- Beranda
- Stories from the Heart
Another Dumb World
...
TS
Hanz21
Another Dumb World
Ketemu lagi kita di karya ane yang kedua ini kali ini dikala kebingungan dan kebosanan di sela-sela menjadi roda penggerak kehidupan, ane persembahkan karya yang moga2 bisa menghibur agan-agan sekalian di penatnya hidup ini.
Hepi reding reding geys !! hope u like it
Spoiler for Singkat Cerita:
Sekolah Tanah Air Jaya merupakan sekolah elit yang hanya dihuni oleh 2 kaum saja yaitu kaum orang kaya dan kaum jenius. Sinda, seorang anak SMA kelas 2 berumur 16 tahun memiliki hidup yang sangat sempurna. Mansion mewah, buku berlimpah, genetik yang unggul, harta berlimpah, orang tua sempurna dan semuanya.
Meski semuanya ia miliki, hanyalah kepada Rahmat ia iri dan dengki dari lubuk hatinya terdalam. Sudah terampaslah peringkat 1 ranking paralel yang ia pertahankan dari awal masuk sekolah. Konfrontasi seorang malaikat dan batu kerikil inilah yang akan merubah jalan hidup mereka berdua menjadi kehidupan yang aneh dan random .
Meski semuanya ia miliki, hanyalah kepada Rahmat ia iri dan dengki dari lubuk hatinya terdalam. Sudah terampaslah peringkat 1 ranking paralel yang ia pertahankan dari awal masuk sekolah. Konfrontasi seorang malaikat dan batu kerikil inilah yang akan merubah jalan hidup mereka berdua menjadi kehidupan yang aneh dan random .
Hepi reding reding geys !! hope u like it
Spoiler for Prologue:
Sebuah masa lalu... apakah dapat menjadi sebuah asal-usul yang tepat untuk sebuah sejarah? Tentu saja bukan!! Kebenaranlah yang akan menjadi sejarah. Tulisan tersebut berada di sebuah secarik kertas ditemukan oleh seorang remaja yang langsung ia buang karena tidak menarik.
Beliau hanyalah sebuah remaja wanita berumur 16 tahun dengan penasaran yang tinggi. Hari ini, ia membaca sebuah buku mengenai “Cara Memanipulasi Manusia Menjadi Pengguna Sihir Hitam.” Sebenarnya, cerita apakah ini gerangan?
Sinopsis:
Sebuah hari yang padat di sebuah pasar tanjung priuk. Banyak datang lalu lalang, datang kemudian pergi, silir berganti setiap harinya. Seperti biasa banyak sekali transaksi hasil laut pada malam harinya.
Para kuli angkut disini sungguh beragam. Ada yang tinggi, besar, kekar layaknya seorang Hercules. Dia dengan mudahnya mengangkat 50kg garam yang dipesan oleh Xiao Tian Ling atau biasa disapa Cik Ling, pemilik toko ikan “Sejahtera” yang sangat kecil.
Beliau merupakan salah satu “pemain lama” yang terlupakan karena badai waktu. 150 tahun yang lalu di tempat yang sama, toko tersebut merupakan “gudang” terbesar disini ketika masih di kelola kakek buyutnya.
Menurut pengakuannya, ia masih bertemu dengan kakek buyutnya dan membantunya berdagang disini pada saat umur 5 tahun dan kakeknya berumur 120 tahun. Masih terbayang saat itu pelaut portugis, lalu pelaut dari cina, arab, hingga inggris pernah singgah di meja tua ini.
Sekarang pada tahun 2015 ini, kejayaan itu sudah pudar dan terlupakan. Zaman tersebut hanyalah sebuah batu krikil yang seketika hancur dimangsa oleh badai waktu.
Nenek berusia 95 tahun ini kini sudah tidak bisa sesabar seperti saat muda dulu. Dengan kacamata tebalnya terlihat sorot matanya yang masih tajam.
Badan memang tidak pernah bisa berbohong lagi. Meski sudah tidak kencang lagi, ia mengetuk-ngetuk bolpoin yang sudah tidak ia ganti selama 10 tahun itu dengan cepat. Hal tersebut menandakan ketidak sabarannya menunggu pesanan terakhirnya dari Pak Mulyadi.
Beliau merupakan juragan hasil laut langganan Cik Ling yang biasa menyuplai berbagai kebutuhan dan stok dagangannya. Ikan hasil tangkapannya terbukti sangat laku karena ia berhasil memonopoli “spot” ikan terbaik di indonesia.
Tentu saja ia juga menyuplai berbagai restoran bintang lima, tur pesiar yang kebetulan singgah hanya untuk membeli ikan miliknya, kemudian seorang koki ternama juga rajin berkomunikasi dengannya demi mendapat ikan terbaik.
5 menit, 10 menit, hingga 30 menit berlalu udang segar yang ia nanti-nanti belum kunjung datang. Kesabarnnya kini sudah berakhir dan ia mulai beranjak dari kursi kayu singgasananya. Li dan Zhao sang ajudan pribadinya berjalan mengikutinya.
Mereka berdua tidak hanya asal mengikuti sang nenek peot tersebut. Meski nenek iu terkenal akan kegalakan dan kebengisannya, ia merupakan wanita yang bak dan lemah lembut terhadap anak-anak gelandangan. Mereka berdua adalah salah satu dari puluhan gelandangan yang dipungut olehnya.
Mulai dari menyuapi mereka, meberikan pakaian yang layak, sekolah terbaik, air bersih, hingga kebaikan lainnya yang akan menitikan air mata jika engkau masih bertanya apa yang sudah ia beri kepada mereka.
Tidak biasanya Nina terlambat sedetikpun mengantarkan pesanannya. Meski hanya setinggi 155 cm dengan berat 40 kg, badannya yang muda dan terlatih itu dapat melaksanakan perintah Cik Ling dengan sangat tanggap.
Nina kemudian berteriak dengan sangat keras hingga membuat sekitarnya membeku memandanginya. Hiruk pikuk itu kemudian menjadi sebuah kesenyian. Tidak ada satupun orang yang melewati TKP yang tidak memalingkan pandangannya untuk melihat sebuah mayat wanita remaja itu terbujur kaku.
Setelah di otopsi oleh pihak terkait, ternyata penyebab kematiannya adalah gagal jantung. Menurut hasil introgasi polisi terhadap Pak Mulyadi, anak itu selain bekerja disini pada malam harinya, ia juga sekolah pada pagi harinya.
Selain itu juga diketahui bahwa anak ini adalah seorang anak dari hasil perceraian seorang juragan besi yang hobi berjudi dengan perawat rumah sakit kecil. Anak itu diasuh oleh ibunya setelah memenangkan hak asuh. Tentu saja itu bukanlah sebuah Happy Ending.
Ibu tersebut mengalami gangguan kejiwaan karena perceraian dengan mantan suaminya. Ia ingin mengasuh anak itu bukan untuk dirawat !!!
Dia hanya ingin menyiksanya sepanjang hari karena telah merebut “hati” dari suaminya tersebut !!! Dengan kata lain, cemburu bahkan dapat membakar buah kasihmu sendiri.
Setiap harinya ia merencanakan penyiksaan yang bervariasi. Mulai dari memberinya makanan yang sangat asam, sangat manis, air putih yang tidak direbus, nasi basi, bahkan mengandanginya dengan anjingnya sendiri !!
Pada malam hari setelah mayatnya dipreteli oleh para clientnya, mayat tersebut hilang dicuri. Tetapi mereka sudah tidak peduli karena semua potongannya bahkan sudah diambil kecuali tulang ekornya. Mereka mengangap itu semua hanyalah kejadian kecil yang hilang ditiup oleh angin.
Anak lelaki itu berlari sambil menangis terjerit-jerit memeluk tulang ekornya. Ia tidak menyangka teman terbaiknya sudah meninggal dan hanya tersisa satu keping saja.
Ia kemudian berlari menuju sebuah rumah kecilnya yang berada di selokan jakarta. Ia sudah memodifikasi tempat itu menjadi sebuah tempat hunian dengan kelayakan minimum.
Dengan menyalakan keenam lilin yang sudah diletakkan di setiap sudut yang berbentuk bintang, ia membacakan sebuah mantra. Kemudian ia menusukkan dirinya sendiri hingga dirinya mati kehabisan darah.
Kemudian sebuah cahaya muncul dari badannya dan membuat sebuah kejadian misterius. Waktu kembali mundur hingga tahun 2010 dan semuanya kembali normal?
Tidak ada lagi hal normal ketika ilmu hitam sudah bertindak.
Dia menutup buku tersebut dengan pandangan kecewa. Melihat sinopsisnya yang sedikit bertele-tele dan tidak masuk akal, dia meletakkan kembali buku tersebut ke dalam rak. Dari sekian ratus buku yang berada di ruangan ini, hanya satu rak yang berisikan kertas tanpa isi.
Labelnya tertulis “Can Perfect Woman Life without Perfect Life?” Setelah membacanya, ia berpikir “Ini bukan sebuah buku cerita lagi... tetapi ini seperti sebuah teori.” Ia mengabaikannya dan mencari buku lebih menarik.
“Sesungguhnya tidak ada yang tahu akan kebenaran di dalam kehidupan.” Tertulislah seperti itu sebagai poster di ruangan tersebut.
Wanita tersebut melanjutkan membaca dan membaca dan membaca selama 10 jam lebih. Apa dia tidak sekolah? Tentu saja tidak karena hari ini adalah hari Sabtu.
Beliau hanyalah sebuah remaja wanita berumur 16 tahun dengan penasaran yang tinggi. Hari ini, ia membaca sebuah buku mengenai “Cara Memanipulasi Manusia Menjadi Pengguna Sihir Hitam.” Sebenarnya, cerita apakah ini gerangan?
Sinopsis:
Sebuah hari yang padat di sebuah pasar tanjung priuk. Banyak datang lalu lalang, datang kemudian pergi, silir berganti setiap harinya. Seperti biasa banyak sekali transaksi hasil laut pada malam harinya.
Para kuli angkut disini sungguh beragam. Ada yang tinggi, besar, kekar layaknya seorang Hercules. Dia dengan mudahnya mengangkat 50kg garam yang dipesan oleh Xiao Tian Ling atau biasa disapa Cik Ling, pemilik toko ikan “Sejahtera” yang sangat kecil.
Beliau merupakan salah satu “pemain lama” yang terlupakan karena badai waktu. 150 tahun yang lalu di tempat yang sama, toko tersebut merupakan “gudang” terbesar disini ketika masih di kelola kakek buyutnya.
Menurut pengakuannya, ia masih bertemu dengan kakek buyutnya dan membantunya berdagang disini pada saat umur 5 tahun dan kakeknya berumur 120 tahun. Masih terbayang saat itu pelaut portugis, lalu pelaut dari cina, arab, hingga inggris pernah singgah di meja tua ini.
Sekarang pada tahun 2015 ini, kejayaan itu sudah pudar dan terlupakan. Zaman tersebut hanyalah sebuah batu krikil yang seketika hancur dimangsa oleh badai waktu.
Nenek berusia 95 tahun ini kini sudah tidak bisa sesabar seperti saat muda dulu. Dengan kacamata tebalnya terlihat sorot matanya yang masih tajam.
Badan memang tidak pernah bisa berbohong lagi. Meski sudah tidak kencang lagi, ia mengetuk-ngetuk bolpoin yang sudah tidak ia ganti selama 10 tahun itu dengan cepat. Hal tersebut menandakan ketidak sabarannya menunggu pesanan terakhirnya dari Pak Mulyadi.
Beliau merupakan juragan hasil laut langganan Cik Ling yang biasa menyuplai berbagai kebutuhan dan stok dagangannya. Ikan hasil tangkapannya terbukti sangat laku karena ia berhasil memonopoli “spot” ikan terbaik di indonesia.
Tentu saja ia juga menyuplai berbagai restoran bintang lima, tur pesiar yang kebetulan singgah hanya untuk membeli ikan miliknya, kemudian seorang koki ternama juga rajin berkomunikasi dengannya demi mendapat ikan terbaik.
5 menit, 10 menit, hingga 30 menit berlalu udang segar yang ia nanti-nanti belum kunjung datang. Kesabarnnya kini sudah berakhir dan ia mulai beranjak dari kursi kayu singgasananya. Li dan Zhao sang ajudan pribadinya berjalan mengikutinya.
Mereka berdua tidak hanya asal mengikuti sang nenek peot tersebut. Meski nenek iu terkenal akan kegalakan dan kebengisannya, ia merupakan wanita yang bak dan lemah lembut terhadap anak-anak gelandangan. Mereka berdua adalah salah satu dari puluhan gelandangan yang dipungut olehnya.
Mulai dari menyuapi mereka, meberikan pakaian yang layak, sekolah terbaik, air bersih, hingga kebaikan lainnya yang akan menitikan air mata jika engkau masih bertanya apa yang sudah ia beri kepada mereka.
Tidak biasanya Nina terlambat sedetikpun mengantarkan pesanannya. Meski hanya setinggi 155 cm dengan berat 40 kg, badannya yang muda dan terlatih itu dapat melaksanakan perintah Cik Ling dengan sangat tanggap.
Nina kemudian berteriak dengan sangat keras hingga membuat sekitarnya membeku memandanginya. Hiruk pikuk itu kemudian menjadi sebuah kesenyian. Tidak ada satupun orang yang melewati TKP yang tidak memalingkan pandangannya untuk melihat sebuah mayat wanita remaja itu terbujur kaku.
Setelah di otopsi oleh pihak terkait, ternyata penyebab kematiannya adalah gagal jantung. Menurut hasil introgasi polisi terhadap Pak Mulyadi, anak itu selain bekerja disini pada malam harinya, ia juga sekolah pada pagi harinya.
Selain itu juga diketahui bahwa anak ini adalah seorang anak dari hasil perceraian seorang juragan besi yang hobi berjudi dengan perawat rumah sakit kecil. Anak itu diasuh oleh ibunya setelah memenangkan hak asuh. Tentu saja itu bukanlah sebuah Happy Ending.
Ibu tersebut mengalami gangguan kejiwaan karena perceraian dengan mantan suaminya. Ia ingin mengasuh anak itu bukan untuk dirawat !!!
Dia hanya ingin menyiksanya sepanjang hari karena telah merebut “hati” dari suaminya tersebut !!! Dengan kata lain, cemburu bahkan dapat membakar buah kasihmu sendiri.
Setiap harinya ia merencanakan penyiksaan yang bervariasi. Mulai dari memberinya makanan yang sangat asam, sangat manis, air putih yang tidak direbus, nasi basi, bahkan mengandanginya dengan anjingnya sendiri !!
Pada malam hari setelah mayatnya dipreteli oleh para clientnya, mayat tersebut hilang dicuri. Tetapi mereka sudah tidak peduli karena semua potongannya bahkan sudah diambil kecuali tulang ekornya. Mereka mengangap itu semua hanyalah kejadian kecil yang hilang ditiup oleh angin.
Anak lelaki itu berlari sambil menangis terjerit-jerit memeluk tulang ekornya. Ia tidak menyangka teman terbaiknya sudah meninggal dan hanya tersisa satu keping saja.
Ia kemudian berlari menuju sebuah rumah kecilnya yang berada di selokan jakarta. Ia sudah memodifikasi tempat itu menjadi sebuah tempat hunian dengan kelayakan minimum.
Dengan menyalakan keenam lilin yang sudah diletakkan di setiap sudut yang berbentuk bintang, ia membacakan sebuah mantra. Kemudian ia menusukkan dirinya sendiri hingga dirinya mati kehabisan darah.
Kemudian sebuah cahaya muncul dari badannya dan membuat sebuah kejadian misterius. Waktu kembali mundur hingga tahun 2010 dan semuanya kembali normal?
Tidak ada lagi hal normal ketika ilmu hitam sudah bertindak.
Dia menutup buku tersebut dengan pandangan kecewa. Melihat sinopsisnya yang sedikit bertele-tele dan tidak masuk akal, dia meletakkan kembali buku tersebut ke dalam rak. Dari sekian ratus buku yang berada di ruangan ini, hanya satu rak yang berisikan kertas tanpa isi.
Labelnya tertulis “Can Perfect Woman Life without Perfect Life?” Setelah membacanya, ia berpikir “Ini bukan sebuah buku cerita lagi... tetapi ini seperti sebuah teori.” Ia mengabaikannya dan mencari buku lebih menarik.
“Sesungguhnya tidak ada yang tahu akan kebenaran di dalam kehidupan.” Tertulislah seperti itu sebagai poster di ruangan tersebut.
Wanita tersebut melanjutkan membaca dan membaca dan membaca selama 10 jam lebih. Apa dia tidak sekolah? Tentu saja tidak karena hari ini adalah hari Sabtu.
dbase51 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
772
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru