[I]Sumber gambar : cikimm.com
[/I]

Sinar mentari telah timbul di belahan bumi yang lain hingga tempatku penuh kegelapan. Tak ada yang bisa kulihat, kecuali cahaya redup lilin penerang. Pun bintang-bintang yang suarakan keramaian di mataku, tapi hening yang kudapati. Sebuah puisi kerinduan yang ingin kukirimkan melalui bintang yang akan siap menerangi malamnya. Dan semua ungkapan hanya untuk wanita yang bernama Maryam si gadis Rusia.

***

MARYAM

Kutuang secangkir kopi di malam hari,
Menyeruput hingga ke inti sari,
Duduk dengan tenang dan memandang,
Indah rupa mulianya buat rinduku semakin berkembang.

Satu hal yang biasa ada terlihat nyata yaitu senyumannya,
Mengiasi warna sepotong hati yang temaram,
Berkat dia cintaku terpendam,
Di malam kamis terdiam di dua alam,

Alam kesepian dan alam keramaian,
Jauh terpisah pada panjang penantian,
Kebisingan hati merintih seolah memanggil namanya,
Menimbulkan akad di ingatan masa depan.

Kuterima nikah dan kimpoinya,
Kusebut nama dia setelahnya,
Keras dan Membahana,
Peresmian dua hati di ruang malam pertama.
Semoga menjadi nyata salam rinduku untukmu.

Ketika rumput bergoyang kekanan memacu helaiannya ke arah engkau. Kuperhatikan dia menolak. Tapi ketika ku pandangi engkau di depan sana engkau menarikku seakan langkah kakiku tersenyum kepadamu. Menilik jilbab biru yang kau kenakan rasa berjalan seperti sedang berlari bersegera menemuimu.

***

Sembari menilai para bintang yang mengarungi awan-awan aku termenung sesaat lalu membayangkan seorang gadis yang bila kusebut namanya reduplah para bintang itu, sebab kalah dengannya.

****

MARYAM

Sesulit inikah membaca namamu?
Lima huruf yg kusebut tiap hari,
Tiada bosan ludah ku jatuh diudara,
Melafalkannya rutin di doa sepertiga malam.

МАРИАМ
Inikah tulisan ala bahasa Rusia,
Mengapa melekat di hatiku yg bahagia,
Walau malam ini terasa hampa,
Setidaknya meradikalkan arti namamu itu sudah cukup kurasa,

МАРИАМ : MARYAM
Sekali lagi ingin kuartikan,
M : Mencitaimu
A : Ada
R : Resah
Y : Yang
A : Akan
M : Mengundang

Kira-kira itulah keheninganku saat ini, terasa sekali, bintang malam kamis apakah menuntutku padamu. Kuharap juga begitu.

***

MARYAM

Kunang-kunang tak akan pernah cukup menerangi malamku,
Lilin yang menyala lama-lama kehabisan sumbu,
Kupegang erat sebuah foto tergambar buram wajahmu,
Kuraba dan kuterka masih terukir 'Maryam⁩'

Tak begitu jelas nampaknya,
Tak begitu cantik kelihatannya,
Tak begitu berseri kelihatannya,

Maryam⁩
Maryam⁩
Maryam⁩

Kusebut tiga kali hanya sinar seri indah senyummu terangkai dalam bingkai,
Tetes airmata berjatuhan dan tak tertahankan,
Sampai kapan aku mecintaimu dalam jomblo yang lihai,
Hingga kuharap suatu saat jombloku engkau pecahkan,
Agar menjadi dua insani yang saling bahagia,
Kurelakan hati menantimu hingga kau pulang.

Maryam⁩
Baik-baik disana, Bahagia disana,
Hingga ku datang dengan sepasang cincin permata,
Hingga mataku kembali menghadirkanmu di alam nyata. Walau saat ini hanya sebuah foto saja, tapi itu sudah cukup menerangi hatiku yg hampa.

Salam Hangat Untuk Maryam H2H
Sebuah puisi yang kilat yang kubuat di group WA H2H.

Bila ada kesamaan nama atau hal-hal menyinggung lainnya saya minta maaf. Sebab menikmati seni rupa seseorang dalam bayang itu jauh lebih membahagiakan terutama engaku manusia kaskuser yang jomblo menahun.

Thanks