Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient P Riwu Kore, ternyata masih terdaftar sebagai warga negara Amerika Serikat (AS). PDIP Nusa Tenggara Timur menyebut Orient mendaftar sebagai calon bupati secara normal ke pihaknya.

"Jadi kan kita memang buka terbuka (pendaftaran) PDIP sesuai perintah DPP, nah Pak Orient datang mendaftar, dalam perjalanan Bapilu melakukan seleksi, terus setelah kita lakukan pemeriksaan administrasi, ada syarat calon dan pencalonan," kata Ketua Bapilu PDIP NTT Cendana Abu Bakar saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/1/2021).

Dia mengatakan syarat calon berupa administrasi pribadi dan pencalonan itu bersifat calon yang akhirnya mereka pilih ke depannya. Menurutnya, PDIP menyiapkan semua prosedur sesuai dengan Undang-Undang Pemilu dan partai administrasinya.

"Kita melakukan proses itu Orient itu kita temukan tidak kehilangan konstitusi untuk ikut pilkada, dia sama sekali tidak ada kehilangan konstitusi pilkada, termasuk dengan syarat calon di luar pencalonan, itu semua terpenuhi. Tahapan-tahapan itu kan sudah dilalui," kata dia.

Saat mencalonkan diri dan proses pencalonan, Cendana menyebut Orient P Riwu Kore tidak pernah menyampaikan memiliki dua kewarganegaraan. Orient P Riwu Kore menggunakan KTP Kupang dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dikeluarkan dari Jakarta Utara.

Setelah isu dua kewarganegaraan ini ramai, PDIP telah meminta klarifikasi langsung ke Orient P Riwu Kore. Orient P Riwu Kore menyebut sudah pernah mengirimkan surat ke pemerintah AS untuk melepas kewarganegaraannya di Negeri Paman Sam itu. PDIP juga menilai Orient memiliki paspor Indonesia dan KTP.

Tidak hanya itu, Cendana mengatakan Orient juga telah melakukan komunikasi intens dengan Konsulat AS di Surabaya. Namun Cendana menyebut kurang mengetahui apakah komunikasi itu terkait permintaan pencabutan kewarganegaraan AS untuk Orient.

"Sudah komunikasi dengan konsulat di Surabaya dan dia diminta isi form saya tidak tahu form apa itu," sebutnya.

Cendana menyebut tidak ada alasan untuk menggugurkan Orient sebagai Bupati Sabu Raijua. Sebab, katanya, telah lolos tahapan calon dan pencalonan yang disyaratkan KPU.

"Kita berbicara dari segi politik dan hukum. Kalau hukum kita serahkan ke yang berwenang dan dari segi hukum kami PDIP merasa bahwa seluruh mekanisme sudah kami lalui atas permintaan KPU," ujarnya.

"Tetapi sekarang ada pihak yang menginginkan bahwa ketika ada di diskualifikasi maka gugur, mekanisme tidak begitu, inginkan didiskualifikasi pemenang kedua naik, ini kan politik terbaca betul," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ikut bergerak menelusuri hal ini. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, sudah menghubungi langsung Orient P Riwu Kore dan fakta baru terbongkar. Orient Patriot Riwu Kore mengakui punya paspor Amerika Serikat dan paspor Indonesia sekaligus.

"Saya berhasil menelepon Pak Orient Riwu Kore hari ini, tanggal 3 Februari 2020, diperoleh informasi bahwa benar yang bersangkutan pernah memiliki paspor Negara Amerika Serikat (AS) tanpa melepaskan status kewarganegaraan Indonesia dan yang bersangkutan memiliki paspor Indonesia diterbitkan tanggal 1 April 2019," kata Zudan dalam keterangan tertulis, Rabu (3/2).

https://news.detik.com/berita/d-5361...-p-riwu-kore/2