Ada istilah Fitnah Itu Lebih Kejam Dari Pembunuhan. Istilah ini muncul karena memang dampak yang ditimbulkan dari fitnah juga bisa menjadi sebab terjadinya pembunuhan. Bahkan lebih buruk lagi, orang yang difitnah mungkin akan menyandang rasa malu seumur hidupnya.

Begitu pula halnya dengan perang urat syaraf di medsos dampaknya lebih mengerikan ketimbang tawuran antar kampung.

Tawuran antar kampung hanya terjadi di kampung tersebut. Meski juga sering ada korban namun penyelesian bisa dengan mudah, cepat dan akan berakhir ketika kedua belah pihak saling memaafkan.

Beda dengan perang urat syaraf di medsos. Tidak mudah menyelesaikannya, bahkan tak seorang pun yang mampu menyelesaikannya. Perang tersebut akan terus berlanjut dan akan semakin meluas.

Tidak hanya orang-orang dewasa saja yang terlibat di dalamnya, anak-anak di bawah umur juga akan terjerumus untuk ikut-ikutan. Malah anak-anak di bawah umurlah yang lebih ganas dan lebih tak terkendali.



Biasanya orang akan sungkan jika berhadapan langsung. Mulut sebisa mungkin dijaga agar tidak mengeluarkan kata-kata kasar. Begitu pula dengan sikap. Ada adab yang sudah diwariskan secara turun temurun. Menyayangi yang lebih mudah, menghargai yang seusia, dan mengormati yang lebih tua.

Hal demikian tidak terjadi di medsos. Mereka tidak saling berhadapan langsung. Hanya kata-kata yang bisa dibaca tanpa tau orangnya seperti apa. Itu sebabnya mereka lebih berani untuk bicara. Mereka lebih berani mengeluarkan kata-kata kasar tanpa berpikir panjang dampak buruk yang akan ditimbulkan.



Di medsos siapapun bisa mengaksesnya, termasuk orang-orang di luar sana. Ketika terjadi tawuran di medsos antar sesama anak bangsa, maka seluruh dunia akan tau. Akan terasa sakit jika orang-orang di luar sana ikut nimbrung kemudian berkata, "Yah, orang-orang Indonesia ternyata sama saja. Kasar dan suka ribut!"

Jika pengguna medsos tidak menyadari akan hal ini, terutama mereka yang suka bicara kasar, suka menghina, suka memfitnah, suka menebarkan permusuhan, maka jangan marah jika suatu saat orang-orang di luar sana akan menganggap bangsa Indonesia hanyalah sekelompok bar-bar yang kerjaannya ribut.



Negara kuat karena rakyatnya bersatu. Negara lemah dan akan dilecehkan karena penghuninya ribut mulu!

Kalau gak mau disuruh bersatu, bercerai berai pun mungkin saja kita semua tak akan mampu. Nyatanya mau makan aja harus beli beras. Bikkn beras sendiri gak bisa. Mau bertani? Emang bisa?

Atau hanya adu mulut, lewat cuitan sudah membuat puas. Yang ada habis waktu saja. Dan ketika gawai dimatikan tak ada yang tersisa.



Sumber: opini pribadi.