DikiRamadhan14Avatar border
TS
DikiRamadhan14
CINTA PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN INJIL (BIBLE)
Cinta, kata yang mengandung kasih, cinta juga mengandung benci. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata cinta berarti suka sekali, kasih sekali, ingin sekali dan susah sekali. [/font][/size][/justify]
Dalam memahami cinta dalam Islam, semua muslim mengacu pada Al-Qur’an yang menjadi pedoman, Al-Qur’an sendiri banyak membahas tentang cinta, baik cinta dari Rasul, cinta dari Allah SWT itu sendiri. Dalam QS. Ali-Imran ayat 31, yang berbunyi;

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبونَ اللهَ فَاتبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Dalam tafsir Jalalain, menafsirkan ayat ini dengan menyebutkan bahwa;

“(Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad! (“Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu) dengan arti bahwa Dia memberimu pahala (dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun) terhadap orang yang mengikutiku, mengenai dosa-dosanya yang telah terjadi sebelum itu (lagi Maha Penyayang”) kepadanya.

Dalam tafsir Al-Misbah,  menafsirkan ayat ini dengan;

“Katakan, “Kalau kalian benar-benar jujur dengan pengakuan cinta dan ingin dicintai Allah, ikutilah perintah dan laranganku, karena aku penyampai risalah Allah. Hal itu akan membuat Allah mencintai dan memberimu pahala, yaitu melalui pemberian karunia kepadamu dan pemaafan kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-Nya.”

Dari ayat di atas dan dari dua tafsir di atas bisa ditarik kesimpulan, jika cinta kepada Allah cukup ikuti tuntunan yang telah diajarkan Rasul, dengan menjauhi larangan-Nya, menaati perintah-Nya, amar ma’ruf nahi munkar kepada-Nya, niscaya itu akan memberi pahala dan masuk surga.

Dalam pemikiran Injil tentang cinta, dalam Gospel Yohanes 3: 16 yang artinya;

“Karena begitu besar kasih (agape) Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Pendahuluan: Yohanes 3: 16 adalah satu dari ayat-ayat yang paling banyak dikutip dari Alkitab, dan merupakan ayat yang paling popular. “The greatest verse in the bible”. Martin Luther menyebutnya “Miniature of Gospel” atau Injil dalam bentuk mini. “Gospel in a nutshell”. Dalam teks Yunani ayat ini terdiri dari 25 kata,begitu ringkasnya namun merangkum intisari Injil, doktrin sentral Kristen.

Dalam catatn murid “Kristus” ini mengandung makna yang tidak jauh berbeda dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 31, bahwa jika mengikuti tuntuan Allah dan Allah maka akan selamat dan akan mendapat pahala.

Merunut nalar logika saya, cinta kepada Tuhan sebatas ruhaniah, penuh dengan iman di dalamnya dan bukti pencapaian itu baru akan terjadi saat kita sudah “mati” saja.

Tak hanya di situ Al-Quran membahas lebih dalam soal cinta, bukan hanya kepada Tuhan, misalnya dalam QS. Ali-Imran ayat 14 membahas tentang cinta kepada hal yang bersifat duniawi dan sementara , yang berbunyi;

زُينَ لِلناسِ حُب الشهَوَاتِ مِنَ النسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذهَبِ وَالْفِضةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَومَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدنْيَا ۖ وَاللهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang.”

Kembali saya mengankat tafsir Jalalain dan Al-Misbah, Jalalain menafsirkan bahwa ayat tersebut bermakna;

“(Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada syahwat) yakni segala yang disenangi serta diingini nafsu sebagai cobaan dari Allah atau tipu daya dari setan (yaitu wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak) yang berlimpah dan telah berkumpul (berupa emas, perak, kuda-kuda yang tampan) atau baik (binatang ternak) yakni sapi dan kambing (dan sawah ladang) atau tanam-tanaman. (Demikian itu) yakni yang telah disebutkan tadi (merupakan kesenangan hidup dunia) di dunia manusia hidup bersenang-senang dengan hartanya, tetapi kemudian lenyap atau pergi (dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik) yakni surga, sehingga itulah yang seharusnya menjadi idaman dan bukan lainnya.”

Dalam Al-Misbah;

“Manusia dijadikan fitrahnya cinta kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita, anak-anak, emas dan perak yang banyak, kuda bagus yang terlatih, binatang ternak seperti unta, sapi dan domba. Kecintaan itu juga tercermin pada sawah ladang yang luas. Akan tetapi semua itu adalah kesenangan hidup di dunia yang fana. Tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya ketika kembali kepada-Nya di akhirat nanti.”

Jika mengacu pada kedua tafsir itu, dan dikerucutkan maka inti dari ayat ini adalah;

“Cukuplah mencintai Allah yang nyata, jangan berlebihan mencintai dunia yang fana, karena pada akhirnya kita ke Allah juga.”

Kasus cinta di zaman sekarang lebih banyak mengandung “dua orang yang saling memilki keterikatan hati” padahal makna terdalam cinta adalah ketika kita mencitai Tuhan daripada diri kita sendiri, dalam logika saya, tidak sah jika hidup tanpa cinta.

Tulisan singkat ini mengajarkan tentang bagaiamana mencintai sesuatu yang sejati, hakikat mencitai tidak lain adalah taat kepada Tuhan.



Diubah oleh DikiRamadhan14 30-01-2021 11:10
ganteng.cintaAvatar border
ganteng.cinta memberi reputasi
1
294
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Taman Bacaan CCPB
Taman Bacaan CCPBKASKUS Official
975Thread1.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.