Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kyaimaarufaminAvatar border
TS
kyaimaarufamin
Konstitusional, Senat AS Lanjutkan Sidang Pemakzulan Trump Jilid II
Senat Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk melanjutkan sidang pemakzulan terhadap mantan Presiden Donald Trump , menolak argumen tim pembela yang menyatakan bahwa hal itu inkonstitusional. Trump dimakzulkan oleh DPR AS dengan tuduhan menghasut serangan mematikan di Gedung Capitol .

Hasil voting di Senat AS menunjukkan 56-44 untuk melanjutkan ke persidangan pertama mantan presiden, sekaligus menutup hari yang dramatis di ruang Senat.

Dalam sidang, anggota parlemen dari Partai Demokrat yang menjabat sebagai jaksa penuntut membuka persidangan dengan video grafis yang menyelingi gambar kekerasan di Gedung Capitol pada 6 Januari dengan klip pidato Trump kepada kerumunan pendukungnya beberapa saat sebelumnya mendesak mereka untuk "berjuang mati-matian" untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden 3 November.



Baca Juga:

Studi Ungkap Vaksin Pfizer Mampu Lawan Covid-19 Jenis Baru
Perubahan Sikap Terhadap Palestina, Dapatkah Biden Fasilitasi Solusi Dua Negara?



Senator, yang menjabat sebagai juri, menyaksikan saat layar menunjukkan pengikut Trump menjatuhkan penghalang dan memukul petugas polisi di Capitol. Video itu termasuk momen ketika polisi yang menjaga ruang DPR menembak mati pengunjuk rasa Ashli Babbitt, satu dari lima orang termasuk seorang petugas polisi yang tewas dalam penyerbuan itu.

Massa menyerang polisi, membuat anggota parlemen berebut menyelamatkan diri dan mengganggu sertifikasi resmi kongres atas kemenangan Presiden Joe Biden setelah Trump menghabiskan waktu selama dua bulan untuk menantang hasil pemilihan presiden berdasarkan klaim penipuan suara yang meluas.

"Jika itu bukan pelanggaran pemakzulan, maka tidak ada hal seperti itu," kata Perwakilan Demokrat Jamie Raskin, yang memimpin tim yang terdiri dari sembilan anggota DPR yang menangani kasus tersebut, kepada para senator yang hadir setelah menunjukkan video tersebut seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/2/2021).



Dia menangis ketika menceritakan bagaimana kerabat yang dia bawa ke Capitol hari itu untuk menyaksikan sertifikasi pemilu harus berlindung di sebuah kantor dekat lantai DPR, sambil berkata: "Mereka mengira mereka akan mati."
0
153
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.