kamu bisa mengobrolkan kondisi kesehatan mentalmu dengan spesialisnya. Kamu juga bisa berdamai dengan diri sendiri, lho. Ini bermanfaat banget buat kesehatanmu.
Baca Juga : Seni Menjaga Kesehatan Mental Selama di Rumah ala Aenea Marella
0
417
0
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Community
2.4KThread•7.2KAnggota
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru