Agan sista punya pengalaman ditinggal oleh seseorang yang terkasih?



Ditinggalkan selama-lamanya oleh orang yang kita cintai pasti berat ya Gansis, entah itu suami, istri, anak, orangtua, kerabat, sahabat, kekasih atau siapapun yang dekat di hati, jika sudah dipisahkan oleh maut akan meninggalkan luka dan sedih yang teramat sangat.

Bahkan saat ane melayat seorang teman yang baru saja ditinggalkan oleh suaminya, ane langsung terbayang sedihnya jika ane berada di posisinya.
Ada getir di setiap senyum yang disuguhkan pada tiap tamu yang datang bertakziah. Ahhh, ane emang melow-an orangnya

Lalu bagaimana jika kita ditinggalkan gara-gara perselingkuhan? Hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga yang serupa duri dalam daging. Bagaimana rasanya?

Mengutip perkataan seorang artiscantik yang katanya lebih memilih ditinggal selingkuh dari pada ditinggal pergi untuk selama-lamanya.

Banyak yang simpati dan menaruh iba pada pernyataan sang artis, tapi dasarnya warga +62 ya, kurang lengkap jika tidak menyuguhkan sebaris dua baris komen julid bin pedas level dewa.

"Ah, belom pernah ngerasain aja, makanya bilang kayak gitu" tulis salah satu netizen di kolom komen

Ya, komen netizen yang kontra ngga ada salahnya juga. Karena jika belum pernah mengalami, pasti belum tau gimana rasa (sakit)nya.



Sakitnya ditinggalkan saat suami sedang diposisi puncak, atau malah sebaliknya, ditinggalkan istri, karena sedang terjepit di bawah roda nasib, bagaimana rasanya?

Peluang selingkuh atau diselingkuhi salah satu faktornya adalah ekonomi. Pendapatan yang fantastis dengan karir sedang bersinar, akan membuka peluang untuk datangnya godaan. Mulai berubah menjadi banyak gaya, sifat sombong dan merasa sedang di puncak, maka pintu-pintu menuju keinginan yang tadinya tak terfikir, menjadi bermunculan dan makin lama makin terobsesi.

Begitu sebaliknya, saat karir sedang nyungsep, kehidupan dijunhkirbalikkan oleh nasib, celah untuk mencari pilihan lain mulai timbul. Entah itu kenalan lama, mantan kekasih, atau orang baru baik yang dikenal di dunia nyata atau pun di dunia gaib

Jadi bisa terbayang ngga sakitnya? Dicampakkan, dilupakan dan digantikan oleh orang lain, dan kita melepasnya dengan senyuman. Aahhh, berat juga kan?



Lalu dari segi mental, sekuat apa hati menatap kepergian seseorang yang meninggalkan kita demi untuk orang lain yang kini dia sayangi.

Berat ini gansist berat

Kalo boleh berpendapat, ane akan lebih ikhlas ditinggal mati, daripada ditinggal selingkuh.
Alasannya, meninggal itu nasib. Bagaimanapun semua orang akan menemui ajalnya, suka atau tidak suka, siap ataupun belom ada persiapan. Tak ada yang tau kapan, dan tak ada seorang pun yang mampu mencegahnya. Dan itu adalah final.

Ditinggal selingkuh juga berat. Pertama beban moral, yang mengharuskan kita menyandang status single parent yang masih dipandang miring oleh kebanyakan masyarakat, apalagi untuk seorang perempuan. Beuuuh, ngeriii kalo sampe menyandang status jendes



Lalu harus rela melepas kebahagiaannya untuk dia nikmati bersama pasangan barunya. Apakah kita bisa ikhlas dan legowo? Dan yang ngga kalah pentingnya apa kita yakin ngga akan mengungkit keburukan dan aib dia sebagai wujud kekesalan dan juga bentuk kekecewaan? Bisa saja kan?

Ane ingin menggarisbawahi perbedaan yang jelas tentang keduanya adalah, meninggal itu adalah keputusan Allah yang tak bisa ditolak sedang berpisah itu adalah keputusan kita, dan masih berkemungkinan untuk bisa kembali, misalnya rujuk.

Bagaimanapun yang namanya kehilangan adalah ujian yang sangat berat. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menjalani ujian. Karena Allah takkan menguji di luar batas kemampuan kita. Tinggal kita yang harus yakin dan belajar menjalaninya dengan ikhlas.

Ya ampun, sok bijak banget ane ya
Mohon maaf gansist, ngga ada maksud menggurui siapapun dan tidak sedang menghakimi pihak mana pun. Sekedar urun pendapat dan saling ingat mengingatkan.

Sampe jumpa di trit ane selanjutnya, tinggalkan opini agan sista di kolom komen dengan bahasa yang santun ya.





Narasi: Ulasan dan opini pribadi
Gambar: di sini