gangel160487Avatar border
TS
gangel160487
Masa Kecil ku di Pontianak

Walaupun kedua orang tuaku tidak pernah lagi membicarakannya, tapi aku sama sekali masih belum bisa melupakannya. Peristiwa itu bukanlah sebuah kenangan buruk yang akan aku coba untuk lupakan karena jujur saja apa yang terjadi hari itu masih begitu segar dalam ingatanku, selalu menggangguku seperti gatal yang tidak akan berhenti kalau tidak digaruk. Sebenarnya aku tidak akan terlalu bisa mengingat nya, tetapi pada saat aku dewasa perlahan aku mulai mendengar penuturan dari Bapak, Ibu, Eyang ku dan beberapa tetangga yang bisa aku tanyain.
Namun baru saat aku tumbuh dewasa aku mulai menyadari dampak mengerikan dari peristiwa tersebut. Dan sejak saat itu aku tak pernah bisa menyingkirkannya dari dalam kepalaku. Selama bertahun-tahun aku berusaha mencari informasi mengenai rumah lama kami di internet dan menemukan bahwa rumah itu masih berdiri sampai sekarang dan tampak seakan-akan tidak pernah mengalami perubahan sama sekali. Dan aku tahu bahwa sejak hari itu bertahun-tahun yang lalu, rumah itu selalu dibiarkan kosong begitu saja. Tak seorang pun pernah berani memasukinya lagi.

Aku masih ingat semuanya. Walaupun rasa penasaranku hampir hilang semuanya karena rasa takut luar biasa yang terasa begitu nyata. 


Dulu orang tua ku mengontrak di sebuah rumah petak sederhana di kota Pontianak. Saking sederhananya, harganya pun sederhana. Pemilik rumah mengatakan, dari seluruh rumah yang dikontrakkan, rumah ini adalah yang termurah.
Karena saat itu orang tua tak ingin mencari-cari lagi, rumah ini kemudian menjadi rumah kontrakan pertama, ditempati selama 8 tahun mulai dari 1991 kalau aku tidak salah. Aku masih kecil dan belum bersekolah.
Sekilas tak ada yang aneh di rumah tersebut. Rumah tersebut bercat putih agak kusam, ada sedikit area taman di muka pintu, dan berada di gang yang pada waktu itu masih agak jarang jarang rumah nya. Namun, kalau dilihat dari luar, rumah ini memang kelihatan ada aura mistis. Seperti ada “makhluk asing” yang menempatinya. Awalnya keluarga ku tak yakin, orang tua ku cukup skeptikal untuk hal begini. Tapi, saat itu sang pemilik kontrakan memberikan kabar yang mengejutkan.
“Bapak ini orang pertama yang mau ngontrak di sini. Sebelumnya tak ada yang mau karena katanya angker. Makanya kita kasih harga paling murah dan ok.”
Bapak kelihatan tak peduli. Toh, asal dia tak mengganggu kita, segalanya biasa saja.
Kenyataannya lain. Perkataan pemilik kontrakan bukan hanya isapan jempol belaka.
Pada minggu-minggu awal tak ada sesuatu yang terjadi. Baik siang maupun malam hari. Namun, semua berubah ketika memasuki bulan ketiga. Bulan yang kami sebut bulan perkenalan.
Selepas Magrib, saat bapak hendak pergi ke toko, selalu ada keanehan terjadi pada motor yang dia pakai. Motor sudah posisi on, tinggal distarter tangan. Mesin tidak lah mau hidup. Bahkan hingga percobaan ketiga. Begitu pula saat mencoba starter kaki. Gagal hingga percobaan ketiga pula.
Akhirnya motor kembali dalam posisi off. Kemudian dinyalakan kembali dengan starter tangan. Ajaibnya kali ini berhasil. Bapak hanya bingung. Dan peristiwa ini berlanjut dari bulan keempat hingga keenam.
Jika Bapak diisengi saat Magrib, gangguan yang sebenarnya akan terjadi selepas Magrib. Kadang ada ketukan tak jelas di langit-langit, tapi gangguan lain lebih banyak terjadi di area pagar. Kejadian paling mencengangkan terjadi saat menjelang tidur.
Spoiler for Pengalaman Eyang Sewaktu Berkunjung:


Aku selalu terbangun di jam jam 12, saat itu aku selalu mendengar ada nya ketukan di pintu sebanyak tiga kali. Awalnya tidak pernah aku hiraukan. Kembali diketuk tiga kali. Aku mulai menangis, bukannya berhenti, malah ketukan nya bertambah hingga menjadi lima kali... Rumah itu bertingkat 2 dan aku tidur di tingkat ke 2 di kamar sendirian. Aku mulai menangis dan berlari ke kamar orang tua ku, dan mereka menenangkan aku dan bilang mungkin itu hanya mimpi..
Esoknya, giliran Bapak yang mengalami kejadian serupa. Bapak melihat Ibu sedang duduk santai di ruang tamu dengan mengenakan gaun hitam. Saat dipanggil, Ibu bukannya menoleh tapi lebih memilih keluar rumah. Lantas, Bapak pun mengikuti langkah Ibu. Saat menuju halaman, terdengar suara Ibu memanggil Bapak dari dapur.
Karena terkejut, Bapak menoleh ke belakang dan menjawab panggilan Ibu. Namun, sepersekian detik Bapak berpikir. Kalau dari belakang suara Ibu, maka di depan Bapak itu siapa? Saat kembali menoleh ke depan, dia sudah tak ada. Hilang. Lenyap tak berbekas. Bapak hanya terdiam dan berdoa.
Di kali lain. Ibu mengalami peristiwa tidak biasanya. Saat menjelang tidur, Ibu memperhatikan ruang tamu. Ternyata ada dia. Lampu dimatikan. Ia duduk sembari menundukkan kepala dengan rambut terjuntai hingga menjalar ke mana-mana. Lampu dinyalakan, ia menghilang. Lampu dimatikan kembali. Kali ini ia berdiri di pojokan sembari kepalanya menghadap tembok.
Tapi dari sekian malam, hanya malam Jumat legi yang paling menakutkan. Bapak pulang dari toko saat Magrib. Dulu, saat Magrib daerah Perumahan Kota Baru, tempat kami tinggal pada saat itu, adalah daerah yang cukup menakutkan pada malam hari. Daerah pengembangan dimana rumah masih jarang jarang dan lampu jalan pun tidak di semua titik. Tak ada yang berani keluar selepas Magrib, mungkin karena penerangan yang kurang atau takut dirampok, bisa pula bertemu makhluk lain. Beda dengan sekarang. Pembangunan berjalan pesat. Sudah ada kafe dan lainnya dan malam pun sudah cukup ramai.
Tak ada yang aneh saat memasuki gerbang perumahan. Namun, sesampainya di lapangan sepak bola, ada yang menggelendoti Bapak. Saat melihat spion, tak ada wajah. Namun, saat sekelebat wajah Bapak menoleh ke belakang, ada peti yang terangkut. Peti kosong. Entah maksudnya apa..
Puncaknya adalah, di suatu sore saat magrib, tiba-tiba ada suara wanita menangis di halaman. Aku serta Ibu hanya duduk di ruang keluarga sembari berdoa. Saat Bapak menuju halaman, suara tersebut pindah ke kamar mandi. Dikejar lagi, suara pindah ke kamar tamu. Dikejar kembali, kali ini suara tersebut pindah ke dapur.
Bapak berjalan pelan menuju dapur. Sesampainya di sana, suara tersebut menghilang. Sekitar lima menit kemudian, suara tersebut muncul di halaman belakang. Lebih tepatnya berada di pohon mangga di belakang halaman rumah. Bapak mengajak Ibu bergegas ke pohon mangga. Sedangkan aku dititipkan ke pembantu kami.

Setelah beberapa lama, Bapak dan ibu masuk ke dalam dan terburu buru memanggil pastor lewat telepon tetangga dan tidaklah beberapa lama, pastor tiba dan ber 3 mereka berdoa di dalam rumah dan berkeliling sepanjang halaman..
Setelah selesai, pastor itu mengajak kami sekeluarga untuk duduk di ruang tamu. Pastor menceritakan deskripsi dari makhluk halus tersebut, Katanya muka nya hancur. Darah bersimbah di mana-mana. Dan posisinya yang cukup mengerikan. Ia tampak tergantung seperti orang bunuh diri... dan sepertinya menurut pastor ia tertarik kepada ku, karena mempunyai "kemampuan". Entah apa yang dimaksud oleh pastor tetapi ibu dan bapak keliatan sangatlah cemas...
Selepas peristiwa yang mencengangkan tersebut kami sepakat memutuskan untuk tetap bertahan dan meminta Pastor untuk mengadakan kebaktian di rumah dan penyucian rumah.
Kami pun hidup normal beberapa waktu lamanya. Namun, beberapa bulan setelah kami pindah,.....
Saat itu aku tidur di kamar ku sendirian, jam menunjukan pukul 11 malam dan aku tiba tiba terbangun dari tidur ku.
Sepi dan gelap, tidak ada suara apa pun baik semilir angin ataupun bunyi jangkrik, sampai aku bisa mendengarkan detak jantung ku dan napas ku, tiba tiba telinga ku berdenging "ngiinnnnng", suara nya cukup mendenging di telinga dan tiba tiba mataku terpaku di pojok kamar ku, suatu pemandangan yang mencekam.
Sosok yang diceritakan beberapa bulan lalu di rumah itu oleh Pastor "muka nya hancur. Darah bersimbah di mana-mana. Dan posisinya yang cukup mengerikan. Ia tampak tergantung seperti orang bunuh diri." sekarang berdiri dihadapan ku, menatap ku dengan mata nya yang merah dan gelap.. aku berlari ketakutan dan tanpa kusadari kaki ku terpelatuk dan aku terjatuh dari tangga, mataku gelap dan nanar, badan ku tidak dapat bergerak, kulihat "dia" sudah berada di atas ku, menindihku dan kurasakan ada sesuatu "bau" yang menyeruak, aku tidak tahu apa itu, diantara sadar dan tidak sadar aku pun pingsan....



Journal Nina
Diubah oleh gangel160487 12-01-2021 05:15
gangel1604Avatar border
tien212700Avatar border
g3nk_24Avatar border
g3nk_24 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
811
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.