Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

armand112Avatar border
TS
armand112
Doa Ibu Sepanjang Jalan


Ibu, bagiku adalah ladang doa yang luasnya tiada terhingga. Bahkan setiap kebahagiaan kecil yang kubuat, selalu meluncurkan doa-doa dari bibirnya. Sungguh, kehadirannya menjadi pelipur segala gundah yang pernah ada.

Doa ibu sepanjang jalan, adalah sebuah ungkapan yang benar-benar pas, karena seorang ibu tidak akan pernah berhenti bermunajad padaNya bahkan saat diri ini telah dewasa.

Hingga kapanpun, doanya akan selalu menyertaiku hingga aku menjadi seperti sekarang. Tanpa doanya aku bukanlah siapa-siapa.



Banyak kenangan indah yang terekam jelas dalam ingatan, seperti saat beliau mengantarkan aku sekolah saat pertama kali masuk Sekolah Dasar. Saat itu aku tidak mau masuk di ruang kelas 1, tapi aku ingin masuk ke kelas 6. Awalnya ibu terkekeh dengan tingkahku, tapi lama-lama geram juga karena aku tetap merajuk, hingga ibu memberanikan diri untuk berbicara dengan Kepala Sekolah. Entah apa yang mereka rundingkan, hingga akhirnya Kepala Sekolah datang menghampiriku, mengusap rambut seraya berkata, Le, kamu mau masuk kelas 6? Hari ini boleh, tapi besok kalau mau masuk kelas 6 harus disunat dulu." Aku kaget dong harus disunat dulu, dan akhirnya aku menjadi murid kelas 6 selama sehari, selanjutnya ya tetap jadi murid kelas 1.

Kenangan itu selalu muncul saat aku menemui Ibu, bahkan hingga kini beliau sering menceritakan kejadian ngeyelku itu sebagai kebanggaan, katanya aku ini anak yang pintar karena sekolah SD langsung kelas 6. Haaaaa malu tapi lucu ya.



Kini, Ibuku sudah tidak muda lagi, tubuhnya pun sudah mulai melemah. Namun semangatnya untuk menyayangiku begitu besar.

Jika ada kesempatan sehari penuh untuk membersamai Ibu, aku ingin mengajaknya ziarah ke makam para wali. Sudah sejak dulu, Ibu ingin sekali ditemani ziarah jika kesehatannya sudah membaik. Beberapa kali masuk ke rumah sakit, menjadikanku belum mengabulkan permintaan itu, apalagi saat pandemi seperti sekarang dan kesibukanku dalam bekerja memang belum memungkinkan untuk ziarah bersama.

Sekarang ini Ibu masih sering kontrol karena penyakit jantung yang diderita, dan untuk menjaga kesehatannya, beliau harus mengkonsumsi obat secara rutin.



Dihari yang istimewa ini, aku ingin memohon maaf karena belum bisa membahagiakannya, belum bisa menjadi anak terbaik sesuai harapannya. Aku juga mau ngucapin terima kasih karena Ibu sudah membesarkanku, membiayaiku serta menjagaku dengan rasa sayang.

I Love You Mom



Puisi untuk Ibu

Ibu, sehangat sinar mentari rasa sayangmu
Terus bersinar dan bersinar tanpa henti
Meski gelap menjelang
Tapi kau setia hadir saat fajar

Rintihan doamu adalah melodi terindah
Yang membuaiku saat aku aku terjatuh

Ibu, kiranya kupunya sayap untukmu
Kan kubawa kau terbang ke tempat tertinggi
Merasakan hangat sinarmu yang berkumpul disana
Untuk menjagaku


Sekian dan terima kasih

Semoga bermanfaat

My mom



Sumber gambar. Dokumen pribadi
Sumber tulisan. Opini pribadi
Diubah oleh armand112 17-12-2020 14:15
0
469
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
SistaKASKUS Official
3.9KThread7.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.