Dalam curah hujan seperti sekarang memang sudah tidak heran lagi akan terjadi banjir. Bahkan tingginya bisa sampai bermeter – meter. Bagaimana bajir bisa terjadi? Simak penjelasan berikut ya gann.

Banjir dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu curah hujan yang tinggi serta keadaan lingkungan yang kotor. Banyak orang tidak menyadari kondisi lingkunganlah menjadi penentu utama terjadinya banjir.

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah pada sungai maupun selokan. Hal tersebut akan berakibat fatal kedepannya.
Sungai atau genangan air yang banyak sampah terutama berbahan plastik akan menyebabkan meluapnya air sampai daratan. Banyak wilayah yang terkena banjir salah satunya desa pekalongan (sabtu, 6/2/2021).

Namun, banjir pada daerah tersebut tidaklah terjadi pada umumnya. Warnanya yang merah seperti darah dan tidak kunjung surut. Masyarakat mengaku di daerah tersebut banyak pengrajin batik.

Berdasarkan informasi yang didapatkan asal warna merah pada air sebab ada yang membuang bahan pewarna batik ke dalam selokan. Mungkin banyak pewarna batik yang dibuang sehingga limbah batik tersebut tercampur dengan air banjir.

Masyarakat pekalongan sudah tidak heran atau takut dan memakluminya. Sejauh ini mereka malah menikmati kejadian tersebut sebagai pemandangan unik dan langka.

Apakah berbahaya bajir seperti darah tersebut? Sejauh ini masyarakat beranggapan bahwa banjir merah tidak menimbulkan efek gatal pada kulit. kepala desa wilayah tersebut membenarkan hal itu.

Banjir merah darah terjadi di beberapa titik terdalam yaitu keluarahan degayu dan pasirkratonkramat. Banjir tersebut mencapai ketinggian 30 cm sampai 60 cm.

Seperti banjir pada umumnya, warga menjadi terganggu aktifitas kesehariannya. Jika curah hujannya tinggi maka sulit sekali banjir tersebut surut.

Walaupun tidak berbahaya namun tetap saja masyarkat pekalongan tetap waspada. Bisa saja banjir semakin naik jika curah hujannya lebat.

Demikian penjalasan di atas mengenai banjir merah seperti darah. Tulis anggapan anda tentang banjir tersebut. Komen di bawah dan semoga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih bagi yang sudah membaca.

Penulis : azizatul isnaeni
Narasi : sumber pribadi
Foto : link