Kenapa sih orang takut dengan Vaksin COVID19, khususnya vaksin COVID19 sinovac yang telah resmi dipergunakan di Indonesia. Dari framing-framing yang beredar bukan hal yang seharusnya di khawatirkan oleh beberapa orang hanya asumsi dan isu-isu sara yang beredar.

Lalu kembali lagi setelah vaksin COVID19 sinovac beredar isu efek samping dari vaksin tersebut beredar lagi bahkan tidak jarang demi menyesatkan dan membuat opini di masyarakat mereka mencampur adukkan kebenaran dan kebohongan jadi banyak orang berfikir apakah itu benar.



Padahal setelah kemarin berbagai tahap mempergunakan vaksin di Indonesia terbukti efek samping vaksin COVID19 sinovac tersebut hanyalah nyeri, bengkak dan merah di lokasi suntikan, sakit kepala, nyeri otot dan demam ringan. Menurut saya sendiri hal ini biasa ketika tubuh kita menerima hal yang baru. Apalagi vaksin sendiri merangsang antibodi kita untuk bisa menahan virus baru. Toh komputer atau aplikasi saja jika menambahkan hal baru butuh penyesuaian bahkan update jadi tidak heran kalau tubuh kita berbeda.

Dan sekali lagi tidak seperti framing-framing yang beredar bahwa vaksin COVID19 sinovac ini bisa menyebabkan lumpuh bahkan kematian hal ini jelas fakta yang benar telah dicampur adukkan dengan kebohongan dan orang-orang yang memiliki tingkat literasi rendah akan mudah sekali tergiring opini-opini menyesatkan. Jadi daripada kita terus saja berdebat lebih baik kita menjadi saksi sendiri.



Saya sendiri sebagai orang desa pasti setuju jika saya disuntik vaksin COVID19 sekarang. Karena setelah membaca tread-tread dan field report tentang orang yang telah melakukan vaksin COVID19 sinovac ini efek sampingnya hanya seperti itu. Toh sebagai orang desa hal-hal tersebut telah biasa.

Dan menurut saya jika demam dan menggigil itu adalah efek samping yang paling parah toh kita sebagai orang desa sudah biasa meriang. Jadi yah walaupun saya terus berharap vaksin COVID19 sinovac terus disempurnakan sehingga tidak ada efek samping. Tetapi jika saya telah divaksin dan mengalami efek-efek tersebut saya tidak akan keberatan karena setelah itu saya akan terbebas dari virus yang telah menyerang seluruh dunia ini.

Daeipada saya terus hidup dalam ketakukan twrkena covid atau tidak lebih baik saya mencoba berusaha demi badan dan kehidupan saya sendiri toh ada peluang kita akan terbebas dari virus yang memuakkan ini. Jelas jika ada kesempatan saya akan ambil hal tersebut tanpa ragu dan bahkan jika sudah bisa untuk semua orang saya akan menjadi orang pertama yang mengajukan diri untuk divaksin.