💝💖💝💖💝💖💝💖💝

Cinta,adalah satu kata penuh misteri dengan sejuta makna.
Setiap orang memaknai kata ini dengan berbagai macam tafsir yang tidak pernah sama antara satu sama lain.
Di sini lah letak misterinya!
Namun dari sekian banyak makna cinta yang pernah ada di dunia, ada satu perasaan sama yang menjadi latar belakang dan alasan kenapa ada cinta di hidup manusia.

Rasa Sayang, adalah alasan kenapa cinta itu dapat muncul tumbuh subur di hati dan menguasai pikiran. Bahkan logika yang biasanya mengambil alih peranan hidup seseorang pun akan sekejap beku dan menjadi bodoh, jika rasa sayang dan cinta sudah melekat pada diri seseorang!

Aku pun begitu saat pertama kali mengenal cinta yang ada pada dirinya.
Seseorang yang pernah ada dihidupku namun sekarang hilang karena sebuah takdir yang tidak mengizinkan cintaku dan cintanya bersatu!

Kisah cinta yang membuatku meringis beberapa saat, merasakan pilu yang teramat sangat.

Dulu aku pernah mengenal seorang gadis cantik dari keluarga baik-baik.
Lebih tepatnya dia adalah anak dari Kyai-ku!
Aku mengenal dirinya dengan sangat baik.
Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, nama abah dan ibunya, makanan favorit, bahkan cara bicara dan senyumannya pun masih kuingat sempurna di dalam ingatan hingga saat ini.

💘💘💘

Dia tahu aku mencintainya, karena memang aku pernah mengungkapkan rasa sayang melalui sebuah surat.

Iya, hanya sebuah surat!

Sebab dulu di pondok tidak ada hubungan dekat lebih dari hanya sekedar saling berbalas surat, karena itu sudah aturan dan pakem yang harus diikuti oleh para santri.

Aku pun mengirimkan surat dengan diam-diam, dengan cara kuselipkan ke dalam sebuah kitab saat berada di dalam satu ruangan mengaji.

Aku pujangga, merangkai kata itu sangat mudah.
Namun entah kenapa surat yang kutulis saat itu sangat sederhana. Hanya berisi ungkapan rasa sayang yang kujelaskan dengan rasa cinta.

Dia membalasnya persekian hari setelah surat itu kukirimkan.
Campur aduk perasaan saat membuka suratnya pertama kali.
Aku diam, membaca dengan sangat seksama apa balasannya atas perasaan ini. Ternyata dia membalasnya dengan sangat baik, dia membalasnya dengan rasa sayang dan cinta yang sama!

Bahagia?
Itu sudah pasti, aku sangat bahagia setelah tahu bahwa dia mempunyai perasaan yang sama denganku.

Hari demi hari berlalu sangat cepat.
Kami hanya saling melempar senyum dari kejauhan. Tak berani saling menatap lama, apa lagi berjabat tangan!
Namun meskipun hanya seperti itu, aku sangat bahagia.

Sampai kenyataan lain harus datang dan membuat kami berpisah!

💔💔💔

Mungkin bukan rahasia lagi, jika seorang anak Kyai dijodohkan dengan anak dari Kyai yang lain.

Sialnya aku bukan anak Kyai, dan mencintainya itu sebuah kebodohan yang tidak bisa kukendalikan.
Dapat dikatakan aku kurang sadar diri dan terlalu berharap.
Mungkin benar kata pujangga lama, "Bagai pungguk merindukan bulan", itulah aku!

Tapi aku yakin cintaku tidak salah, perasaan sayang juga tidak mungkin salah bukan?
Hanya saja memang Tuhan tidak mentakdirkan kami untuk berjodoh, dan aku harus menerima melihatnya bahagia dengan orang lain, meskipun aku sendiri terpuruk dalam beberapa saat karena cinta yang sudah terlanjur melekat erat.

Aku memutuskan untuk pulang. Iya, aku pulang dari tempat yang membuatku merasakan kengiluan yang tak kunjung sembuh!
Meninggalkan penjara suci kembali ke rumah, duduk menyendiri di atas ranjang sembari membuat puisi-puisi patah hati sampai diriku menjadi seorang, "Pujangga dari Kota Mati."

📖📖📖

Mungkin kisah cinta ini tidak akan terlupakan, karena menjadi sebuah kenangan indah yang menorehkan luka dalam.

Tapi aku yakin, ada cinta lain yang lebih indah yang suatu saat nanti akan menutup luka itu rapat-rapat.
Sampai tak ada lagi luka yang terlihat, dan hanya ada rasa bahagia yang tersemat tanpa sekat-sekat!