• Beranda
  • ...
  • Banten Kulon
  • [Coc Reg. Banten Kulon] Kokoleceran, Tanaman Endemik Banten yang Terancam Punah!

biohazard89Avatar border
TS
biohazard89
[Coc Reg. Banten Kulon] Kokoleceran, Tanaman Endemik Banten yang Terancam Punah!



Selain dikenal sebagai negara kepulauan, Indonesia juga terkenal dengan negara yang memiliki keberagaman flora. Tidak sedikit flora merupakan tanaman endemik, yaitu tanaman yang hanya ada di Indonesia. Namun, keberadaan beberapa jenis tanaman endemik tersebut saat ini hampir punah, salah satu penyebabnya karena sulitnya melakukan pembudidayaan sehingga secara lambat laun poulasi flora yang bersangkutan semakin menipis. 

Masyarakat Banten biasa menyebut tumbuhan ini dengan kokoleceran. Salah satu pohon berkayu keras dari keluarga Dipterocarpaceae ini memiliki nama ilmiah Vatica bantamensis. Pohon ini hanya tumbuh di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Banten, sehingga mendapat julukan sebagai maskot provinsi. Sayangnya, hanya sedikit orang yang mengenal, apalagi melihat langsung tumbuhan kokoleceran ini. Tempat tumbuhnya yang berada di dalam hutan hujan TNUK membuat tidak banyak orang yang menyadari keberadaannya.

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:



Kokoleceran, tumbuhan langka ini nasibnya kian merana. International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak 1998 mengeluarkan status konservasi endangered (terancam punah) untuk tumbuhan ini. Kokoleceran yang mampu tumbuh mencapai 30 meter ini memiliki daun agak tebal dan berkilau berbentuk bulat telur atau oblong. Bunganya berbentuk malai, muncul di terminal cabang. Buahnya memiliki lima sayap yang terdiri atas dua sayap panjang dan tiga sayap pendek. Bijinya agak bulat dengan diameter sekitar 10 mm.

Kokoleceran hidup di pegunungan dan lereng pada ketinggian di atas 400 m. Lokasi dengan tutupan tajuk lebat dan tanah asam merupakan habitat yang baik untuk pohon ini. Sebagai spesies tanaman endemik dengan sangat sempit rentang geografis, kokoleceran memiliki populasi kecil dalam jumlah, membuat spesies ini sangat rentan kepunahan. Kokoleceran, yang memiliki nama ilmiah Vatica Vantamensis memiliki nama lokal resak banten. Jenis ini merupakan identitas Provinsi Banten dan hanya tumbuh di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, pada hutan dataran rendah di lereng-lereng bukit atau gunung.


KONSERVASI KOKOLECERAN

Provinsi Banten memiliki keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna yang sebagian diantaranya bersifat endemik. Keanekaragaman  tersebut memiliki potensi yang tinggi namun belum dapat  termanfaatkan dengan maksimal, bahkan kondisinya semakin mengalami tekanan sebagai akibat dari pencurian plasma nutfah, penyelundupan satwa, perambahan hutan dan kebun,  perburuan liar, dan perdagangan flora/fauna yang dilindungi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 522.53-958 Tahun 2010 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Daerah Provinsi, kokoleceran ditetapkan sebagai flora khas yang menjadi identitas/maskot Provinsi Banten. Tumbuhan  tersebut belum tersebar luas dan diketahui masyarakat  secara umum, sehingga pemanfaatannya masih  sangat minim. Padahal, jika melihat genus yang sama seperti resak hiru (Vatica Rassak), kayu tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan pembuat kapal.



Melihat kondisinya yang terancam punah, perlu ada upaya pembudidayaan untuk mencegah kepunahannya. Sampai saat ini teknik budidaya kokoleceran yang diketahui hanyalah dilakukan secara generatif, yaitu menggunakan biji, sedangkan  budidaya menggunakan biji memerlukan waktu yang lama. Dengan demikian, tim peneliti dari Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang-Banten, meneliti inisiasi tunas kokoleceran pada berbagai jenis media tanam dan konsentrasi BAP (benzyl aminopurine)secara in vitro.

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media yang berbeda dan konsentrasi BAP tidak berpengaruh pada waktu kemunculan tunas, jumlah tunas. Penggunaan media tanam baik media MS maupun media WPM belum mampu menunjukkan hasil yang terbaik bagi pertumbuhan eksplan pada semua parameter. Pemberian zat pengatur tumbuh BAP belum dapat memacu pertumbuhan tunas dan akar eksplan pada semua parameter. Tidak terdapat interaksi antara media tanam dengan zat pengatur tumbuh yang diberikan pada pertumbuhan eksplan. Maka disarankan pengambilan bahan tanam (eksplan) kokoleceran sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Perlu penelitian lanjutan dengan menggunakan berbagai jenis eksplan mengingat pertumbuhan kokoleceran dari eksplan tunas pucuk sangat lambat, sehingga membutuhkan waktu relatif lama untuk menumbuhkan tunas.


Sumber

Lebih lanjut, untuk mengembangkan konservasi yang efektif langkah-langkah tanaman yang terancam, informasi terkini tentang status populasi dan distribusi spesies diperlukan. Spesies ini diperkirakan memiliki luas hunian dan luasnya 8 km2. Pohon langkap invasif (Arenga Obtusifolia, Arecaceae)diidentifikasi sebagai ancaman utama bagi kokoleceran. Hasil penelitian ini membenarkan status konservasi kokoleceran yang “terancam punah”.

Pada dasarnya, lokasi yang berada dalam kawasan konservasi harusnya mampu mempertahankan keberadaan kokoleceran sebagai pohon endemik. Selain itu perlu sosialisasi dengan penyadaran pembangunan sikap dan perilaku konservasi, memperkuat status hukum, dan menaikkan status cagar alam menjadi cagar biosfer agar keberadaan kokoleceran tetap lestari. Upaya budidaya dengan metode kultur jaringan, reintroduksi spesies yang lebih masif dan pengendalian atau kontrol terhadap tanaman invasif perlu dilakukan untuk menjaga kokolecerantetap eksis sampai masa yang akan datang.

Mari kita sama-sama doakan semoga kokoleceran, flora yang menjadi maskot provinsi Banten, terhindar dari kepunahan dan dapat dilestarikan serta dibudidayakan secara konsisten.


Sumber:
Opini Pribadi dan [1][2][3]

VitaArkanaAvatar border
bintang105Avatar border
djoeragancendolAvatar border
djoeragancendol dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Banten Kulon
Banten KulonKASKUS Official
356Thread235Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.