Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aissatiAvatar border
TS
aissati
Ancaman Loss Learning di tengah pandemi covid-19
"Loss Learning" pernahkan mendengar istilah ini? Apalagi issue ini sangat erat hubungannya dengan pandemi yg dialami dunia saat ini, memang saat ini isu kesehatan dan ekonomi jauh lebih urgent untuk cover dan diatasi, lalu pendidikan yg dampak (short-time) ekonominya memang tidak signifikan "ditenggelamkan" dulu. Ane adalah pendidik yg pada tangal 11 Februari yg lalu berkesampatan mendengarkan pemaparan tentang mitigasi masalah loss learning ini. Bisa sy simpulkan ini masalah yg sangat pelik dan krusial, utamanya untuk jangka panjang.
Quote:


Jadi jelas ketika tanpa tatap muka, pembelajaran akan menurun kualitasnya dan berdampak pada kompetensi belajar anak. Salah satu contoh loss learningadalah, hilangnya kemampuan membaca dan berhitung anak yg dimana akan menghambat anak untuk mempelajari pelajaran lanjutan jika mereka naik kelas, klo tidak bisa membaca, anak kelas SD bakal sulit disuruh paham pelajaran biologi, komputer, bahkan sejarah.
Pada gempa bumi di Pakistan tahun 2005, anak2 diliburkan 4 minggu, dan sekolah ditutup. 4 tahun kemudian, penelitian dilakukan dan hasil mencengangkan didapat dari penelitian tersebut, disebutkan bahwa kemampuan belajar anak yg diliburkan 4 minggu telah kehilangan kemampuan belajar selama 2 thn dibandingan anak2 yang tidak terkena dampak penutupan sekolah. Nggak maen2 lo gan, loss learning sampek 2 tahun. Lalu terkait dengan pandemi ini, dimodelkanlah dampak ditutupnya sekolah dan diketahui bahwa kalau sekolah tutup dan hanya ada pembelajaran jarak jauh (PJJ) saja, tidak belajar dgn tatap muka selama setengah tahun, anak kelas 3 SD akan mengalami loss learning 1, 5 tahun, dan anak kelas 1 SD akan mengalami loss learning 2,2 tahun. 

Spoiler for model proyeksi efek pandemi anak kelas 1 sd:

Jangka panjangnya adalah, sebagai negara, sisi ekonomi dan sosial kita akan sangat tertinggal dibandingkan dengan proyeksi yang sudah dibuat sebelum pandemi. Nggak bakal ada tu generasi emas 2045 yang dari tahun2 kemarin digaung-gaungkan.

Dan siapa yg bakalan amat sangat terancam kena loss learning, bukan orang di pedesaan gan, krn salah satu narasumber adalah guru di provinsi kaltara yg notabenya sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka karena deaerahnya zona hijau, dan dari testimoni mereka, sebagian besar murid2 mereka ketika masuk lupa cara membaca dan berhitung. Secara logika, yang sangat terancam jelas murid2 di perkotaan, karena sekolahnya pada tutup dalam jangka waktu yg jauh lebih lama.

Lalu gimana caranya biar g terjadi, to prevent it is not impossible, but surely it will no be effective. Jelas kta tidak bisa maksain buat buka sekolah, iye kali mau ngorbanin kesehatan anak2 kita.

Ada beberapa opsi yg harus cepat2 diambil pemerintah. Bisa dipilah menjadi 2 kategori, kategori yg pertama ketika pembelajaran masih daring

Spoiler for Problem solving loss learning in online class setting:

 

Dan yang kedua, nanti ketika sekolah dibuka lagi, pemerintah disarankan melakukan beberapa hal yg sekiranya sangat fundamental 

Spoiler for Reopening school plan:



Semua hal ini sudah barang tentu tanggung jawab kita bersama, mulai dr orang tua, guru, pemerintah. Pasti bisalah jika dimulai dr sekarang, dan sadar akan dampaknya. Sekian sharing dr sy yang disadur dari berbagai narasumber konferensi international yg sy hadiri. Semoga ada manfaatnya ya gan
Diubah oleh aissati 28-02-2021 00:47
aviepAvatar border
aviep memberi reputasi
1
366
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.