Beliau adalah orang hebat. Seriap hari beliau bekerja keras untuk mencari nafkah. Pekerjaan beliau sebagai pemulung. Setiap pagi beliau harus pergi ke pasar untuk mencari barang bekas yang laku dijual, sepulang dari pasar kemudian melanjutkan keliling di pemukiman warga. Setelah itu, baru beliau pulang untuk istirahat.

Setelah sampai di Rumah, beliau istirahat sejenak. Waktu istirahat hanya cukup untuk digunakan mandi, makan dan sholat. Setelah waktu istirahat habis, belliau melanjutkan menyortir hasil pencarianya tadi pagi. Beliau dibantu istri tercintanya. Kurang lebih satu jam waktu yang habis digunakan untuk menyortir barang bekas tersebut. Selama menyortir bersama istri tercintanya, beliau tidak pernah berhenti bercanda bersama istrinya."selagi masih ada kesempatan untuk berbahagia bersama istri, saya tidak akan menyia-nyiakannya". Prinsip beliau yang sempat diungkapkan kepada tetangganya.

Allohu Akbar, Allohu Akbar...............terdengar suara Adzan Ashar dari salah satu masjid yang ada di dekat Rumah kontrakan beliau. Beliau pun langsung mengajak istrinya untuk istirahat terlebih dahulu, guna persiapan berjamaah solat ashar. Istri tercintanya pun memenuhi ajakan beliau. Setelah keduanya istirahat sejenak lalu beliau bersama istrinya melaksanakan sholat ashar berjama'ah. Sehabis berjamaah lalu makan bersama, sambil makan beliau pun tidak mengabaikan kesempatan emas untuk bercanda bersama istrinya. "Mah, setelah ini, mamah beresin lagi ya, Bpk' berangkat keliling lagi". Kata beliau kepada istrinya. "ia pak". Jawab sang istri. "oh,ya" mamah nanti istirahatnya jangan terlalu sore ya, soalnya mamah dari tadi kan belum istirahat, nanti kalo mamah kecape'an terus sakit, kan Bpk ngga' ada yang nglayanin.heheheh". saut Beliau sambil tersenyum. "Ah, Bpk. Sudah tua juga, masih aja nggombalin mamah". Jawab sang istri sambil membalas senyuman sang suami. "hehehehehehheeheh, mamah ternyata masih seneng ya di gombalin Bpk". Oh,ya mah. Bpk berangkat dulu ya". Jawaban beliau sambil pamit.

"Assalamualaikum..........."suara terdengar dari pintu ruang tamu. "Waalaikumsalam......." jawab sang istri sambil berjalan menuju ke ruang tamu. Alangkah gembiranya sang istri, melihat orang yang baru saja datang. "Eh, kamu nak......!!!" Sapa Sang istri dengan nada kenceng. Ia, mah. Ini anak mamah, Anton. Jawab sang buah hati yang baru pulang dari kos-kosanya. "Ayo, masuk". Suruh sang istri kepada sang buah hati. "Ia, mah." jawab Anton kembali. Setelah masuk dan duduk di ruang tamu, Anton bertanya kepada mamanya. "Mah, ko' Anton tidak melihat Bpk, Bpk sedang kemana? Tanya Anton. "Bpkmu baru saja pergi, waktu kamu tiba di Rumah". Jawab sang mamah. "ohw, iya sudah saya tunggu Bpk pulang deh". Jawab Anton. "daripada kamu nunggu Bpkmu pulang, mending kamu mandi dulu nak". Jawab mamah kembali. "Emang Bpk pergi kemana mah? Pulangnya masih lama apa tidak? Kalo tidak, Anton tungguin". Tanya Anton kepada mamanya. Mendengar pertanyaan Anaknya, sang mamah kini terdiam kebingungan mau bilang apa kepada anaknya. Karena Anton selama ini sengaja tidak diberi tau tentang pekerjaan Bpknya.

Melihat mamanya terdiam, Anton pun semakin heran dengan mamanya. Di tanya ko' malah diam ya? Tanya Anton di dalam hati. "Ada Apa ini"? "Mamah pasti merahasiakan sesuatu!!!". Ketika Anton sedang ikut melamun.......tiba-tiba mamanya mendekati Anton, dan sang mamah bercerita kepada Anton tentang pekerjaan Bpknya yang sekarang ini.
"Nak, Mama mau cerita sama kamu, tapi kamu tidak boleh sedih apalagi sampai Berniat mau mengundurkan diri dari kuliah"! Peringatan sang mamah, untuk Sang buah hati. "ia, Mah". Anton janji, Anton akan ikuti permintaan mamah". Jawab Anton dengan penuh penasaran. "Nak, bertepatan kamu masuk kuliah 6bln yang lau, dan kamu tinggal di kost, Bpkmu kehilangan pekerjaanya. Bpkmu di pecat dari perusahaan. Entah apa yang membuat Bpkmu sampai dipecat, tapi yang jelas Bpkmu tidak pernah berbuat kesalahan. Buktinya didalam surat pemecatan itu, tidak ada sanksi terlampir. Mamah yaqin, Bpkmu dipecat itu karena kesalahfahaman antara perusahaan dan karyawan. Soalnya mamah, tau persis siapa Bpkmu, dan seperti apa Bpkmu? dari dulu Bpkmu itu orang yang jujur, rajin, Amanah, dan bertanggung jawab. Tapi apalah daya, nasib Bpkmu berganti seperti sekarang ini. Demi memenuhi kebutuhan keluarga, dan mencukupi biaya kuliah kamu, Bpkmu sekarang setiap hari harus bekerja kasar. mencari barang bekas di pasar dan di pemukiman warga untuk dijual. Nak, Bpkmu tidak pernah putus asa. Pekerjaan yang sekarang ini dijalani dengan penuh bersyukur, karena Bpk masih diberi pekerjaan yang halal oleh Alloh S.W.T . Begitulah nak nasib Bpkmu sekarang. Tegas sang mamah kepada Anton.

Mendengar cerita dari sang mamah, Anton hanya terdiam sambil mengeluarkan air mata. Tak lama kemudian, Anton pamit kepada mamahnya untuk mengambil air wudlu. Kini Anton merasa sedih karena tidak tega dengan Bpknya. Namun biar bagaimanapun juga, Anton sudah terlanjur janji kepada mamanya, kalo dirinya tidak akan sedih dan tidak akan berniat untuk mengundurkan diri dari kuliahnya. Akhirnya Anton pun bersikap seperti layaknya orang yang tidak punya masalah. Al-khasil, Anton pun tetep kuliah sampai selesai.

Setelah 3 thn kemudian, Anton selesai kuliah. Bpk dan mamahnya pun bangga bisa melihat sang buah hati meraih cita-citanya. Kini kelulusan Anton mengobati pahitnya perjalanan orang tua, terutama Bpknya. Nasib yang tadinya terkesan suram sekarang menjadi cemerlang. wajah yang dahulu selalu dibasahi oleh air keringat, sekarang berubah menjadi air mata. Ketiga-tiganya sekarang sedang merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Begitulah cerita keluarga kecil yang sempat terdampar dari nasib baik dan tetap berkeyakinan untuk kembali ke nasib yang baik lagi. Trimakasih.........!!!