Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [Penambahan Gula dalam Kopi? Ini Dia Fakta yang Perlu Kamu Tahu!]

lakopi.idAvatar border
TS
lakopi.id
[Penambahan Gula dalam Kopi? Ini Dia Fakta yang Perlu Kamu Tahu!]

gula dalam kopi
Photo by Natalie Scott on Unsplash

Para penikmat kopi atau coffee drinker tentu sudah mengetahui bahwa minuman yang kita sukai ini -kopi, dapat dipadukan dengan berbagai jenis campuran, mulai dari -yang paling umum- gula tentunya, sirup berbagai rasa, susu, madu, dan lain-lain.

Walaupun tidak semua -beberapa coffee drinker tentu ada yang memilih kopi tanpa gula- namun masih banyak konsumen kopi yang ‘mempermanis’ minuman kopinya. Dilansir situs perfectdailygrind.com bahkan menurut penelitian, di USA lebih dari 50% penikmat kopi yang di survey memilih untuk menambahkan ‘pemanis’ di menu kopinya.

Mungkin bagi sebagian dari kamu, minum kopi dengan tambahan gula di dalamnya sudah sejak dulu kamu alami. Mulai dari keluarga misalnya. Kopi tubruk biasanya akan disajikan dengan tambahan gula.

Sebenarnya darimana sih awal mula penambahan gula pada kopi ini? Kenapa menambahkan gula pada kopi seakan menjadi common habit yang tidak bisa lepas dari para penikmat kopi itu sendiri. Penasaran?

Yuk kita cari tahu lebih banyak lewat tulisan di bawah ini!


kopi dengan gula
Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash

Awal Mula dan Sejarah Penambahan Gula dalam Kopi
Penambahan gula dalam kopi dan hubungan keduanya bukanlah suatu yang ‘baru-baru’ ini dilakukan/ nge-trend. Gula dan kopi telah memiliki sejarah hampir 500 tahun lamanya, dan saling berkaitan.

Dilansir oleh perfectdailygrind.com ketika kopi mencapai Eropa pada abad ke-16, kopi dan gula sama-sama dianggap barang mewah, disediakan hampir secara eksklusif untuk kelas atas yang kaya pada saat itu. Namun, sebagian besar biji kopi berkualitas rendah, dan dipanggang dengan warna sangat gelap saat itu. Sehingga untuk membuat rasa pahit dan intens lebih enak, gula sering ditambahkan.

Gula dan kopi kemudian terus populer hingga abad ke-18. Coffee roaster berskala besar pertama kali ditemukan pada tahun 1700-an -yang tentu saja, masih sangat terbatas kendali atas roasting kopi yang dilakukan. Terlepas dari fakta bahwa roasting kopi dilakukan secara mekanis, penambahan gula dalam kopi masih dilakukan untuk ‘melembutkan’ rasa pekat dari kopi.

Demikian pula, ketika kopi instan menjadi populer pada abad ke-20, umumnya dibuat menggunakan biji yang murah dan terjangkau, seringkali dari biji kopi robusta. Hal ini semakin mendorong coffee drinker untuk menambahkan gula.


kopi dengan coffee tamer ilustrasi
Photo by Yeh Xintong on Unsplash

Gula dalam Kopi dan Kopi Specialty
Kopi specialty menjadi salah satu ‘babak baru’ dalam industri kopi dan juga konsumsi kopi itu sendiri. Terlepas dari sejarah gula dan kopi, kopi specialty muncul dan memberikan jarak keduanya. Sekarang, banyak konsumen kopi specialty yang mengonsumsi kopinya tanpa susu atau gula.

Banyak dari konsumen kopi itu percaya bahwa susu dan gula akan membuat cita rasa kopi specialty lebih lembut dan halus sehingga dapat ‘menyembunyikan’ karakteristik rasa yang ingin mereka nikmati.

Dilansir situs majalah.ottencoffee.co.id menambahkan gula kepada kopi specialty yang di proses dengan hati-hati ini bukan hanya membuat kopi menjadi lebih manis. Tapi juga menenggelamkan kompleksitas petunjuk rasa seperti notes atau hint yang berwujud halus dan mungkin saja terkandung di dalam kopi itu. Dengan kata lain, gula jadi merusak keseimbangan rasa yang telah susah payah dikeluarkan sejak fase awal tadi.


Penambahan Gula dalam Kopi dan Cita Rasa
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tambahan gula pada kopi biasanya dilakukan untuk mengurangi rasa ‘pahit’ karena kopi yang ada dulu berkualitas ‘buruk’ atau di roasting dalam waktu lama sehingga menjadi dark roast. Mengapa kita mengingingkan penambahan gula?

Hal tersebut sudah seperti hal ‘otomatis’ bahwa kita akan menghindar dari rasa pahit, salah satu caranya adalah dengan penambahan gula. Wilton Soares Cardoso seorang Food Engineer, Professor, dan Researcher di IFES, Espírito Santo menyebutkan bahwa otak kita menangkap ‘rasa manis’ sebagai sensasi yang menyenangkan dan reward. Karena itulah, kita selalu menginginkan ‘makanan dan minuman manis’.

Mengapa tidak semua orang memiliki keinginan yang sama?

Well, mungkin untuk penggemar kopi specialty yang ‘terbiasa’ tidak menambahkan gula pada kopinya tidak akan menginginkan penambahan gula dalam kopi yang mereka konsumsi. Tidak semua orang membutuhkan gula dalam kopi mereka. Namun, penambahan gula juga dapat meningkatkan kemampuan kita untuk merasakan rasa yang berbeda sekalipun pada kopi specialty. Hal ini akan menyeimbangkan keasaman dan menekan kepahitan.

Baca selengkapnya di sini https://blog.lakopi.id/gula-dalam-kopi/

Beli greenbeans kopi langsung dari petani?
[url]https://lakopi.id/beli/​[/url]

Bergabung jadi mitra petani kopi Lakopi: [url]http://bit.ly/lakopi-regist​[/url]

Follow IG Lakopi: [url]https://www.instagram.com/lakopi.id/​[/url]

Join Grup WhatsApp Keluh Kesah Kopi:
https://chat.whatsapp.com/KoafvaKU5io50NP4H7YXI9

Kamu petani kopi? Join Grup Facebook Petani Kopi Go Digital
https://www.facebook.com/groups/1044302146027269
0
492
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.