Kedatangan Imam Besar FPI kembali ke Indonesia terus mengundang sorot media dan perhatian. Setelah heboh berkaitan dengan pencopotan baliho oleh TNI, saat ini terjadi insiden yang lebih menghebohkan lagi yakni tewasnya 6 anggota FPI atau ada yang menyebut laskar FPI dengan polisi. Saking menghebohkannya sampai-sampai media luar negeri seperti Al Jazeera, New York Times, dan VOA Amerika pun memberitakannya.




Insiden berdarah tersebut terjadi Senin, 7 Desember 2020. Adapun perkiraan waktu dan tempatnya sekitar pukul 00.30 di sekitaran tol Jakarta - Cikampek dini hari.




Menurut versi polisi yang disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imron, insiden bentrokan polisi anggota Polda Metro Jaya dan anggota FPI terjadi di sekitar kilometer 50 tol Jakarta - Cikampek. Menurutnya polisi terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dan menewaskan 6 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq karena mendapatkan serangan terlebih dahulu. 




"Ketika anggota kami mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab) kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," ujar Irjen Fadil Imran Senin (Kompas.com, 7 Desember 2020).

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS, dan meninggal dunia sebanyak enam orang," sebut Irjen Fadil pada media yang sama.

Tetapi keterangan polisi bahwa FPI menyerang terlebih dahulu dengan senjata api tersebut dibantah oleh Sekretaris Umum FPI, Munarman. Menurutnya FPI tidak dilengkapi dengan senjata api. Ia juga menyebut bahwa Laskar FPI yang dituding menyerang duluan dan melakukan penembakan adalah fitnah luar biasa.

Di tengah silang pendapat antara FPI dan polisi tersebut, ada keterangan baru yang cukup mengejutkan. Ternyata ada saksi yang menyebutkan bahwa 6 korban tewas masih hidup ketika di kilometer 50 tol Jakarta - Cikampek.

"Saya berani bersumpah mereka masih hidup pada saat itu," begitu ujar seorang saksi, disebut sebagai Saksi X, dilansir Tempo.co, 9 Desember 2020.

Saksi X tersebut mengatakan bahwa melihat satu minibus berhenti di pintu keluar Rest Area Kilometer 50 Senin dini hari. Ia melilhat ban mobil minibus tersebut kempis. Setelah itu polisi langsung mengepung minibus tersebut. Beberapa lelaki keluar dari minibus. Polisi juga mengeluarkan senjata tajam yang dikatakan semacam parang oleh saksi X.

Secara terpisah, saksi yang lain yakni saksi Y juga memberi keterangan yang hampir sama dengan Saksi X bahwa melihat minibus berhenti di pintu keluar Rest Area KM 50. Menurut Saksi tersebut tukang parkir yang mencoba mendekat disuruh pergi. Tak lama setelah ribut-ribut menurut saksi itu kemudian terdengarlah suara tembakan.

Keterangan dua saksi tersebut agaknya perlu dipertimbangkan untuk mengurai kejadian sebenarnya pada insiden Senin dini hari. Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Mabes Polri. Semoga ditangani dengan adil dan profesional sehingga semua pihak bisa menerima dengan lapang dada. Juga yang tak kalah pentingnya adalah menahan diri agar kejadian yang tidak diinginkan dan semakin merugikan  yang mungkin membuntutinya bisa dihindari...I] 



 Referensi:
1. https://nasional.tempo.co/read/14128...0/full&view=ok

2. https://megapolitan.kompas.com/read/...i-fpi?page=all