serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
7 Fakta di Balik Erotisnya Film Dewasa
Konten Sensitif

sc: instagram: miakhalifa


HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Hai

Ayo ngaku, siapa yang masih jadi pelanggan setia platformS E N S O R? Hahaha. Gak apa-apa sih selagi bisa menahan diri untuk tidak melampiaskan hasrat dengan cara yang salah.

Lebih dari 30.000 jiwa mengakses situs video dewasa setiap harinya. Beberapa di antaranya bahkan menjadi pelanggan premium dari situs tersebut. Angka itu masih terus bertambah dari tahun ke tahun karena penikmat genre ini terus meningkat.

Peningkatan peminat membuat orang-orang yang bergelut di industri ini harus bekerja lebih keras lagi. Ya, jangan kira, kalau memproduksi film ena-ena itu enak. Tuntutan konsumen membuat para aktor dan produsernya harus bekerja lembur bagai kuda.

Memang sesulit apa sih? Nah, berikut ane beberkan beberapa fakta di balik erotisnya film dewasa. Simak thread ini sampai habis, ya!

Kajja!

1. Take Scene yang Berulang



Jangan kira adegan erotis di film dewasa diambil begitu saja dalam sekali take. Salah besar jika Gansis berpikir begitu! Pembuatan film dewasa sama seperti film lainnya. Ada sutradara sebagai pengarah adegan--di mana jika ada adegan yang tidak sesuai harapan sutradara, maka adegan itu harus diulang sampai memenuhi ekspektasi. Tak jarang ada artis yang mengalami cedera dan menahan sakit karena pengulangan ini, tapi harus tetap tampak bergairah di depan kamera.

Selain itu, film dewasa juga menjalani proses editing layaknya film-film lain. Jika di film aktornya bisa bermain dengan lama tapi masih tetap ereksi, jangan kalian kira aktornya memang benar-benar seperkasa itu. Itu semua adalah hasil proses editing, dengan menggabungkan beberapa scene yang sudah ditangkap sebelumnya.

Bahkan beberapa adegan seksual dan ketelanjangan yang ditampilkan, ada yang tidak pure telanjang. Ada Aktrisnya menggunakan setelan hijau atau green screen, lalu diedit sedemikian rupa menjadi dua sosok telanjang. Jadi, proses produksi film dewasa tak jauh berbeda dengan film-film lain.

***

2. Latihan Fisik yang Berat

Penikmat film dewasa kian hari kian banyak tingkahnya. Selain menuntut adegan yang benar-benar panas, mereka juga menginginkan aktor yang sempurna dari segi fisik. Karena itulah kenapa para aktor dan aktris film dewasa menjalani berbagai latihan fisik untuk mempertahankan bentuk tubuh mereka. Mereka juga menjalani berbagai olahraga kelenturan tubuh agar bisa memerankan adegan dengan posisi yang antimainstream. Ya, you know lah!

***

3. Plastic Surgery

Konten Sensitif

sc: instagram: sunnyleone

Bicara tentang film dewasa tentu tak bisa lepas dari fisik dan lakuk tubuh. Semakin bagus fisik aktor atau aktrisnya, maka semakin banyak yang menonton film mereka. Itulah kenapa, untuk memenuhi kebutuhan penonton, para aktor dan aktris tak jarang melakukan perombakan tubuh--baik wajah atau bagian tubuh tertentu seperti pinggul dan payudara.

***

4. Lelah Fisik dan Mental

Jadi aktor ena-enaitu enak? Eits, tunggu dulu Ferguso! Banyak beban yang harus ditanggung oleh para artis film dewasa. Mulai dari pemenuhan target--di mana agensi meminta mereka untuk berakting dengan minimal tiga orang berbeda dalam satu hari. Jam kerjanya pun padat dengan gaji yang kian hari kian turun, apalagi untuk aktor laki-laki. Jadi, wajar jika mereka lelah. Apalagi bila scene yang mereka mainkan harus diulang-ulang sampai mendapatkan gambar yang bagus.

Lalu beban mentalnya? Banyak sekali! Pemain film dewasa juga manusia normal. Mereka memiliki perasaan dan rasa malu. Namun, itu semua harus dikorbankan demi karir. Gimana gak tertekan coba? Bayangkan saja jika kalian harus telanjang dan beradegan intim di depan banyak orang. Gimana nggak malu coba?

Itulah yang para aktor film dewasa rasakan. Ketika syuting, mereka tak hanya berdua atau bertiga di ruangan itu. Namun beramai-ramai, sama seperti syuting film lainnya. Nah, para artis ini diminta untuk profesional, di mana mereka berakting seolah-olah menikmati adegan tersebut. Padahal aslinya, sangat sedikit artis film dewasa yang menikmati adegan mereka.

***

5. Narkoba dan Suntik Hormonal

Tak jarang para artis film dewasa mengurangi rasa malu mereka dengan mengonsumsi narkoba atau minuman beralkohol. Mabuk membuat mereka terasa lebih rileks sehingga mengurangi kadar rasa malu ketika beradegan. Lalu agar tampak lebih panas, khususnya pria agar selalu ereksi, tak jarang mereka dicecoki obat-obatan tertentu. Bahkan beberapa di antaranya mengaku, alat kelaminnya disuntik hormonal agar tetap "hidup".

***

6. Stigma Negatif Masyarakat

Berhubungan seks dengan yang bukan pasangan resmi adalah perbuatan tabu. Itulah kenapa pandangan jelek selalu dilayangkan kepada para artis film dewasa. Mereka dijauhi di lingkungan masyarakat normal bahkan oleh keluarganya sendiri. Sebetulnya ini adalah resiko besar bagi siapa saja yang berani masuk dalam industri ini. Namun, tetap saja banyak para artis film dewasa yang belum bisa menerima resiko itu dengan lapang hati.

Karena predikat jelek sudah dilontarkan oleh masyarakat kepada mereka, tak jarang para artis ini mendapat perlakuan pelecehan dari berbagai pihak. Baik verbal atau non verbal. Padahal banyak para artis yang melakukan hubungan seks hanya sebatas formalitas atas dasar profesi. Beberapa di antaranya bahkan menolak untuk berhubungan seks di luar kontrak pekerjaan. Untuk itu, para artis film dewasa, khususnya wanita, sering berurusan dengan pihak kepolisian untuk melaporkan kasus pelecehan yang mereka alami.

***

7. Dibayang-Bayangi Penyakit Kelamin

Survei membuktikan bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak diderita oleh para pekerja seks komersial, baik para artis film dewasa atau yang murni bekerja tanpa kamera. Hal ini tentu menjadi momok menakutkan bagi para "kuli" industri ini. Untuk itu mereka harus bolak-balik ke rumah sakit minimal satu bulan sekali untuk mencek apakah mereka sehat atau tidak. Walaupun sudah begitu, tetap saja banyak yang kecolongan hingga akhirnya tertular.

***

Kalimat, "jangan nilai isi buku dari sampulnya" sangat relevan dengan industri film dewasa ini. Adegan yang tampak erotis di kamera--kebanyakan--justru berbanding terbalik dengan fakta sebenarnya. Pemainnya tertekan dan kesakitan. Jarang sekali yang benar-benar mendesah kenikmatan.

Itulah kenapa, artis dewasa kian hari kian banyak, tapi hanya sedikit yang benar-benar sukses dan menghasilkan keuntungan yang melimpah. Ya, itu tadi! Industri pornografi itu keras! Gaji untuk para aktor dan artis pemula sangat kecil. Bahkan ada yang hanya 300.000 untuk satu film. Sementara mereka dituntut untuk berakting dengan sangat profesional, sehingga banyak para aktor pemula ini yang hanya muncul sekali di layar, kemudian kabur entah ke mana.

So, itulah thread ane kali ini. Semoga menambah "pengetahuan" Agan dan Sista.

Xoxo

Sekian

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

A thread by: serbaserbi.com
Gambar: Google image
Sumber: [URL=https://m.akuraS E N S O R1159274/tak-selalu-enak-6-fakta-ini-akan-mengubah-pandanganmu-soal-industri-birahi]klik[/URL], klik

emoticon-Cendol Gan

Gomawo




Diubah oleh serbaserbi.com 05-02-2021 07:51
baiklAvatar border
CucigosokAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
11.6K
170
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.