Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

emzawianaksolehAvatar border
TS
emzawianaksoleh
Pemilu AS: Kenapa Trump Ngotot Ingin Menang di Georgia? Ini yang Dia Incar
Setidaknya sudah empat kali Presiden Amerika Serikat Donald Trump ngotot ingin menang pilpres AS di Georgia.

Gugatan pertamanya kalah, lalu Georgia sempat menghitung ulang suara pemilu AS dan Trump tetap kalah dari Joe Biden.

Tak kehilangan akal, presiden ke-45 AS tersebut coba menghasut Gubernur Georgia untuk mendukungnya, dan yang terbaru meminta tambahan suara di sana.

Semua upayanya tak ada yang membuahkan hasil.

Baca juga: Pilpres AS: Terungkap Rekaman Trump Minta Suara untuk Kalahkan Joe Biden

Secara hasil pilpres AS 2020 keseluruhan, kalaupun Trump menang di Georgia dia tetap kalah dan harus angkat kaki dari Gedung Putih.

Lantas mengapa suami Melania tersebut berusaha keras merebut Georgia dari tangan Joe Biden dan Demokrat? Ternyata ada yang dia incar di sana.

Negara bagian di selatan AS itu pekan ini menggulirkan pemilihan suara putaran kedua untuk menentukan kedudukan Senat.

Dilansir dari BBC pada Senin (4/1/2020), menurut aturan di Georgia capres yang menang harus dapat suara minimal 50 persen, dan pada November tidak ada yang mencapainya.

Jadi Demokrat dan Republik akan bertarung sekali lagi pada 5 Januari yang disebut babak run-off.

Dua kandidat Senat dari Republik (David Perdue dan Kelly Loeffler) berhadapan dengan dua kandidat Senat dari Demokrat (Jon Ossoff dan Raphael Warnock).

Baca juga: Bocor ke Publik, Ini Kata Trump di Telepon Saat Minta Suara Pilpres AS di Georgia
Kenapa pemilu Georgia sangat penting?

Senat sebagai majelis tinggi Kongres AS dikendalikan Partai Republik sejak 2014.

Biden membawa Partai Demokrat menang di Georgia lagi sejak 1992. Keunggulan tipisnya 49,5 persen berbanding 49,3 persen atas Trump membuat suami Jill Biden tersebut berhak atas 16 electoral votes.

Kedudukan Senat sangat penting untuk mengesahkan undang-undang, pengangkatan kabinet, dan menunjuk Hakim Agung ke pengadilan tertinggi.

Baca juga: Pilpres AS: Paksa Tambah Suara di Georgia, Trump Dapat Serangan Balik

Secara teknis saat ini ada 46 kursi Demokrat plus dua Senator independen yaitu Bernie Sanders dan Angus King, tetapi mereka biasanya memberi suara untuk Demokrat.

Menurut analis BBC Anthony Zurcher, dengan hasil seri 50-50 Wakil Presiden Kamala Harris dari Demokrat akan memiliki suara yang menentukan.

Republik sementara ini menduduki 50 kursi Senat dari total 100. Satu kemenangan di Georgia saja bisa membuat mereka unggul, dan dapat menghambat program-program Biden.

Sebaliknya jika Demokrat yang menang di Georgia, tambahan dua kursi akan menbuat kedudukan sama kuat 50-50 tetapi mereka punya kunci dalam diri Kamala Harris.

Tipisnya margin akan membuat setiap UU harus didukung oleh orang-orang sentris seperti Joe Manchon dari West Virginia dan dua senator Arizona.

Namun itu tetap membuat presiden baru leluasa menunjuk pejabat pemerintahan dan hakim federal lainnya.

Akan tetapi jika Republik bisa bertahan, maka dalam dua tahun ke depan pemerintahan akan terpecah dan kemungkinan terjadi kemacetan legislatif.

Harapan Demokrat akan bertumpu pada keinginan Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell dan sejumlah moderat Republik.
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
370
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.