Hello readers GanSis.
Bagaimana kabarnya semoga GanSis yang baca thread ini sehat selalu. Belum lama ini Presiden Joko Widodo sudah menekan Perpres No.55/2019 mengenai produksi kendaraan listrik berbasis baterai. Hal ini tidak lepas kontroversi dan perang dagang yang tengah dihadapi Indonesia melawan Uni Eropa dengan pelarangan ekspor biji nikel. Menurut kreator sih ini hal bagus dan patut di apresiasi keberanian pemerintah ini akan pelarangan ekspor biji nikel, pasalnya ekspor biji nikel mentah harganya tidak sebanding dengan biji nikel yang sudah diolah.

Terlepas dari perang dagang ini yang kreator soroti adalah penggunaan mobil listrik yang menjadi hot news di Indonesia beberapa hari belakangan, menyusul bapak presiden sudah berbicara dengan Ellon Musk CEO Tesla untuk mengundangnya membangun pabrik mobil Tesla di Indonesia. Mobil Listrik atau kendaraan listrik ini GanSis dikenal katanya ramah lingkungan, dan perawatannya lebih mudah ketimbang kendaraan berbahan bakar konvensional.

Sumber Gambar: Image Google

Namun terlepas dari ramah lingkungan kendaraan listrik ini yang dikatakan tidak menyumbang emisi karena tidak ada pembakaran bahan bakar. Namun GanSis jangan kira kalau kendaraan listrik tidak merusak lingkungan justru menurut opini kreator setiap hal positif pasti ada hal negatifnya. Nah yang menjadi sorotan kreator nih GanSis pengolahan limbah baterai bekas dari kendaraan listrik ini.

Memang awalnya bagus menekan emisi dari pembakaran bahan bakar jika menggunakan kendaraan konvensional dengan BBM. Namun jangan salah dibalik ramah lingkungannya kendaraan listrik ini, justru permasalahan akan dihadapi Indonesia adalah setelah produksi atau disaat banyak limbah lithium dari baterai yang dipakai di mobil listrik ini. Dikatakan dalam sebuah forum bahwa Kementerian Perindustrian akan mengusung tema Circular economy, artinya bekas lithium ini di daur ulang agar dapat digunakan kembali. Namun dalam hal pengolaan limbah lithium, menurut kreator sendiri masih kurang percaya jika pemerintah mampu mengelola sisa bekas bahan baku kendaraan listrik yang seperti diketahui timbal di lithium ini berbahaya bagi kesehatan manusia loh GanSis.

Sumber Gambar: Image Google

Bukan hanya itu kelemahan Indonesia selama ini kurangnya kesadaran lingkungan nih GanSis dari masyarakatnya maupun pihak pemerintah yang kurang tegas akan limbah limbah yang tergolong berbahaya ini. Selain itu pengelolaan limbah B3 di Indonesiapun bisa dikatakan masih kurang, alih-alih ingin ramah lingkungan ujungnya juga merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Bukan hanya itu nih GanSis. penambangan Nikel nantinya akan semakin aktif dan seperti yang kita ketahui bahwa setiap perusahaan pertambangan masih abai ketika setelah operasi pengerukan penambangan nikel pasti akan meninggalkan bekas, belum lagi penggundulan hutan untuk aktivitas petambangan yang masif akan membuat hutan menjadi gundul dan lagipula GanSis lubang tambang bisa menjadi berbahaya terlebih pemerintah kurang konsern akan pengelolaan limbah dan galian bekas tambang.

Sumber Gambar: Image Google

Jadi kreatorpun berharap agar pemerintah memikirkan dengan matang-matang agar kebijakan kendaraan listrik ini tidak menjadi bom waktu untuk Indonesia dengan banyaknya limbah lithium yang masih sulit di urai dan teknologi yang belum di temukan teknologi pengolahan lithium. Jadi kalau Indonesia beralih menggunakan kendaraan listrik kreator sih berharap bahwa pemerintah memikirkan juga pengolaan tambang-tambang yang gundul akibat aktivitas penambangan yang masif dilakukan dan juga dampak pengolaan limbah lithium yang bisa menjadi bom waktu jika pengolaan limbahnya tidak dilakukan secara benar.

Sumber Gambar: Image Google

Intinya satu sisi sangat baik untuk ekonomi tapi jangan lupa juga lingkungan yang berkelanjutan, serta dampak kesehatan yang di dapat dari dampak limbah kendaraan listrik ini. Bagaimanapun GanSis pro-kontra wajar dalam satu kebijakan.

Baiklah sekian thread kreator kali ini kreator mau ucapin terimakasih dan semoga opini kreator ini bisa diterima dan satu sisi kreator bukan menolak adanya kendaraan listrik ini, namun alangkah baiknya agar kendaraan listrik yang konsepnya sudah baik menjadi bom waktu yang tidak bisa diselesaikan pemerintah, dan nantinya banyak pihak saling menuduh tanpa adanya solusi yang konkret.

Sekian dan Terimakasih, Thank You, Arigatou Gozaimas.