kopikamupahitAvatar border
TS
kopikamupahit
Perempuan Itu..
Obrolan paling serius tentang ingin dan tidak mau.

Seorang perempuan yang usianya matang dan tidak lagi muda memang, hanya saja belum tua.
Mencinta seorang pemuda yang usianya terpaut jauh dibawahnya.
Berbeda cara berfikir tentang memandang hidup, ngobrol dini hari. Dan obrolan ini adalah obrolan serius yang sangat dihindari sang perempuan. Tapi menjadi sebuah keharusan disampaikan oleh pemuda ini.
Apa yang kamu pikirkan ketika pasanganmu terpaut jauh usianya?
Secara umum, pastilah berharap pemuda ini untuk segera mengajaknya kejenjang lebih serius atau meninggalkan saja.
Kemudian setelah semua percakapan itu berakhir dengan kata yasudahlah dari si perempuan.
Meninggalkan begitu banyak pertanyaan yang tak ingin diucapkan karena sudah tau bagaimana nanti jawabnya.
Meninggalkan ke"embuhan" si pemuda, yang pada akhirnya pasrah saja.

Lalu apa yang menjadi tabu jika seorang perempuan yang memilih jalan hidup untuk mencintai seseorang dengan memang berharap akan bersama selamanya tapi tau bahwa itu tidak mungkin. Tapi dia tidak terbebani untuk menjalani yang sudah dijalani. Bucin?
Kadang kita tidak pernah tau seberapa besar alasannya untuk bertahan. Bukan karena tidak mampu mencari yang lain. Tapi karena ada hati yang sudah berjalan untuk disembuhkan dari luka keterpurukan akan tingginya harap.
Perempuan ini, melalu hidup yang sangat berat.
Lahir dari sebuah kesalahan, diperlakukan tidak bermoral oleh orang-orang yang dia percaya, diberikan sakit yang membuatnya harus menerima menjadi perempuan yang tidak sempurna, mencoba bangkit saat pernah terjatuh berulang kali hanya karena meyakini bahwa bahagia itu akan selalu ada untuk orang yang selalu melupakan, memaafkan dan mengikhlaskan.
Dia berjuang sejauh itu, dibalik semua hal yang orang liat baik-baik saja.
Perempuan ini, hidup dalam kelamnya pengalaman terburuk sebagai perempuan.
Perempuan ini saat kalian memandangnya semua tampak baik-baik saja. Normal segalanya tampak cukup. Tapi puing-puing itu ditutupnya dengan rapi.

Kenapa perempuan yang berusia matang belum menikah menjadi sesuatu yang tabu?
Kenapa mejalin sebuah hubungan harus segera kejenjang yg lebih serius?
Kenapa harus segera menikah? Punya anak? Kenapa harus?

Apakah tidak bisa seorang perempuan mempunya alasan untuk menikah karena memang dia butuh menikah?

Kecewa terberat adalah saat, hidup seseorang tidak punya pilihan selain mengalah dengan sesuatu yang sudah menjadi umumnya saja.

Pernahkan berfikir, bahwa tidak semua perempuan siap untuk menjadi "umumnya saja".

Dan aku merasa, seperti perempuan itu. Yang berharap hidup cukup adil, bahwa apapun kini, menyesal atau tidak. Nantinya semuanya aku yang merasakan, meski itu menyakiti orang lain.

Bukan mendramatisir hidup, tapi coba bayangkan. Jika kamu hidup sebagai orang yang selalu berada diantara keduanya. Dititik dimana jika orang lain berlaku baik kamu tidak dapat baiknya. Jika orang mendapat buruknya, kamu yang akan dicap terburuknya.
Bayangkan saja.
Karena aku merasa aku sudah dititik lelah, bahkan membayangkan menjadi perempuan itu, sepertinya aku tidak mampu.
Otakku beku, bibirku kelu.

Untuk perempuan itu,
Sabar, kamu tidak sendirian. Kamu hanya merasa sendiri dan kesepian setelah obrolan dini hari.

0
276
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.