Sejak akhir tahun lalu, kabar munculnya vaksin COVIDmenjadi sebuah kabar baik yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Namun juga menjadi sebuah kabar yang ditentang oleh banyak orang.

source

Menjadi orang yang tinggal dengan keraguan akan vaksin membuat hati ane perlahan-lahan ragu dengan adanya vaksin. Vaksin yang awalnya ane yakini bisa memberikan titik terang agar kita bisa kembali hidup normal ternyata hanya sebuah fatamorgana semata. Yang awalnya ane kira vaksin bisa membuat kita menjadi lebih tenang ternyata perlahan-lahan membuat kita ragu akan khasiatnya. Bahkan untuk diberi secara cuma-cumapun kita ragu.

Jujur awalnya ane adalah orang yang yakin dengan adanya vaksin COVID. Alasannya karena banyak negara berhasil membaik dengan penggunaan vaksin tersebut. Beberapa negara menunjukkan gejala yang menandakan mulai membaiknya kondisi di negaranya. 

source

Namun sayangnya, seperti yang ane bilang itu hanya fatamorgana semata. Banyak dampak buruk yang akhirnya terlihat setelah beberapa bulan vaksin digunakan. Dari vaksin Sinovac yang awalnya memiliki efikasi tinggi di beberapa negara seperti Brazil misalnya yang awalnya tingkat efikasi sebesar 78 persen kemudian turun menjadi 50,4 persen. (source)

source

Atau vaksin buatan Bill Gates yang diyakini memiliki efikasi tinggi ternyata memberikan dampak buruk bagi sebagian lansia yang menggunakannya. Bahkan berdasarkan berita yang ane baca, setelah suntikan kedua vaksin Pefizer membuat orang tersebut mengalami gemetar yang hebat hingga membuat giginya patah (source). Hal ini akhirnya menimbulkan pertanyaan dikepala ane, apakah efek samping dari vaksin hingga semengerikan ini?

source

Keraguan ane diperparah dengan makin banyaknya berita-berita negatif yang muncul dari penggunaan vaksin COVIDtersebut. Percuma saja pemerintah melakukan penyuntikan vaksin terhadap Presiden, Panglima TNI hingga seorang influencer sekalipun kalau berita yang beredar masih membuat takut orang-orang Indonesia.

Jadi jangan heran bila akhirnya banyak orang yang ragu dengan penggunaan vaksin ini. Karena fakta dilapangan belum seindah yang kita harapkan.