Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
Perempuan Penunggu Villa
Aku tuh jarang piknik ke objek-objek wisata, apalagi setelah ibuku berpulang, hampir gak pernah lagi aku menjejakan kaki di arena wisata.

Yang sering kami lakukan hanya sesekali bermalam di villa di daerah puncak. Menikmati susasana malam dengan view kerlap kerlip lampu bermandikan halimun dingin, adalah sesuatu yang teramat aku sukai.
Suasana sepi ditingkahi orkestra serangga malam, membawa kita terhanyut pada imajinasi yang terkadang begitu liar...hingga terkadang bulu kudukpun ikut meremang.

Cerita-cerita tentang keseruan villa, terkadang juga kami alami.

Saat itu kami bermalam disebuah villa di daerah puncak.
Karena villa yang biasa disewa adikku sedang ada yang menempati, akhirnya adikku menyewa villa lain, sebelum kami villa tersebut.

******

Villa ini gak begitu besar, tapi memang disaat aku masuk ke dalamnya, aku merasakan aura yang berbeda.

"Ah..itu mungkin hanya perasaan aku saja," kutepis rasa takut yang hinggap dalam pikiranku.

Kami pun mulai mencari posisi kamar masing-masing. Dan entah kenapa, semua seperti merasakan aura yang sama, seperti yang aku rasakan. Kami yang perempuan memilih tidur berkumpul jadi satu, terkecuali kakak iparku, ia tidur dengan suami dan anak-anaknya dalam satu kamar.

*******

Siang itu, aku yang punya hobi menyenandungkan lagu, asiik berkaraoke bersama anak dan ponakkanku. Sementara kakak dan bibiku memanaskan makanan yang kami bawa dari rumah. Tak ada keanehan terjadi hingga sore hari, semua berjalan normal dan baik-baik saja.

******

Malam mulai beranjak naik, bersamaan dengan turunnya halimun yang ditingkahi rintik hujan gerimis.
Seusai shalat maghrib kami bercengkrama di hamparan karpet dengan ditemani wedang ronde dan cemilan hangat. Saat itu netraku menangkap sosok adikku yang tengah bercengkrama dengan kakakku dan satu lagi orang yang tidak kukenal, yang kemudian aku tau kalau ia adalah orang yang dipercayakan menyewakan tempat ini.

Adikku berjalan menghampiriku.

"Kak..hati-hati ya, jangan keluar ke balkon atas."
"Ada apa?, jangan bikin k yanti takut."
"Nggak...nggak ada apa-apa."
"Gak usah rahasia deh, ada apa."

Dia menggamit lenganku dan membisikkan.

"Ada perempuan berambut panjang dan anaknya disana."
"Ah..gila kamu. Kenapa kita harus nginep disini sih?," sungutku marah.
"Gak apa-apa ka, sepanjang kita gak ganggu, dia juga gak bakalan ganggu."

Akhirnya aku meminta saudara-saudaraku agar lebih berhati-hati dalam bertutur dan bersikap.

*****

Malam semakin larut, suasana semakin sepi, hanya suara serangga malam yang terdengar di pekarangan yang ditumbuhi pepohonan.
Aku menarik selimutku rapat-rapat. Aku berusaha menenangkan diri, dan berkata.

"Tenang Yanti, semua akan baik-baik saja."

Kupejamkan netraku dan melapalkan doa. Kupeluk bungsuku yang terlihat juga sedikit ketakutan. Belum lagi aku hanyut dalam tidur. Antara tidur dan tidak, aku dikejutkan oleh panggilan kakak perempuanku.

"Ti..si ka **** badannya kok seperti orang kejut-kejut gitu."
"Kejut-kejut gimana ka ?, masuk angin kali ?, udah di kerikin belum ?."
"Udah..tapi koq kayak gitu ya. Aku takut dia kenapa-kenapa."

Kami yang ada di kamar itu serentak bangun, dan menghampiri kakak iparku. Benar saja tubuhnya seperti orang yang kejang-kejang.
Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya diputuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Kakak dan adikku yang pergi membawa kakak iparku ke rumah sakit.

Aku dan beberapa kakakku bertukar pikiran, tentang apa yang terjadi. Ada sedikit keanehan tapi kami tak dapat menterjemahkannya.

*****

Jam menunjukan angka setengah satu saat mobil yang ditumpangi adikku masuk ke halaman villa. Aku dan kakakku langsung menghujani adikku dengan pertanyaan, sementara kakak iparku dan suaminya masuk kamar.

"Dek..sakit apa ?,"
"Gak sakit apa-apa. Tadi tau gak kak, begitu mobil keluar dari sini, tubuh ka ***** gak kejang-kejang biasa aja. Di rumah sakit, tadi dokter nyaranin dirawat, supaya bisa di observasi, tp ka ***** gak mau, yaudah kita pulang lagi.
"Koq aneh ya. Hiyy...bulu kuduk kakak langsung berdiri nih."

Kami semua diam, dan hanyut dalam pikiran masing-masing.

*****

Keesokan harinya saat kami sarapan, kulihat kakak iparku biasa saja.
Dia hanya bilang, semalam tuh seperti ada yang menindih bahunya, hingga dia replek menggoyang-goyang badannya.

Kami semua mendengarkan sambil sesekali menimpali

"Mungkin yang di balkon itu kali ya. Dia terganggu dengan kehadiran kita."

******

Menjelang siang kami bergegas meninggalkan villa dengan satu pengharapan tak akan menginjakan kaki kami lagi disana.

(Tamat)
Diubah oleh agusmulyanti 08-12-2020 18:33
pulaukapokAvatar border
FordhamAvatar border
Fordham dan pulaukapok memberi reputasi
0
396
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.