Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MnsukraAvatar border
TS
Mnsukra
Meja Bundar Kita

Sumber Gambar : dewiku.com

Dua hari lalu, tepat pukul 7 masih ada silaunya wajahmu yang ku sayang. Di meja bundar bertaplak kain coklat. Kita duduk berdua menikmati indahnya rumah tangga sambil menyantap nasi dan lauk-pauknya.

Duniaku di penuhi teriknya mentari yang menyinari hati setiap kali ku pandang dan kubelai lekuk tubuhmu yang menawan. Kau telah menjelma seorang istri yang di kerubuti kumbang-kumbang. Dan aku. Aku sungguh beruntung menjadi imammu.

"Mas, kamu mau aku masakin apa buat besok?" Sebuah tanya menyempit di ruang telingaku malam itu.

"Apapun masakan kamu dek. Abang pasti habiskan. Kan, istriku yang paling cantik ini chef yang handal." Kujawab dengan senyum tawa kecil-kecil.

Kau pun tertawa dan memerah lah pipimu hingga keluarlah wajah cantik itu. Wajah yang dimana menggantikan lensa mataku untuk melihat kecantikanmu dari sisi lain yang tak orang lain lihat. Seolah hanya dengan melihat sampulnya saja aku sudah tau isi dalamnya.

Kukejar-kejar. Mendekat-dekat. Berbunyi senyap-senyap layaknya pencuri yang baru belajar mengambil barang. Dan niatku untuk mengambil isi hatimu yang kata orang sulit untuk ditaklukkan.

Kata orang kau pernah mematahkan kaki dan tangan laki-laki kurang ajar. Entah darimna ku tahu perihal itu. Akupun tak percaya dan aku coba memegangmu dengan percaya diri. Pundakmu ku sentuh. Kepalan tanganmu bergerak reflek nyaris mematahkan tanganku. Untung saja nasib baik masih bersamaku.

Aku tak pernah menyangka tangan yang dahulu digunakan untuk memukul ternyata pandai juga meramu masakan. Perutku dibuat tak berdaya mencerna setiap masakan yang kau sajikan sebagai bekal menu makan siang. Seingatku, aku lupa kapan terakhir makan diwarung atau jajanan di luar sana. Situasi kerja yang kadang mencekam berubah menjadi taman bermain anak-anak. Setiap kali aku senyum dan sesekali tertawa sambil menyelesaikan beberapa pekerjaan. Lembur, adalah waktu yang paling menyebalkan yang pernah ada. Namun, ketika suaramu menggema di speaker hapeku, saat itu aku kembali bersemangat lagi.

"Dek, Abang pulangnya agak larut malam ini. Adek kalo mau tidur...tidur aja dulu. Jangan tidur larut-larut ya. Jaga kesehatan kamu ya sayang."

"Iyaaah. Aku gak papa kok bang. Kalo mesti nungguin kamu pulang. Lagian aku kan istri kamu. Jadi sudah tugas aku nungguin kamu."

"Udah-udah, kamu tidur aja dulu. Jangan bantah! Daaah. Assalamualaikum."

"Iya-iyah...waalaikumsalam."

Malam dan pagi serta hari-hariku yang tanpa celah bagi perasaan buruk. Kebahagian layaknya pelangi berwarna warni. Lekat di langit enggan pergi. Meski saat itu lembur pulang pagi. Tak kusangka ia masih saja menunggu tepat di depan pintu. Ia tergelatak beserta bantal dan kainnya.

Waktu 30 menit lagi azan subuh. Kuletakkan tas diatas lemari. Lalu ku angkat istriku ke kamar supaya ia nyaman di kasur. Tampaknya ia masih tak bangun-bangun juga. Hela napasnya masih ada dan panas disela-sela dadaku. Sambil menunggu azan subuh aku niatkan untuk terjaga. Pergi ke ruang tengah menyalakan televisi. Barangkali pertandingan bola belum selesai kurasa.

Tak lama menunggu azan pun sampai pada waktunya. Didengar semua makhluk yang terbangun karenanya. Istriku salah satunya. Tiba-tiba ia sudah disamping kursi yang aku duduki.

"Kapan pulangnya bang? Kok gak bangunin aku?" Ku cubit hidungnya. Ia pun meringis kesakitan.

"Kamu lain kali jangan lagi tidur di sofa ya. Kan abang lama pulangnya. Abang itu gak mau kamu kenapa-napa. Abang itu sayang sekali sama kamu. Apalagi kamu baru mengandung 2 minggu. Besok-besok kita cek kandungan. Inget! Jaga baik-baik bayi kita. Kamu jangan sungkan-sungkan sama aku. Bilang kamu mau apa? makan apa? Yang penting kamu bayi kita sehat hingga sampai di waktu yang ditentukan. Nah, ayok kita subuh dulu."

"...." Berkaca-kaca matanya dan ia pun terdiam. Sambil memeluk diriku erat.

Kami gelarkan sajadah sehabis wudhu yang membasahi tubuh. Wajah yang penuh dosa-dosa umat manusia seperti dua insan ini saling meminta ampun kepada rob-nya. Setiap sujud-sujud tak lupa berdoa mengakui dan meminta ampun padanya. Sang Ilahi penguasa seluruh alam semesta. Dalam shalat subuh berjamaah kami berserah diri dan berdoa. Sampai pada waktu salam.

Istriku, dia masih enggan bangkit dari sujudnya yang panjang. Cukup lama sudah aku bacakan doa duduk tashyadud akhir, tapi tidak mungkin dia masih belum menyudahi sujudnya. Aku curiga jangan-jangan ia sudah dijemput sang maha kuasa.

"Istriku! Istriku!" Kupanggil-pangil tidak beranjak. Kupegang-pegang kaku. Tak disangka ia telah berpulang. Aku menangis sejadi-jadinya seolah duniaku telah dilahap oleh kegelapan. Mataku gelap ingin pingsan, namun masih coba ku tahan.

Di hari itu aku berkabung. Seorang diri meratapi sang istri. Rumah yang kini sudah kehilangan makna dan arti. Sebab, mentariku telah tenggelam selama-lamanya. Dan aku hanya memiliki malam. Gelap dengan berbagai ketenangan. Meski kadang tangis tersedu-sedu datang seperti rintik-rintik hujan. Yang dimana keawetannya sampai seharian.

"Istriku! Istriku! Aku rindu kamu. Aku merasa hidupku sudah tiada artinya lagi. Sulit kulanjutkan hidup seperti ini. Bila kau sendiri pergi tiba-tiba begini." Sambil menangis mengusap air mata yang jatuh. Aku benar-benar kehilangan dirinya.

Tanpa sadar aku masih menjumpai hari esok. Tangisan malam tak membuatku terjaga. Dan sebuah taplak meja yang harumnya masih memikat seolah menandakan aroma mendiang berkrumun di sekitaran. Lalu kupandangi meja bundar itu. Ku lihat ia dan suaminya. Sesekali itu terbayang kemudiang hilang. Kurasa ia berpaling dan mendekapmu. Memelukku erat-erat. Hingga ku terpejam dan jatuh ke dunia lain yang ia bawakan.

Tampak ia dan anaknya mengenakan baju putih-putih. Terang dihiasi cahaya menyilaukan. Dengan rasa penasaran aku menghampiri. Tiga langkah kaki lagi aku dapat memeluk mereka. Tanpa kata apapun melainkan sebuah senyuman yang tersungging mereka menjauh. Dan aku kembali sadar dengan pilu yang semakin enyah dihati.
0
385
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.