Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ax788Avatar border
TS
ax788
Dampak PPKM Ojol, Penumpang Berkurang hingga Andalkan Jasa Antar Makanan
Dampak PPKM Ojol, Penumpang Berkurang hingga Andalkan Jasa Antar Makanan
Pengemudi ojek online dengan penumpangnya di Stasiun Tanah abang, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)


JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari pemberlakuaan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) pada 11-25 Januari 2021 dirasakan oleh hampir sebagian besar kalangan.

Di Ibu Kota, para pengemudi ojek online mengeluhkan pada berkurangnya penumpang.

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) Igun Wicaksono mengatakan, menurunnya jumlah penumpang terjadi karena adanya aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi pekerja perkantoran sebanyak 75 persen.

Hal ini akhirnya membawa dampak pada merosotnya pendapatan para pengemudi ojek online.

Tentunya, hal ini berdampak pada pendapatan pengemudi ojek online yang banyak bergantung pada jasa pengantaran penumpang di perkantoran.


Pada hari pertama penerapan PPKM, kata Igun, jumlah penumpang berkurang antara 30 hingga 40 persen.

"Biasanya jam aktif bekerja mulai dari jam 06.00-10.00 pagi. Itu pekerja mulai banyak menggunakan jasa ojek online," ucap Igun kepada Kompas.com, Senin (11/1/2021).


Sudah membiasakan diri

Banyaknya aturan mengenai pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 di Jakarta membuat pengemudi sudah terbiasa.

Oleh karenanya, penurunan penumpang, yang berdampak pada penurununan pendapatan, saat ini tidak terlalu dirasakan.

Igun pun memperkirakan, pendapatan pengemudi ojek online akan menurun selama PPKM. Penurunan diperkirakan terjadi antara 30-50 persen.

"Kalau yang sekarang PPKM ini mungkin karena teman-teman ojek online sudah terbiasa dengan penurunan-penurunan, jadi tidak terlalu terasa," ucap Igun.

Andalkan jasa pengantaran Penurunan jumlah penumpang ojek online tentu berdampak pada pendapatan para pengemudi.

Oleh karenanya, pengemudi kini kini lebih mengandalkan layanan pesan-antar makanan.

Alasan lainnya, kata Igun, ketika mengantarkan penumpang, pengemudi juga diwajibkan untuk menggunakan disinfektan dan partisi.

Hal ini pula yang membuat pengemudi akhirnya lebih fokus ke pengantaran barang dan makanan.

"Kalau yang barang memang ada yang turun, kalau makanan memang masih stabil. Jadi teman-teman ojek online saat ini mengandalkan dari pesan-antar makanan," kata Igun.

___________________________________________________________________________________

Bidang jasa memeang menjadi salah satu sektor yang paling tekena dampak dari Covid-19, apalagi dengan adanya pembatasan sosial yang kembali lagi digalakan saat ini




sumur


0
598
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.