Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LaditachudaAvatar border
TS
Laditachuda
Canggih, Ada Komunitas Dukun Di Indonesia!
Dukun


Quote:



Quote:


Halo Agan-agan, kali ini saya ingin mengajak kalian untuk membahas sebuah fenomena terkini yang cukup mengejutkan. Terus terang saya menahan napas cukup lama ketika membaca sebuah tulisan tentang dukun.

Tapi jangan langsung berpikiran negatif, Gan. Saya menahan napas karena kagum sekaligus heran dengan kegigihan para ahli dunia spiritual ini. Mereka membuat sebuah komunitas yang diberi nama Persatuan Dukun Nusantara alias Perdunu.

Perdunu ini berlokasi di Banyuwangi. Kalian tentu sudah tidak aneh lagi dengan segala cerita mistis yang banyak berasal dari Banyuwangi. Karena memang daerah ini selain terkenal dengan pantainya, juga dikenal banyak orang dengan ilmu santetnya.

Bicara tentang santet langsung saja bulu kuduk saya merinding. Semua orang jelas tahu kalau ilmu ini sering dikaitkan dengan ilmu hitam. Selain itu santet lebih banyak digunakan untuk menyakiti atau mengerjai seseorang yang tidak disukai.

Dukun yang melakukan santet jelas-jelas sangat ditakuti. Konotasi kata dukunjuga lebih berarti negatif daripada orang pintar. Dukun lebih digambarkan pada orang yang bisa melakukan pengobatan sekaligus berkomunikasi dengan makhluk gaib.

Masyarakat sering menganggap dukun melakukan semua hal itu dengan menggunakan ilmu hitam. Sedangkan untuk orang pintar sendiri lebih berkonotasi baik dalam masyarakat. Karena pengobatan yang biasa dilakukan orang pintar dianggap tidak membahayakan, alias beraliran putih.

Quote:



Lantas apa sebenarnya dukun itu? Sebenarnya dukun dan orang pintar itu sama, seperti artinya yang tercantum di KBBI. Hanya saja persepsi masyarakat berbeda pada keduanya.

Dukun adalah orang yang memiliki pengetahuan untuk mengobati. Cara pengobatannya juga berbeda-beda satu sama lainnya tergantung dari keahlian yang dimiliki. Dukun juga dipercaya memiliki kelebihan untuk berkomunikasi dengan alam gaib.

Dari zaman dahulu, para dukun ini dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan hingga saat ini juga keahlian dukun masih dicari sebagian masyarakat. Macam-macam bantuan yang mereka inginkan dari dukun yang didatangi. Mulai dari pengasihan, lancar usaha, hingga pelet.

Sayangnya, ada oknum-oknum jahat yang mengatasnamakan dukun. Mereka biasanya meminta bayaran yang cukup lumayan untuk pengobatan tertentu yang diminta. Bahkan tidak jarang ada dukun yang tega menipu kliennya sendiri.

Melihat kenyataan seperti ini tergeraklah keinginan sekelompok dukun untuk membuat perkumpulan. Perdunumemang sengaja dibentuk untuk mengedukasi masyarakat tentang dunia perdukunan. Intinya jangan sampai terjadi petistiwa penipuan oleh oknum dukun yang tidak bertanggungjawab.

Niat baik ini patut dihargai, karena sewajarnya komunitas lain, Perdunu juga memiliki program kerja. Termasuk di dalamnya tentang pengenalan objek wisata yang ada di Banyuwangi. Tentunya objek wisata yang berunsur mistis masuk ke dalam program tersebut.

Malah saya pribadi jadi penasaran dengan Alas Purwo yang disebut-sebut bakal jadi destinasi wisata komunitas ini. Alas Gumitir kira-kira masuk juga tidak, yah? Soalnya yang saya tahu justru Alas Gumitir, apalagi tentang patung penari yang katanya bisa bergerak itu.

Kemudian Perdunu juga berniat mengedukasi masyarakat tentang pengobatan. Juga edukasi tentang cabang ilmu perdukunan, termasuk santet.

Sayangnya, kata dukun justru memiliki stigma negatif di masyarakat. Apalagi santet yang identik sekali dengan ilmu hitam dan selalu berunsur jahat. Walaupun edukasinya akan dilakukan dalam bentuk seminar-seminar. Tetap saja niat baik ini mengundang kontroversi.

Bisa dibayangkan bukan bagaimana jadinya kalau pengedukasian tersebut malah digiring menjadi praktik oleh oknum tertentu? Padahal niat awalnya untuk memberitahu kita tentang santet itu apa, tanda terkena santet, dan mungkin juga cara pengobatannya.

Selain itu stigma negatif yang kuat tentang dukun dan santet memang sulit dihilangkan. Padahal sebenarnya penting juga bagi kita untuk mengetahui hal-hal tersebut, untuk jaga-jaga sebenarnya. Tapi tentu saja dalam pelaksanaannya yang harus hati-hati, takutnya ada yang memancing kericuhan.

Apabila kita runut, dapat diambil beberapa poin penting maksud dari dibentuknya Perdunu ini.

• Menghilangkan stigma negatif tentang dukun.

• Memberi edukasi pada masyarakat agar tidak terjebak penipuan yang dilakukan olek oknum dukun yang tidak bertanggungjawab.

• Mengedukasi masyarakat tentang ilmu-ilmu perdukunan, terutama santet.

• Mengedukasi masyarakat tentang destinasi wisata mistis yang ada

• Memberikan pengobatan secara gratis, kemungkinan anggotanya bisa juga belajar ilmu pengobatan alami

Melihat poin-poin di atas, bisa kita lihat sisi positif dari Perdunu ini. Hanya saja, sekali lagi sayangnya kata dukun dan santet telah terlabeli stigma negatif yang begitu kuat di masyarakat.

Selain itu, dikhawatirkannya ada tujuan pihak tertentu yang mendompleng niat baik ini. Kegelisahan masyarakat ini bisa dimaklumi mengingat kegiatan dukun yang terangkat selama ini lebih banyak unsur negatifnya.

Tentu saja hal ini bukan berarti saya dan Agan bisa menghakimi salah satu pihak dengan seenaknya saja. Karena masing-masing memiliki latar belakang niat baik yang jelas. Sangat diharapkan adanya sebuah titik temu yang bisa mengakomodasi semua wacana.

Toh, jasa dukun itu memang kita gunakan dari zaman dulu sebagai alternatif pengobatan. Hanya saja tercoreng oleh oknum-oknum tertentu dalam kegiatannya. Pengobatan alami memang lekat dengan masyarakat kita. Hal ini didukung juga dengan bahan-bahan alami yang bisa kita dapatkan dengan mudah di hutan.

Orang-orang pintar yang memiliki tenaga supranatural itu memang ada. Kelebihan mereka sering dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan juga untuk usaha. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan kelebihan para orang pintar ini. Untuk niat baik? Atau ada unsur niat buruk? Wallahualam, semua dikembalikan pada diri kita masing-masing.

Hanya saja saya melihat sisi jenaka dari adanya Perdunu ini. Bisa dibayangkan tidak antrean mereka yang tiba-tiba ingin belajar ilmu perdukunan? Misalnya saja ilmu pelet.

Wah, bisa jadi nanti ada sekolah khusus ilmu dukun. Bisa jadi juga ada Hogward versi Indonesia di Banyuwangi. Membayangkan hal itu saya jadi geli sendiri.

Akhir kata, apapun yang terjadi, usahakan kita tidak menghakimi salah satu pihak tanpa tahu latar belakangnya secara jelas. Semoga Indonesia makin jaya dengan segala keanekaragaman budayanya.



Sumber : Here


v.a.g.sAvatar border
lianasari993Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.