Demi memudahkan mobilisasi, umat manusia bisa dibilang berhasil dengan terciptanya kendaraan (Kendaraan darat, air dan udara). Meskipun berhasil, efek samping dari penggunaan kendaraan dan juga bahan bakarnya sangat berpengaruh bagi lingkungan tempat tinggal manusia. Contohnya kendaraan konvensional seperti mobil yang masih menggunakan bensin yang termasuk sebagai bahan bakar fosil.

Bensin yang digunakan mobil konvensional sebagai bahan bakar bisa dikatakan tidak ramah lingkungan, karena dapat menyebabkan polusi udara, efek rumah kaca hingga pemanasan global. Karena memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan, umat manusia terus mencari dan mengembangkan alternatif untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan mobil konvensional yaitu dengan memunculkan mobil listrik.


Sebagai alternatif dari mobil konvensional, pengembangan mobil listrik terus dilakukan hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa mobil listrik yang diperkenalkan, baik itu yang full electricmaupun hybrid yang bisa kalian lihat disini.

Peminat mobil listrik di Indonesia bisa dikatakan lumayan banyak, termasuk ane. Kenapa? Tentu alasannya ada satu, yaitu karena mobil listrik ramah lingkungan. Jika ditanya apakah Indonesia siap beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik, jawabannya belum siap. Kenapa? karena belum terpenuhinya infrastruktur yang memadai serta regulasi yang mendukung.

Kenapa ane bilang belum siap? Karena jika ada suatu hal yang ingin dibuat, maka elemen-elemen pendukung lain harus ada, contohnya seperti SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Indonesia jika ingin membuat masyarakat menggunakan kendaraan listrik seperti mobil listrik, seharusnya menyediakan SPKLU yang mencukupi di setiap daerahnya sama seperti SPBU. Karena kalau tidak ada tempat pengisian listrik untuk mobil listrik, maka masyarakat pun akan tetap memilih mobil konvensional sebagai kendaraannya.


Selain itu, permasalahan kenapa Indonesia belum siap dengan mobil listrik ada di harga. Jika dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil listrik terbilang memiliki harga yang lebih mahal. Maka dari itu, masyarakat pasti akan memikirkan biaya untuk memiliki mobil listrik. Di Indonesia sendiri, Presiden sudah menetapkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 untuk mempermudah pasar mobil listrik mulai dari pemberian insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, pembebasan atau pengurangan pajak pusat dan daerah, hingga insentif bea masuk bahan produksi. Mungkin jika regulasi ini diterapkan dan infrastruktur untuk mobil listrik memadai, penggunaan mobil listrik sebagai alat transportasi akan meningkat.

Jadi, bisa dikatakan bahwa untuk saat ini Indonesia masih belum siap beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik. Indonesia akan siap beralih ke mobil listrik jika segala infrastruktur yang memadai sudah tersedia di setiap daerah. Karena tanpa infrastruktur seperti SPKLU, mobil listrik hanya bisa digunakan di jarak yang terbatas. Serta regulasi yang sudah ada pun harus dilaksanakan, demi mendukung peralihan penggunaan mobil konvensional ke mobil listrik.


Harapannya semoga segala hal yang mendukung penggunaan mobil listrik bisa disiapkan di Indonesia, agar kita semua bisa beralih menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.