sumber gambar: cincin pernikahan


Kehilangan seorang kekasih tercinta adalah pukulan yang sangat menyakitkan, saat itu bumi rasanya tidak bisa dipijak, kita hanya merasa mengambang di atasnya.

Nasehat dan semua ucapan menenangkan hanya akan lewat tidak bisa dicerna dengan baik.

Banyak orang yang tidak bisa melupakan orang yang sangat dicintai dalam waktu yang singkat. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tapi itupun tidak sepenuhnya lupa. Mungkin hanya bisa berlapang dada mengikhlaskan kepergiannya dan menerima takdir yang telah ditetapkan Tuhan.

Seperti yang dialami oleh Guddi Devi, wanita asal kota Jaisalmer, Rajasthan, India. Guddi kehilangan suaminya untuk selama-lamanya, setelah suaminya nekad mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Meski sudah setahun berlalu, tapi Guddi belum bisa melupakan dan masih berduka atas meninggalnya sang suami.

Namun, hal itu mungkin tidak dirasakan oleh sang keluarga suami, bahkan mereka secara paksa menyuruh Guddi untuk menikah lagi dengan salah satu saudara keluarga suaminya.


sumber gambar: di sini

Guddi menolak karena selain duka di hatinya yang belum mengering, dia juga tidak memiliki perasaan apapun pada lelaki yang dijodohkan dengannya itu.

Akan tetapi keluarga suaminya tetap memaksanya, bahkan salah satu dari keluarga suaminya yang bernama Janu itu sangat getol mendatangi rumah Guddi. Bukan untuk merayunya dengan lembut agar mau menikah, tapi malah menekan dan memaksanya.

Lama kelamaan Guddi pun kesal dan berani mengusir Janu dari rumahnya. Namun Guddi tidak menyangka bahwa tindakannya itu akan mendatangkan malapetaka padanya.

Janu merasa dihina karena diusir, diapun kembali mendatangi rumah Guddi bersama keluarga besarnya dengan membawa mesin pemotong rumput.

Mereka menyerang Guddi dengan memotong hidung dan lidahnya, sebelumnya tindakan brutal itu sudah dihalangi oleh ibu dan kakak Guddi. Namun, mereka gagal bahkan mereka pun mengalami cidera.

Melansir The New Indian Express, peristiwa ini terjadi pada tanggal 17/11/2020 lalu, di kota Jaisalmer, Rajasthan, India.

Guddi akhirnya dilarikan ke rumah sakit Jodhpur dalam keadaan kritis.


Pernikahan harusnya terjadi bila mendapatkan persetujuan dari ke dua belah pihak. Beberapa tujuan dari sebuah pernikahan adalah menciptakan keluarga yang kekal, bahagia, sakinah mawadah warahmah.

Menolak atau menerima sebuah perjodohan adalah hak asasi dari masing-masing orang. Jika ada paksaan atau ancaman tentu hal itu melanggar hak asasi tersebut.

Tidak ada seorang pun yang bisa memaksakan hati seseorang untuk mencintai atau membenci. Hati merupakan bagian tubuh yang mudah terpengaruh, makanya sering berubah-ubah. Hati juga penentu hal baik dan buruknya tindakan kita. Namun, hati juga bagian yang jika tersakiti maka akan sulit terobati.


@istijabah
Referensi: di sini