Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
BERBAGI REJEKI
"Alhamdulillah hari ini daganganku habis tanpa sisa, terimakasih ya Allah," Ratih menangkupkan kedua telapak tangan didepan mulutnya dengan rasa syukur yang tak terhingga.

Ratih memang bukanlah pedagang besar, dia hanya berdagang masakan di warung kecilnya yang terletak di ujung jalan sebuah perkampungan. Suaminya telah lama pergi meninggalkannya karena kecelakaan beberapa tahun yang lalu.

********

Ratih awalnya hanyalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang malaikat kecil yang Allah titipkan padanya. Sejak kepergian suaminya, Ratih berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja menjadi buruh cuci dari rumah ke rumah. Tapi karena kondisi fhisiknya yang lemah, Ratih akhirnya tak lagi melakukan pekerjaan yang sudah sangat menolong kehidupan dia dan dua anaknya.

********

Pertemuannya dengan Dimas disebuah masjid, adalah awal dari usaha yang digelutinya sekarang. Ratih bertemu Dimas disaat ia tengah dalam kegalauan, waktu itu ia tengah melamun di sudut masjid, bingung dengan apa ia akan menafkahi kedua anaknya, sementara ia sedang sakit.
Dimas yang saat itu tengah singgah seusai berkunjung ke rumah kakaknya, melihat Ratih yang sedang duduk melamun.

"Maaf mbak, mbak sedang nunggu seseorang ?."

Ratih saat itu tak merespon pertanyaan Dimas, hingga Dimas mendekat dan mengulang pertanyaannya. Ratih mendongakan wajahnya, saat itulah mata mereka bersirobak. Dimas melihat bola mata indah milik Ratih yang dipenuhi air mata.

"Kenapa mbak menangis ?. Oh iya perkenalkan, nama saya Dimas," Dimas mengulurkan tangannya.

Ratih tak menyambut tangan itu, dia hanya menangkupkan kedua tangannya di depan dada, hingga Dimas menarik kembali tangannya.

"Oh maaf, kalau boleh tau nama mbak siapa, dan mengapa mbak menangis ?."

Ratih menghapus air mata yang membasahi wajah putihnya yang tirus dengan pergelangan tangannya.

"Nama saya Ratih mas. Saya...saya.."

Ratih tak meneruskan ucapannya, dipandangi wajah Dimas sesaat, sebelum akhirnya ia bercerita. Dimas mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Begitu ceritanya mas, saya bingung bagaimana sekarang saya harus memberi makan kedua anak saya."

Dimas memasukan tangan ke saku pantalon hitam yang dikenakannya. Dibukanya dompet hitam, dan diberikannya beberapa lembar uang kepada Ratih.

"Terimalah mbak."

Saat itu Ratih menolak pemberian Dimas, hingga akhirnya Dimas berhasil membujuknya.

"Mbak terimalah, mbak bisa gunakan uang ini untuk usaha, dan jika usaha mbak berkembang, mbak bisa kembalikan kesaya, gimana ?."

Ratih akhirnya menerima pemberian Dimas, dan mencoba membuka warung makan dan kopi.

********

Semakin hari usaha warung makan Ratih semakin maju, dan ia dapat mengembangkan usahanya. Ratih juga tak pernah lupa menyisihkan sebagian rejeki yang diterimanya untuk dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan, meski tidak seberapa tapi ia senantiasa istikomah melakukannya.
Seperti yang senantiasa dipesankan Dimas yang kini menjadi suaminya.

Jangan menunggu kaya dulu untuk rela berbagi kepada orang, dengan memberikan kebahagiaan kepada orang lain, maka rasa bahagia itu akan kembali lagi pada kita nantinya.

Sedekah tidak akan mengurangi kekayaan yang kita dapat dan Ingat bahwa orang yang paling bahagia bukan orang yang mendapatkan lebih banyak, tetapi mereka yang bisa memberi lebih.

Sukses tidak melulu soal harta dan tahta, tapi tentang menebar cinta, bahagia dan berbagi ilmu untuk membantu sesama.

Jika kamu berinfak kepada seseorang, berterima kasihlah kepada mereka. Kamu mungkin sudah membantu memperbaiki urusan dunia mereka, tapi mereka juga memperbaiki urusan akhiratmu.

Kebahagiaan tidak akan habis hanya karena kita membaginya, bahkan kebahagiaan akan semakin bertambah ketika kita bersedia untuk berbagi.

Tetaplah berbagi meskipun kau merasa tak punya apa-apa. Karena kau bisa berbagi perhatian, kasih sayang, juga cinta. Serta tuluslah ketika kamu berbagi."

Berikanlah sedekah. Karena sedekah itu ibarat sungai yang mengalir. Kamu hanya akan terus memperoleh manfaat dari air bersihnya.

Itulah pesan Dimas suaminya yang ia terapkan dalam hidupnya, seperti dulu iapun merasakan manfaatnya.

*********

REJEKI ITU ADALAH UJIAN. DIMEWAHKAN BUKAN BERARTI DIMULIAKAN, DISEMPITKAN BUKAN BERATI DIHINAKAN. DUA KUNCI YANG MELULUSKAN KITA ADALAH SYUKUR DAN SABAR.

Sudahkah kita berbagi hari ini ???
Diubah oleh agusmulyanti 07-01-2021 04:21
amanda2ajayaAvatar border
bukhoriganAvatar border
diditperAvatar border
diditper dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.