Ternyata Karena Bercanda Yang Membuat PSG Memecat Tuchel

Beranda

...

Berita Olahraga
Ternyata Karena Bercanda Yang Membuat PSG Memecat Tuchel

allupdate88

25-12-2020 08:06

Ternyata Karena Bercanda Yang Membuat PSG Memecat Tuchel

Pelatih utama dari klub raksasa asal Liga Prancis PSG (T Tuchel) pada akhirnya diputuskan kontraknya oleh klub yang ditukanginya. Menurut kabar yang beredar, bahwasanya manajemen klub terpaksa melepaskan hubungan kerjasamanya dengan pelatih asal Jerman

tersebut akibat wawancanya kepada salah satu media yang terdapat di Jerman. Ia melakukan sesi tanya jawab dengan Sport1, Sang pelatih mengatakan bahwa ia tak pernah mendapatkan pujian atas keberhasilannya menggiring PSGermaint tersebut ke partai puncak

kompetisi klub klub papan atas antar Eropa tersebut (UCL). Ia sukses membawa klub yang ditukangi nya tersebut ke laga puncak pada bulan Agustus 2020 kemaren. Bukan itu saja yang diucapkannya, ia juga mengatakan bahwa terdapat pekerjaan yang lain yang ia tak kontrol lagi.

Quote:

"Kami tinggal satu pertandingan lagi untuk juara Liga Champions. Tapi, saya tidak pernah merasa mendapat pujian yang pantas kami terima," kata Tuchel, yang dikutip oleh Marca.

"Itu terkadang membuat sedikit sedih dan kesal. Anda memenangkan liga di sini tidak dianggap memenangkan liga setinggi Bayern Munich memenangkan liga mereka, contohnya seperti itu. Saya kira itu adalah segi klub dengan ekspektasi yang begitu tinggi," sambungnya.

PR sang pelatih bersama PSG tak gampang. Tentu saja, sebab didalam klub tersebut terdapat banyak pemain pemain yang berlabel bintang papan atas, sehingga pelatih asal Jerman tersebut susuah untuk mengontrol tim yang ditukanginya. Terlebih kebih, Thomas Tuchel merakana bahwa lingkungan di PSG telah melampauhi batas dari sepakbola.

Quote:

"Kadang-kadang sangat mudah, di waktu lain itu tantangan besar. Terutama karena pengaruh yang lebih dari sekadar tim. Karena itu, sulit untuk membuat para pemain besar senang, dan itu penting - untuk dapat menuntut sesuatu dari mereka," Tuchel mengungkapkan.

"Saya pikir itu memalukan bagi para pemain bahwa penampilan tim yang sangat penting diabaikan. Orang-orang juga selalu mengatakan bahwa kami hanya menang karena kami memiliki Angel di Maria, Kylian Mbappe atau Neymar. Tapi, orang-orang itu tidak menghargai disiplin atau intensitas yang ada dalam permainan kami."

"Pada akhirnya, Anda tidak bisa mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain. Anda harus percaya pada diri sendiri dan tidak bergantung pada persetujuan orang lain terhadap Anda. Tidak ada tempat untuk mengasihani diri sendiri."

"Saya hanya suka sepakbola. Di klub seperti ini, ini bukan hanya tentang sepakbola. Kadang-kadang menjadi masalah besar tentang satu pergantian yang saya buat. Saya hanya ingin menjadi seorang pelatih. Saya bisa melakukannya di mana saja, bahkan dengan setengah cuplikan dan DVD pertandingan untuk ditonton," Tuchel menegaskan.

Ada yang menyalah artikan sesi wawancaranya itu, sang pelatih mengklarifikasi soal wawancaranya itu usai pertandingan PSG vs Strasbourg yang berkesudahan dengan kemenangan telak untuk PSG(4-0). Menurutnya, pernyataan darinya sudah disalah artikan oleh orang banyak.

Quote:

"Saya tidak mengatakan ini lebih tentang politik daripada olahraga, atau bahwa saya kehilangan kesenangan saat melatih. Ini tidak benar. Mungkin saja mereka salah menerjemahkan," katanya kepada Canal + .

"Tonton video wawancaranya. Saya hanya mengatakan bahwa PSG unik dan itu tantangan besar bagi saya. Selalu seperti itu. Saya suka tantangan ini dan tidak ada yang berubah."

Sang pelatih mengklarifikasi soal wawancaranya tersebut kepada pers pascapertandingan. Menurutnya, terdapat sebuah pernyataannya yang menurutnya tak usah di tayangkan, karenaitu hanya bercanda saja.

Quote:

"Saya memberikan wawancara video kepada seorang jurnalis yang menyuruh saya untuk membuat cerita tentang pelatih Jerman," ujar Tuchel.

"Ini bukan wawancara untuknya. Itu tidak diperbolehkan. Saya membuat lelucon dalam bahasa Jerman. Terjemahan tidak benar. Kami tidak dapat menerjemahkan kata demi kata. Itu adalah lelucon saat kami berbicara dan itu tidak diperbolehkan," tegasnya.

Dan ternyata, klarifikasinya tersebut tak berbuah apa apa, sebab PSG telah memutuskan hubungan kerjasama dengannya. Bagaimana menurut anda ddengan sikap tegas yang diambil oleh manajemen PSG ini, apakah sudag tepat atau tidak?

dan siapakah pelatih yang tepat bagi Paris Saint Germaint untuk menggantikan

posisi Thomas Tuchel? dan apakah Neymar dan kawan kawan akan bisa bermain sebagus dengan pada saat ditukangi oleh Thomas Tuchel? masukan pendapat anda pada kolom komentar dibawah ini ya.

Sumber :sport.detik.com