si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Su-25 - 'Si Kaki Katak' yang Susah Dicarikan Penggantinya
Shukoi dikenal sebagai produsen pesawat jet tempur supersonik yang mendunia, namun selain membuat pesawat jet supersonik, pihak Sukhoi juga pernah membuat pesawat ringan untuk misi dukungan udara jarak dekat. Pesawat ini dibuat untuk membantu pergerakan pasukan di darat. Pada kesempatan kali ini TS akan membahas pesawat yang biasa disebut sebagai Close Air Supportbuatan Sukhoi yang bernama Su-25, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.



SEJARAH


Su-25 sendiri lahir pada era Uni Soviet pada awal 1968, waktu itu Kementerian Pertahanan Soviet memutuskan untuk mengembangkan pesawat khusus untuk memberikan dukungan udara jarak dekat bagi Angkatan Darat Soviet. Ide untuk membuat pesawat pendukung darat muncul setelah menganalisis pengalaman penerbangan pesawat untuk serangan darat selama tahun 1940 sampai 1960-an.

Pada dekade 1960-an sebenarnya Soviet punya banyak varian pesawat pengebom tempur yang sedang dalam pelayanan maupun sedang dikembangkan pada saat itu (Su-7, Su-17, MiG-21 dan MiG-23 ), namun pesawat yang dimaksud tidak memenuhi persyaratan untuk dukungan udara jarak dekat dari Angkatan Udara Soviet.

Pesawat-pesawat yang dimaksud tersebut tidak memiliki lapisan pelindung penting untuk melindungi pilot dan peralatan vital dari tembakan darat serta serangan rudal. Selain itu kecepatan terbang pesawat yang tinggi membuat pilot sulit untuk mempertahankan kontak visual dengan target.




Su-25 Frogfoot.

Ilustrasi: google image


Pada Maret 1969, sebuah kompetisi dilakukan oleh Angkatan Udara Soviet untuk mencari pesawat dukungan jarak dekat baru. Peserta kompetisi tersebut adalah biro desain Sukhoi, Yakovlev, Ilyushin dan Mikoyan. Pada akhirnya setelah melakukan evaluasi, pihak Angkatan Udara Soviet lebih memilih rancangan pesawat milik Sukhoi, mereka kemudian meminta Sukhoi untuk segera memulai pengembangan pesawat tersebut.

Pihak Sukhoi kemudian mulai membangun dan mengembangkan purwarupa pesawat yang diberi nama T8-1 dan T8-2, tanggal 22 Februari 1975 pesawat menjalani penerbangan pertamanya. Setelah sukses menjalani uji coba terbang, pihak Sukhoi kemudian diberi lampu hijau untuk memproduksi pesawat secara massal. Produksi Su-25 pun dimulai pada tahun 1978 di Pabrik 31, Tbilisi.

Angkatan Udara Soviet sendiri mulai mengoperasikan Su-25 pada tahun 1981, dan seperti biasa NATO selalu memberi nama kesayangan yang unik pada seri pesawat buatan Soviet. Su-25 diberi nama kesayangan "Frogfoot" oleh NATO, entah kenapa mereka memberi nama Frogfoot alias Kaki Katak.



Sekilas Tentang Su-25

Pesawat ini berkonfigurasi kursi tunggal dengan mengusung dua mesin ganda, pesawat juga dibekali intake (saluran udara) yang cukup besar di kedua sisi bodynya. Pada bagian hidung juga dipasangkan semacam antena, alat ini disebut juga sebagai pengintai laser yang membantu untuk melacak target yang dilengkapi dengan sistem navigasi dan pembidik target terintegrasi.

Frogfoot juga dilengkapi sistem ASP-17 BTs-8 yang dilengkapi dengan kamera AKS-750. Pada bagian hidungnya juga menampung ranger laser Klyon PS dan penanda target, sistem ini diproduksi oleh Pabrik Optik dan Mekanik Ural (YOM3).




Kokpit Su-25.

Foto: Dale/Pinterest


Bahan yang digunakan untuk membuat Su-25 terdiri dari aluminium 60%, baja 19%, titanium 13,5%, magnesium 2%, dan bahan lainnya sekitar 5,5%. Untuk perlindungan pilotnya Su-25 memiliki kompartemen lapis baja titanium yang dilas setebal 25 mm di beberapa tempat yang menutupi setengah bagian bawah kokpit untuk melindungi pilot dari tembakan senjata anti-pesawat dari darat.

Pesawat sudah dilengkapi dengan sistem navigasi udara taktis RSBN (TACAN), unit penerima suar penanda MRP-56P, altimeter radio RV-1S dan berbagai indikator kecepatan. Sementara sistem komunikasinya terdiri dari transponder SRO-2 Identification Friend or Foe (IFF), transponder kendali lalu lintas udara (SO-69), transceiver VHF/UHF serta radio udara-ke-darat.





Rancangan Frogfoot.

Ilustrasi: ALTOING/Pinterest


Jika disandingkan dengan pesawat dukungan udara jarak dekat milik Paman Sam, maka Frogfoot ini akan bersaing dengan A-10 (Warthog) yang sama-sama berfungsi sebagai pesawat dukungan udara jarak dekat. Paman Sam sendiri baru memulai program pesawat 'Close Air Support' (CAS) pada dekade 1970-an, program inilah yang melahirkan pesawat bernama A-10 Thunderbolt II.

Secara dimensi Su-25 lebih kecil dari A-10 milik Paman Sam, Su-25 punya panjang 15.53 m, tinggi 4.8m, dan rentang sayap14.36 m. Sementara luas area sayapnya mencapai 30.1 m². Bobot kosongnya 10,740 kg dengan maksimum berat lepas landasnya mencapai 17,600 kg.

Difungsikan sebagai pesawat untuk menyerang target bergerak maupun tak begerak yang berada di darat, Su-25 dibekali 10 hardpoint (cantelan) yang dapat dipasangi berbagai senjata maupun tangki bahan bakar eksternal. Beberapa senjata yang dibawa mulai dari rudal udara-ke-darat seperti Kh-23, Kh-25ML dan Kh-29L. Sementara rudal udara-ke-udara yang dibawa berupa R-3S dan R-60.




Ilustrasi: Pinterest


Pesawat juga dapat dilengkapi dengan pod UB-32A untuk roket 57 mm S-5, pod B-8M1 untuk roket S-8 80 mm, roket pemandu S-24 240 mm dan roket pemandu S-25 330 mm. Su-25 juga dapat dipersenjatai dengan bom berpemandu laser dengan bobot 350 kg-670 kg dan bom cluster.

Meriam laras ganda AO-17A 30 mm dipasang di bagian bawah badan pesawat di sisi sebelah kiri. Meriam ini dipersenjatai dengan 250 butir amunisi, pod senjata SPPU-22 juga dapat dipasang di bagian ujung sayapnya. Pod tersebut membawa meriam laras ganda GSh-23 23 mm, masing-masing dengan 260 butir amunisi.

Pada varian modern yang saat ini dipakai Rusia, pesawat sudah terintegrasi paket peperangan elektronik yang mencakup penerima peringatan radar SPO-15 Sirena-3 dan pengacau radar Gardeniya. Ditambah dengan sistem ASO-2V yang digunakan untuk perlindungan terhadap radar dan peluru kendali inframerah.




Foto: Timothy O'Leary/Pinterest


Bicara soal mesin, pesawat ini dilengkapi dua mesin turbojet Soyuz/Gavrilov R-195s dengan daya dorong 44.18kN. Dengan dua mesin ini, pesawat mampu melesat sampai kecepatan maksimum 975 km/jam. Sementara kapasitas tangki bahan bakarnya adalah 3.600 liter.

Su-25 memiliki radius tempur mencapai 375 km, dengan daya jelajah 1.000 km dan saat terbang ferry bisa menempuh jarak sampai 7.500 km. Kisaran terbang pesawat mampu diperpanjang dengan pemasangan empat tangki bahan bakar eksternal (PTB-1500) yang dipasang pada tiap ujung sayapnya.


GIF

Ilustrasi: popularmechanics.com


Berbeda dengan A-10 Warthog milik Paman Sam yang hanya punya satu varian, maka Frogfoot sendiri punya banyak varian yang dikembangkan. Jika A-10 Warthog hanya dipakai oleh USAF, lain dengan Frogfoot yang dipakai oleh beberapa negara seperti Sudan, Belarusia, Bulgaria, Ukraina, Peru dll. Namun, bicara pengalaman tempur kedua pesawat sama-sama pernah terlibat di konflik yang sama, mulai Perang Teluk sampai konflik Suriah. Berikut ini varian pesawat yang TS ketahui:

1.Su-25K



Su-25K milik Bulgaria.

Foto: Stefan Pechev/jetphotos.com

Varian ini disebut sebagai Su-25K, huruf 'K' disini berarti Komercheskiy, varian ini dibuat untuk pasar ekspor. Model ini juga dibangun di Pabrik 31 di Tbilisi. Pesawat ini berbeda dari versi Angkatan Udara Soviet dalam beberapa detail kecil terkait peralatan avionik, bahasa kerennya pesawat ini adalah varian downgrade dari Frogfoot. Dilihat dari luar pesawat ini tidak memiliki perbedaan dengan versi aslinya, perbedaan mencolok terdapat pada sistem avioniknya. Sebanyak 180 pesawat Su-25K dibangun tahun 1984-1989.


2.Su-25UB



Su-25UB milik Rusia.

Foto: Alex Snow/jetphotos

UB disini berarti  Uchebno Boyevoy (susah juga namanya emoticon-Hammer), purwarupa pesawat dibuat pada tahun 1977. Purwarupa pertama disebut "T-8UB-1", yang diluncurkan pada bulan Juli 1985 dan penerbangan perdananya dilakukan di Ulan-Ude  pada tanggal 12 Agustus tahun itu.

Pada akhir 1986, sekitar 25 Su-25UB telah diproduksi di Ulan-Ude, varian ini dibekali kursi tandem dan khusus digunakan untuk melatih para calon pilot Frogfoot. Kursi tandem ini juga tersedia dalam versi ekspor, versi ekspor ini juga mendapat downgrade yang membuatnya tidak sama dengan versi aslinya. Pesawat kursi tandem versi ekspor ini diberi nama Uchebno Boyevoy Komercheskiy, atau biasa disingkat menjadi UBK.




Su-25UBK milik Belarusia.

Foto: Alexander Zhukov/jetphotos.com



3.Su-25UBM



Attack Trainer, Su-25UBM.

Foto: airforcetechnologhy.com

Su-25UBM adalah varian kursi ganda yang dapat digunakan sebagai pesawat latih dan juga memiliki kemampuan serangan serta dapat digunakan untuk pengintaian atau kontrol udara. Mulai dikembangkan pada awal tahun 2000-an, bisa dibilang ini adalah versi upgrade dari Frogfoot kursi tandem. Penerbangan pertamanya dilakukan pada 6 Desember 2008 dan disertifikasi pada Desember 2010. Pesawat sudah dilengkapi radar Phazotron NIIR dan sistem Bars-2.


4.Su-25UTG



Foto: militaryanalysis.blogspot.com


UTG disini adalah singkatan dari Uchebno Trenirovochnyys Gakom (makin susah namanya emoticon-Hammer), varian dari Su-25UB yang dirancang untuk melatih pilot saat lepas landas dan mendarat di dek kapal induk. Pesawat ini pertama terbang pada September 1988, ada 10 unit yang diproduksi. Sekitar setengahnya tetap dalam dinas Angkatan Udara Rusia setelah tahun 1991, mereka digunakan di satu-satunya kapal induk Rusia yakni Admiral Kuznetsov.

Namun pesawat ini sepertinya tidak akan digunakan untuk sementara waktu, mengingat kapal induknya sedang dalam tahap perbaikan. Untuk membedakannya, pesawat ini juga disebut sebagai Su-25UBP ( Uchebno Boyevoy Palubny), kata palubny disini berarti "dek". Menunjukkan bahwa pesawat memiliki fungsi angkatan laut.


5.Su-25BM



Foto: Oleg Chaplin/jetphotos.com

BM adalah singkatan dari Buksirovshchik Misheney, adalah varian penarik target  (target towing) dari Su-25 yang pengembangannya dimulai tahun 1986. Purwarupa pesawat yang diberi nama T-8BM1 berhasil terbang untuk pertama kalinya pada 22 Maret 1990 di Tbilisi. Setelah menyelesaikan tahap uji coba, pesawat itu dimasukkan ke dalam tahap produksi.

Su-25BM dirancang untuk menjadi target bergerak selama latihan untuk melatih pasukan darat dan personel angkatan laut untuk menembakkan rudal darat-ke-udara atau permukaan-ke-udara terhadap target bergerak. Pesawat didukung oleh mesin R-195 dan dilengkapi dengan sistem navigasi jarak jauh (RSDN-10).


6.Su-25T



Su-25T di Museum Angkatan Udara Rusia.

Ilustrasi: aviationmuseum.eu

Pesawat ini mirip dengan Su-25UB, pada varian Su-25T diubah menjadi satu tempat duduk, dengan melepas kursi belakang dan diganti dengan avionik tambahan. Huruf 'T' disini berarti Tankovy. Ia memiliki kemampuan serangan di segala cuaca dan saat malam hari.

Tiga purwarupa pesawat dibangun tahun 1983-1986 dan rencananya 8 pesawat akan dibuat pada tahun 1990. Namun, dengan diperkenalkannya program peningkatan Su-25 yang diberi nama Stroyevoy Modernizirovannyi, program 25T secara resmi kemudian dibatalkan pada tahun 2000.


7.Su-25TM



Foto: Daniel Abela/jetphotos.com


Varian ini adalah adik dari Su-25T, Su-25TM sendiri juga disebut sebagai Su-39. Varian ini telah dikembangkan dengan sistem navigasi dan serangan yang ditingkatkan, dan kemampuan bertahan yang lebih baik. Su-25T sudah dapat membawa radar Kopyo yang digunakan untuk menyerang target di darat dan di laut.

Angkatan Udara Rusia kemudian menerima 8 pesawat pada tahun 2008. Namun, pihak Rusia kemudian memulai program baru untuk Frogfoot yang diberi nama Su-25SM. Beberapa sistem avionik dari varian T dan TM telah dimasukkan dalam Su-25SM, program upgrade ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dan bertempur dari Su-25.


8.Su-25SM



Foto: Alexander Lebedev/jetphotos.com

Su-25SM (Stroyevoy Modernizirovannyi ) adalah program peningkatan yang terjangkau untuk Su-25, dibuat oleh Angkatan Udara Rusia pada tahun 2000. Program ini bermula dari upaya untuk peningkatan Su-25T dan Su-25TM, peningkatan pada dua pesawat tersebut dianggap terlalu canggih dan mahal. Upgrade SM meliputi peningkatan avionik dan perbaikan badan pesawat untuk memperpanjang masa pakai Frogfoot hingga 500 jam terbang atau 5 tahun.

Peningkatan ini membuat Frogfoot tampil layaknya pesawat tempur modern, pada bagian hardpoint, pesawat sudah bisa membawa rudal versi terbaru. Mesin R-95sh pun tak ketinggalan dirombak dan dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan era modern. Kini pihak Rusia terus memodernisasi Su-25 lawas mereka menjadi Su-25SM, lebih dari 100 pesawat kini sudah menjalani upgrade.


9.Su-25KM



Foto: military-today.com

KM disini berarti Kommercheskiy Modernizirovannyy atau juga biasa disebut sebagai Scorpion, varian ini adalah upgrade yang dilakukan oleh Georgia yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet. Program upgrade dilakuakan oleh pabrikan pembuat Su-25 yakni Tbilisi Aircraft Manufacturing pada awal tahun 2001. Elbit System dari Israel juga terlibat dalam upgrade ini, sistem avioniknya pun sudah disesuaikan dengan standard NATO. Upgrade oleh Georgia termasuk penambahan peta digital, HUD display, serta sistem senjata terkomputerisasi. Pesawat juga mampu menggunakan bom berpemandu laser seperti Mark 82 dan Mark 83 serta rudal udara-ke-udara Vympel R-73 (jarak pendek).


10.Su-28



Foto: alchetron.com


Sukhoi Su-28 juga biasa disebut sebagai Su-25UT (Uchebno-Trenirovochnyy), pesawat ini dibuat berdasarkan varian dasar jet latih Su-25UB yang merupakan inisiatif pribadi dari Biro Desain Sukhoi. Su-28 adalah pesawat ringan yang dirancang untuk menggantikan Aero L-39 Albatros. Tidak seperti varian dasar Su-25UB, pesawat ini tidak dibekali senjata sama sekali. Sebenarnya masih banyak lagi varian yang lainnya, namun yang paling umum dikenal adalah 10 varian tersebut.



Mengalami Masalah yang Sama Dengan A-10 Warthog

Frogfoot buatan Soviet yang sekarang dipakai oleh Rusia dan A-10 Warthog buatan Paman Sam memiliki masalah yang sama, masalah tersebut adalah usia. Walaupun kedua pesawat ini termasuk battle proven, namun usia tak bisa dibohongi. Kedua pesawat ini dianggap sudah tidak layak ikut andil dalam peperangan modern, namun kedua negara terkesan enggan mempensiunkan pesawat tersebut.

Salah satu contoh dimana Frogfoot tak bisa melawan usia adalah saat ikut manggung di teater Suriah. Pada tanggal 3 Februari 2018 sebuah pesawat tempur Su-25SM jatuh dalam penerbangan di zona de-escalation (penurunan ketegangan), berhasil ditembak jatuh oleh kelompok pemberontak di Provinsi Idlib, Suriah. Para pemberontak menggunakan rudal panggul MANPADS (Man Portable Air Defense System) untuk menjatuhkan Frogfoot.

Pilot Frogfoot sebenarnya berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar dalam kejadian ini, namun saat berhasil melontarkan dirinya keluar dari pesawat, ia justru mendarat di daerah lawan. Menolak menyerah, pilot tersebut sempat melawan menggunakan pistol, namun akhirnya ia tewas diberondong tembakan oleh para milisi.




Saat Si Kaki Katak ditembak jatuh oleh rudal MANPADS. R.I.P emoticon-rose

Foto: AFP


Pada konflik Nagorno-Karabakh yang melibatkan Armenia dan Azerbaijan tahun 2020 kemarin, disebutkan bahwa Su-25 Frogfoot milik Armenia ditembak jatuh oleh F-16 milik Turki. Namun, belum bisa dipastikan kebenaran berita ini, karena Turki dan Azerbaijan secara tegas tidak membenarkan berita tersebut.

Jatuhnya Frogfoot di Suriah membuktikan bahwa pesawat ini memang sudah tidak bisa lagi mengatasi masalah usia, meski sudah dilakukan upgrade untuk memperpanjang jam terbangnya. Rusia sendiri cukup kesulitan mencari pengganti Su-25, karena pesawat ini cukup murah dalam hal perawatan serta sudah teruji di medan perang. Selama konflik di Suriah masih berlanjut, rasanys mempensiunkan Su-25 adalah hal yang mustahil.

Mencari pengganti sebuah pesawat memang tidak mudah seperti membalik tempe di wajan, meski sebenarnya Rusia mampu membuat pesawat baru untuk menggantikan Frogfoot. Namun, diperlukan riset ulang dan pengembangan agar bisa beradaptasi di era perang modern. Tentu saja pilihan terakhir adalah mempertahankan pesawat yang sudah ada. Selama konflik di Timur Tengah masih berlanjut, Frogfoot yang merupakan warisan era Perang Dingin ini akan terus bertugas.


Su-25 (Frogfoot)

Perancang: Biro Desain Sukhoi
Pabrik Pembuat: Pabrik 31 Tbilisi
Panjang: 15.53 m
Tinggi: 4.8 m
Rentang Sayap: 14.36 m
Luas Area Sayap: 30.1 m²
Bobot Kosong: 10,740 kg
Maks. Bobot Lepas Landas: 17,600 kg
Mesin: 2 x Soyuz/Gavrilov R-195s
Kecepatan Maks.: 975 km/jam
Radius Tempur: 375 km
Daya Jelajah: 1.000 km
Terbang Ferry: 7.500 km
Persenjataan: Meriam laras ganda AO-17A 30 mm, meriam laras ganda GSh-23 23 mm, rudal udara-ke-darat (Kh-23), rudal udara-ke-udara (R-3S), pod UB-32A (roket 57 mm), pod B-8M1 (roket S-8 80 mm), roket S-24 240 mm, roket pemandu S-25 330 mm, bom berpemandu laser, bom cluster.
Avionik: SPO-15 Sirena-3, Gardeniya, ASO-2V, ASP-17 BTs-8, ranger laser Klyon PS, RSBN (TACAN), MRP-56P, altimeter radio RV-1S, transponder SRO-2 Identification Friend or Foe (IFF), transponder SO-69, transceiver VHF/UHF
Negara Pengguna: Belarusia, Bulgaria, Sudan, Armenia, Rusia, Ukraina, Chad dan masih banyak lagi emoticon-Peace



Spoiler for Sekilas Aksi Frogfoot:



Demikian pembahasan panjang tentang Si Kaki Katak, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua di bidang alutsista dan pertahanan. Jika agan dan sista menyukai tulisan ini jangan lupa rate 5, share, cendol dan komen. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer




Referensi: 1.2.3.4.5
Ilustrasi Gambar: jetphotos.com, google image, pinterest
Junmai92Avatar border
yusuf2210Avatar border
cor7Avatar border
cor7 dan 42 lainnya memberi reputasi
43
12.6K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.