Oleh: Anis Hidayatie

https://radarbromo.jawapos.com/featu...sa-lewat-buku/

Satu hal yang sering dilupakan orang ketika telah mempunyai destinasi adalah menciptakan brand image, kesan baik terhadap produk sebuah daerah wisata tersebut. Padahal brand ini begitu penting dilakukan agar sebuah destinasi terus dikenal, didatangi orang.

Produk wisata, apapun itu bentuknya, baik berupa alam maupun buatan harus melakukan branding ini. Karena kalau tidak keberadaannya akan tenggelam, tidak akan ada yang mau melihatnya. Mungkin pertama bisa, tetapi untuk repeater, keberlanjutan, kintinyuitas, orang akan melupakan.

"Sudah pernah."
"Ah, cuma itu-itu saja."

Merupakan komentar umum yang biasa diberikan orang bila sudah mengunjungi suatu lokasi tertentu. Tidak ada kesan membuatnya enggan kembali. Ini yang membuat kejadian sepi sesudah viral sering menghampiri.

Untuk itu perlu sebuah upaya, memperkenalkan terus produk wisata kepada khalayak. Baik ketika masih dalam masa pembangunan atau bahkan sesudah destinasi itu dikenal. Branding harus terus dilakukan.

Beberapa contoh daerah wisata yang kuat branding ketika masih pembangunan dari yang pernah saya tulis, dan dikelola desa adalah:

Kafe Sawah Pujon Kidul,

"Kafe Sawah Pujon Kidul Malang Tutup Mulai Hari Ini Hingga Batas Waktu Tak Ditentukan" https://www.kompasiana.com/aniesday/...tak-ditentukan

http://www.jatimsatunews.online/2020...s-temukan.html


Kafe laut Semare,

Kafe laut Semare, demikian pula meski blum sebesar Pujon Kidul
"Instagramablenya CLS, Sesudah Pengunjung Pulang" https://www.kompasiana.com/aniesday/...gunjung-pulang

Kafe Nata Panditan Lumbang

Menanam Pohon, Tiket Masuk Wisata Lereng Gunung Desa Panditan Lumbang
https://kabardaerah.com/2020/07/15/m...ditan-lumbang/


Dam Licin Kraton

"6 Rahasia Viral Dam Licin yang Mudah Diterapkan di Daerah Lain" https://www.kompasiana.com/aniesday/...di-daerah-lain

Dung Supit Slambrit

http://www.jatimsatunews.online/2020...alam-dung.html

Bazaar UMKM Sidogiri

https://www.kejoranews.com/2020/10/m...saksi.html?m=1

Susur Sungai Bong

https://www.terakota.id/seru-susur-s...ianyar-bangil/

Dusun Pager Wetan, Jawara KRPL Purwosari

http://www.jatimsatunews.online/2020...n-menjadi.html

Desa Sumber Rejo dengan 3 dusun wisata

"Mengunjungi Sebuah Desa di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan Yang Memiliki 3 Dusun Wisata".
http://www.jatimsatunews.online/2021...purwosari.html

Sumber Pinang, destinasi goa dan mata air
http://www.jatimsatunews.online/2021...ta-air-di.html

Diantara semua itu yang bisa dijadikan acuan ketika sudah berkembang adalah

Kafe sawah Pujon Kidul

Dikelola bumdes, mempunyai pokdarwis, terus inovasi setiap 6 bulan sekali. PAD 3,9 Milyar

Dan, Kafe Laut Semare. Destinasi di Kabupaten Pasuruan yang pernah meraih juara 3.

Itu semua tidak lepas dari branding. Caranya,

Kenalkan lewat media, dari yang paling familiar di masyarakat, IG, fb, atau you tube. Destinasi harus mempunyai tim dalam hal ini.

Undang guru dan komunitas, untuk melihat. Minta mereka menulis atau upload. Lamgkah awal ini bisa menjadi tiket masuk.

Undang wartawan, atau awak media untuk menulis paling tidak sebulan sekali.

Untuk Branding banyak hal yang harus dilakukan.

Sadewo, Kedai Sawah Wonorejo

1. Pastikan destinasi layak jual, bangun tempat, buat produk unggulan.

2. Bentuk tim penanggung jawab, bisa Bumdes dalam hal ini.

3. Adakan sumber dana, swadaya atau desa.

4. Legalitas destinasi harus jelas. Dengan legalitas, kontribusi keuangan sepenuhnya menjadi hak dan tidak beresiko di kemudian hari.

5. Kelola dengan perencanaan. Jangan lupa bukukan. Tulis setiap kegiatan dan laporan keuangan. Ketemu paling tidak harus seminggu sekali.

Up media.

Kali ini sedang dipersiapkan Sadewo, Sawah Desa Wonorejo sebagai destinasi utama. Wisata baru di Wonorejo.


Langkah pertama yakni mengadakan workshop. Agar seluruh elemen mendukung tercapainya tujuan menjadi desa wisata. Terutama peran bumdes yang sangat penting dalam berkegiatan di desa wisata.

Salam wisata desa,