qonidioAvatar border
TS
qonidio
Ibu Yang di Bawah Kakinya Ada Surgaku




Ibu adalah cahaya yang menerangiku dari gelap yang gulita. Ibu adalah orang yang paling menyayangiku disaat yang lain meninggalkan. Ibu adalah dia yang membelaiku selalu.

Quote:


Aku baru tahu kalau bulan Desember ini di dalamnya ada hari Ibu . Pada kesempatan yang baik ini, aku ingin menyatakan cinta yang luar biasa kepada manusia yang paling berjasa dalam hidupku, yaitu ibu. Andaikan aku bisa melakukan yang terbaik, aku mau melakukanya.


Doakan aku untuk bisa menjadi anakmu yang terbaik Ibu. Aku benar-benar merindukanmu di tanah perantauan ini. Ibu, kuharap engkau sehat selalu disana. Hanya foto-fotomu ini yang dikirimkan oleh adik sebagai pelampiasanku akan kerinduan ini.

Apakah disana kau baik-baik saja oh Ibu?

Quote:


Aku masih ingat sat ku tak berkedip, lalu tanganmu mulai terulur mengambil wajahku. Wajahku bersemu, dukaku tersingkap dan aku merasa nyaman di hangatmu Ibu.

Aku masih ingat kala kau Ibu, melambaikan tanganmu saat aku berangkat pergi merantau.

Ibuku yang saat itu aku enggan untuk menelponmu, karena temanku mengajakku untuk jalan-jalan. Di sini aku bisa membayangkan wajahmu yang menggeleng-geleng melihat kelakuanku yang seolah-olah tidak mempedulikanmu.

Batinku terhenyak, kenapa aku bisa begin? kemana aku akan pulang selain kepada Ibu?

Kau selalu memaklumi semua tingkahku, membuatku makin merasa beruntung, padahal aku orang yang kelewat cuek. Lelaki yang hanya akrab dengan anak-anak perantauan.


Yang terjadi sebenarnya adalah ....

Ibu entah rasa apa ini, tapi aku merasa gengsi untuk itu. Bukan karena aku tidak mencintaimu. Ibu pada kolong tempat tidur, aku pernah menulis banyak surat tentang kegundahanku ini, mungkin surat-surat itu sudah dimakan rayap.


Cintamu sangat dahsyat!

Aku berulang kali menarik napas berat, berlagak prihatin dengan kondisiku sendiri, cckckk!




"Hati-hati dengan hati, anakku! Kita tidak pernah tahu kapan dan di mana setan lewat!" ucapmu kala itu.


Aku mengangguk ringan. Sebenarnya aku tidak cukup tahu apa yang kau ucapkan itu, pikiranku jauh lebih dipenuhi oleh hal lain, ketimbang memikirkan nasehatmu.


Tapi entah mengapa, perkataanmu kala itu sangat terngiang dalam telingaku. Aku cukup belajar untuk tidak macem-macem, untuk tidak melakukan hal aneh-aneh lagi.

Perlahan aku mengangguk setuju, merasa sangat-sangat beruntung memilikimu Ibu.


Saat aku ragu untuk melangkah, Ibu merebut tanganku dengan semangat.

"Kamu tidak apa-apa? Aku dengar kamu merasa tidak enak hati?"


Aku tersentak, mataku beralih, tidak lagi menatap dan menekuri HP yang hanya kusap-usap sedari tadi.

Aku mengambil tanganmu dan menciumnya.

Masih kuingat jelas, sorot matamu yang terlihat khawatir itu.

Akhirnya mataku berkeliaran, berpijar menatap surga yang berada di bawah kakimu Ibu.

Aku makin tergila-gila, hingga air mataku bercucuran. Di dalam hatiku berucap rasa syukur Alhamdulillah. Sebuah kalimat yang sangat jarang terucap dari bibirku.


Sekali lagi, aku bersyukur karena memilikinya.

"Begini, Nak. Ada pepatah mengatakan, Biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu!"

"Maksudnya bagaimana, Ibu?"

Aku sebenarnya sudah tahu artinya, tapi aku ingin tahu dari pelantun nan bibir indah Ibuku.

Ibuku menjawab, "Maksudnya kalau anjing menggonggong jangan diganggu, nanti digigit!"

Ibu tertawa kecil, aku buru-buru melotot. Tangan Ibu mengusap-ngusap kepalaku, aku menjadi manja di pangkuannya.


"Jadi itu benar?" tanya Ibu menyelidiki.

"Memang benar," jawabku masih dengan kalimat pendek.

"Manusia yang kuat itu yang paling kuat daya tahannya, Nak!" ucap Ibu akhirnya.

Aku merasa disindir, Ibu mengingatkanku agar tidak terpengaruh omongan orang lain.



Melalui surat ini, aku ingin menyampaikan demonstrasi cinta untuk ibuku.

Oh, Ibu .... Kamulah langitku
Yang menaungiku, memberikanku harapan untuk selalu melihat keatas.

Umtuk selalu berani bermimpi
Untuk selalu mengagumi ciptaan Tuhan Untuk selalu mensyukuri semuanya Terima kasih .... Ibu

Terima kasih karena engkau telah banyak memberikan petuah-petuah


Tidak banyak yang kuhadiahkan padamu hanya sebuah sebuah sepeda matic jelek yang kubeli dengan keringatku sendiri
Quote:


Terima kasih Ibu doakan anakmu ini agar suatu saat bisa memberikanmu yang lebih baik lagi
Aamiin


Ibu I love you
tien212700Avatar border
aisberAvatar border
wanitatangguh93Avatar border
wanitatangguh93 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
536
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
SistaKASKUS Official
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.