Tak bisa diragukan lagi bahwa dulu pada masa kejayaan Serie A, banyak orang Italia menyebut bahwa Serie A adalah il campionato più bello del mondo (liga paling menarik di dunia.
Lihat saja pada periode dari akhir 80an hingga akhir 90an, list penerima Ballon D'Orbanyak berasal dari Serie A, sebut saja Lotthar Matthaus, Marco Van Basten, Roberto Baggio, George Weah, Ronaldo Nazario, hingga Zinedine Zidane.
Hampir dalam satu dekade terakhir ini kasta teratas sepakbola Italia tertutup oleh hingar bingar dari Premiershipdan La Liga. Kemerosotan Serie A ini bisa saja disebabkan oleh beberapa hal, antara lainnya adalah dominasi oleh satu klub tertentu dan hilangnya pasar karena kalah saing dengan liga lain.
Selain itu pemain-pemain bagus yang sedang di masa prime-nya bergabung dengan klub-klub kaya baru, seperti Manchester City atau PSG yang mampu menawarkan gaji lebih tinggi.
Boleh jadi kalau hal tersebut tidak segera tertangani, maka akan berpengaruh pada Timnas Italia sendiri, karena liga kurang kompetitif maka akan berdampak buruk bagi timnas.
Kemerosotan ini juga bisa dampak dari ketidakmampuan finansial klub-klub Italia. Ketika klub mengalami kesulitan finansial, maka klub akan kesulitan dalam mengembangkan pemain, ketika tidak ada pemain yang berkembang maka prestasi klub akan susah dicapai.
Parma dan Fiorentina adalah contoh klub yang sempat mengalami kebangkrutan, kini mulai kembali lagi merintis jalan di Serie A.
Tapi Lega Calcio selaku operator liga segera berbenah gan. Sedikit demi sedikit Serie A mulai bangkit dari mati suri.
Berikut ane himpun beberapa faktornya, menurut ane pribadi.
Spoiler for 1. Branding baru dari Serie A:
sumber: soccerbible
Tak bisa disangkal lagi bahwa branding adalah masalah utama dari Serie A, oleh karena itu adalah ujung tombak untuk menarik penonton. Brand yang lawas tentunya tidak sangat disukai oleh penonton-penonton milenial. Yang akhirnya akan berpengaruh pada revenueliga itu sendiri.
sumber: nssmag
Selain itu, klub-klub Serie A juga mulai rebranding logo klubnya demi meningkatkan revenue klub. Sebagai contoh sebut saja Juventus yang berhasil rebranding dengan logo yang lebih dinamis namun tetap kuat. Hal ini akhirnya diikuti oleh klub lain, yang terbaru adalah Inter Milan yang akan segera merilis logo terbarunya.
Ini adalah langkah yang sangat tepat, karena sepakbola bukan hanya urusan di dalam lapangan saja, tetapi juga sudah menjadi suatu industri yang menjanjikan di luar lapangan.
Masalah Hak Siar selalu menjadi pemasukan terbesar suatu klub, sementara ini DAZN unggul dalam hak siar dengan bid sebesar 850 juta euro untuk masa 2021-2024, mengalahkan saingannya Sky.
Yang menarik adalah, penayangan Serie A kini mulai mempertimbangkan pasar Asia, dengan menayangkan Derby Della Madoninna(21/2) pada jam prime time.
Spoiler for 2. Hadirnya Pelatih-pelatih muda yang revolusioner:
sumber: cultofcalcio.com
Selama ini persepakbolaan Italia selalu identik dengan catenaccio, pertahanan grendel, dan pola permainan yang pragmatis. Sehingga skor-skor pertandingan dan jalannya pertandingan selalu monoton.
Seiring dengan perkembangan taktik dunia sepakbola, klub-klub Serie A kini mencoba lebih dinamis dalam penggunaan taktik yang disesuaikan dengan kebutuhan tim.
Beruntung Italia punya, Coverciano, suatu kawah candradimuka para pelatih-pelatih Italia untuk belajar dan mendapatkan lisensi. Dari sana lahirlah pelatih-pelatih muda, sebut saja kini ada Simone Inzaghi, Filippo Inzaghi, Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, Vincenzo Italiano, hingga Ivan Juric.
Untuk bisa lulus dari Covercianodan mendapatkan lisensi, mereka harus membuat suatu tesis terlebih dahulu.
Racikan-racikan baru dari mereka sedikit demi sedikit mampu membawa masing-masing klub yang mereka naungi berhasil menampilkan penampilan yang impresif.
Spoiler for 3. Bangkitnya Klub-klub semenjana:
sumber: ig @profuturestars
Roda kompetisi terus berputar, klub kadang bisa di papan atas bisa juga berada di jurang degradasi.
Serie A dalam satu dekade ini, berhasil meroketkan beberapa klub kuda hitam yang berhasil menembus dominasi papan atas. Contoh yang paling nyata adalah Atalanta dan Sassuolo.
Kedua tim itu beberapa tahun yang lalu belum terlalu diperhitungkan, tapi lihat saja kini keduanya bisa disebut sebagai kompetitor dalam persaingan perebutan tiket ke kompetisi Eropa. Bahkan Atalanta bisa menembus semifinal Liga Champions.
Keberhasilan kedua klub itu bukan karena aji mumpung saja ya gan, semua karena konsistensi keduanya dalam mengembangkan pemain-pemain muda dan memanfaatkan transfet budget yang minim untuk membeli pemain-pemain yang sesuai dengan kebutuhan klub serta mempunyai valuasi yang besar untuk masa depan nanti.
Spoiler for 4. Investor-investor baru:
sumber: wikipedia
Komoditas sepakbola kini mulai dilirik oleh investor-investor besar, setelah Premiership kedatangan banyak sekali investor yang mengubah wajah liganya. Kini Serie juga mulai dilirik oleh investor investor ternama dunia.
Sebelumnya pemilik-pemilik klub di Serie A kebanyakan adalah pengusaha Italia sebut saja Keluarga Agnelli, Silvio Berlusconi, Masimmo Moratti, hingga Sergio Cragnotti. Dimana mereka sangat ambisius dalam mengembangkan klub, tapi seiring dengan berjalannya waktu serta krisis yang menghantam Italia. Membuat mereka juga jatuh, sehingga harus berhemat.
Mau tidak mau, mereka mulai menjual kepemilikan saham mereka di klub ke investor-investor baru. Lihat saja dalam dekade belakangan ini, banyak sekali klub di Italia yang mulai diakuisisi oleh pengusaha luar Italia.
sumber: ig italianfootballtv
Mau tidak mau, mereka mulai menjual kepemilikan saham mereka di klub ke investor-investor baru. Lihat saja dalam dekade belakangan ini, banyak sekali klub di Italia yang mulai diakuisisi oleh pengusaha luar Italia.
Suning Group mengakuisisi Inter Milan, Elliot Management di AC Milan, hingga yang terbaru adalah Robert Platek yang mengakuisisi Spezia.
Ini langkah yang penting untuk kemajuan persepakbolaan Italia, karena dengan dana yang mumpuni membuat klub-klub mampu mendatangkan dan mengembangkan pemain-pemain yang berkualitas.
Berdasarkan data-data di atas, kemungkinan Seria A bisa berjaya dalam 5-8 tahun lagi gan.
Asalkan komitmen dalam pengembangan industri sepakbola disana dijalankan terus dan tetap menjauhi skandal-skandal.
Spoiler for sumur:
Lega Calcio
Forbes
italianfootballtv
profuturestars
nssmagz
cultofcalcio.com
soccerbible
The Guardian
Jangan lupa cendol dan ratingnya ya gan
Silakan komeng di bawah jika ada koreksi atau tambahan. Terimakasih.
Diubah oleh ahlifosil 01-03-2021 02:44
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
Kutip
31
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
23.1KThread•11.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru