sumber foto

Pertama kali melihat dirimu.
Jantungku berdebar kencang.
Gilaaaa....!.
Inikah cinta pandangan pertama..?
Senyum dan tawanya terhiasi dua lesung pipit,membuatku terpesona.
Wajahku memerah takkala kami bertemu pandang dan saling tersenyum.
Hasrat tuk memilikinya pun memburu di dadaku.

Menitip salam perkenalan,aku mulai titipkan kepada sahabatku yang bertetangga dengan dia.
Setiap ada kesempatan mencoba mampir ke rumah sahabatku.
Hanya tuk bisa lebih dekat dengannya.

Ketika mulai terbiasa bertemu,saling bercanda.
Aku pun mengajaknya tuk jalan berduaan,entah itu pergi ke bioskop atau makan bakso favoritnya.
Semakin hari kami pun semakin dekat dan sepertinya dia menyukaiku juga.
Aku mempersiapkan hatiku dan lisanku tuk menyatakan perasaanku kepadanya.
Namun ada yang janggal dengan sikap sahabatku.
Tidak seperti hari biasanya kami bersama.
Biasanya kami bertiga saling mengobrol di halaman depan rumahnya.
Kini ketika aku datang,dia hanya basa basi sebentar dan meninggalkan kami berdua.
Kulihat,ada tatapan kesedihan di wajahnya.
Dia sahabatku yang paling dekat,kami saling menjaga satu sama lain bila ada kesusahan.
Sahabatku ini adalah saudaraku,dimana kami saling tertawa bersama,menggoda iseng seorang gadis bersama.
Terlalu banyak sejarah hidup yang kami lewatin bersama-sama.

Akhirnya sebuah cerita terkuak dari sahabat kami yang yang lain.
Ternyata Dia adalah milik sahabatku sedari awal.
Aku pun tak menyadari atau bisa di bilang aku sudah mabuk kepayang dengan gadis tersebut.
Cinta ini tidak boleh berlanjut bagiku.
Dalam diam sahabatku ternyata itu wujud agar aku tidak langsung kecewa.
Karena baru kali ini,dia melihatku berbeda saat melihat seorang gadis.
Maka dia memohon kepadanya tuk berlaku baik sebisa mungkin terhadapku.
Namun semua tidak seperti yang dia rencanakan.
Sang gadis ikut hanyut dalam rasaku.
Akhirnya cinta kami menjadi cinta segitiga.

Aku menanggalkan seluruh rasa cintaku,berlari dari kebahagiaan sesaatku,menepis perasaan dia yang lebih kepadaku.
Bagiku sedari awal kisah cinta kami telah salah.
Pedih hatiku,tersiksa malam-malamku karena kerinduanku padanya,menangis dalam senyumku dan berkata kepada sahabatku.

"Sedari awal Endah memang bukan tuk aku,sahabatku!".




sumber pidio