HAI AGAN DAN SISTA!



Bangsa kita tidak merdeka dengan sendirinya. Untuk mendapatkan hak yang suci itu, para pejuang harus bertarung mati-matian untuk mendapatkannya. Mereka mengorbankan harta, benda, pikiran, waktu luang, bahkan nyawa demi Indonesia merdeka.

Oleh sebab itu, atas jasa-jasa yang luar biasa itu, nama pahlawan dan tokoh-tokoh penting pun diabadikan menjadi nama jalan, tempat, atau bangunan sebagai penghormatan atas perjuangannya.

Namun, ada beberapa pahlawan atau tokoh Indonesia yang namanya tak hanya diabadikan di tanah air kita saja. Melainkan ada juga yang di luar negeri. Nah, kita sepatutnya bangga, kan? Ternyata tak hanya kita sendiri yang menghormati para tokoh tersebut, tapi juga orang luar negeri.

So, itulah yang akan ane bahas kali ini. Simak thread ane sampai habis, ya!

Ka-ja!



1. Rue Soukarno, Maroko


Instagram: saadmaulana

Terletak di Maroko, jalan yang awalnya bernama Al Rais Ahmed Soekarnoini merupakan jalanan yang sibuk atau ramai, sebab terletak di pusat Maroko, Kota Rabat dan menjadi penghubung antar jalan-jalan utama di sana. Selain itu, Avenue Soukarno--nama lain dari jalan ini--juga deket dengan kantor pos besar Kota Rabat dan stasiun kereta Casa Voyager. Jadi, wajar kalau selalu ramai.


instagram: jas.merah

Nah, Rue Soukarno sendiri diresmikan pada tahun 1960 langsung oleh Raja Mohammed V yang dihadiri langsung oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Penamaan ini diberikan sebagai penghormatan atas jasa sang proklamator yang telah memprakarsai terlaksananya Konferensi Asia Afrika 1995 di Bandung, Jawa Barat.



Selain itu, penamaan ini juga menjadi penanda tentang hubungan baik antara Indonesia dan Maroko. Jika Maroko menggunakan nama presiden pertama kita sebagai nama jalan di ibukotanya. Nah, Indonesia malah menjadikan nama salah satu kota besar Maroko sebagai nama kota juga. Yaitu, Kota Casablanca.

Wah! Semoga hubungan baik ini tetap terjaga ya, Gansis.

***

2. Patung Sudirman, Jepang



Jika ada yang sudah pernah datang ke taman belakang kantor Kementerian Pertahanan Jepang di Tokyo, kalian pasti akan melihat sosok patung Jenderal Sudirman berdiri gagah di sana. Patung tersebut terbuat dari perunggu dengan tinggi empat meter, dan merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang dipajang di Negara Sakura tersebut.



Patung ini sebetulnya merupakan hadiah dari Kementerian Pertahanan RI untuk Kementerian Pertahanan Jepang. Nah, oleh Jepang, patung tersebut di pajang di taman kantor pertahanannya dan diresmikan pada 14 Januari 2011 lalu.

Kenapa Jepang memajang patung tersebut dengan begitu gagah? Hal ini tak lepas dari kiprah Jenderal Sudirman dalam usaha meraih kemerdekaan Indonesia.



Kita semua tahu, bahwa dulu Jenderal Sudirman--Sudiruman kalau panggilan Jepangnya--merupakan pemimpin tentara PETA (Pembela Tanah Air) yang ditunjuk langsung oleh pemerintahan Jepang. Kepiawaian, kegigihan, dan kehebatan sang Jenderal telah membuat orang Jepang kagum bahkan hingga kini.

Ya, kita tak bisa menampik kekaguman orang-orang Jepang tersebut. Sebab, kita sendiri tahu tentang kisah Sudirman. Siapapun pasti akan merinding bahkan menangis haru tatkala mendengar perjuangannya nan heroik.

So, orang luar saja sangat menghargai Jenderal Sudirman. Lalu bagaimana dengan kita?

***

3. Jalan Ahmed Soekarno, Mesir



Jika Gansis berkesempatan datang ke Kaïro, maka sempatkanlah untuk datang ke Syari' Ahmed Sokarnoatau Jalan Ahmad Soekarno, di dekat jalan Sudan, di pinggir kota Kit-Kat Agouza Geiza. Di sana, kita bisa merasakan betapa orang asing juga menghormati sosok penting bagi Indonesia itu.



Pemberian nama ini tak lepas dari kedekatan antara Indonesia dan Mesir. Kita semua tahu bahwa Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure. Hal ini juga tak lepas dari perjuangan mahasiswa Indonesia di Mesir waktu itu yang 'membujuk' Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.



Persahabatan bilateral pun makin kuat semenjak Presiden Soekarno sering berkunjung ke Mesir. Kunjungan pertama Ir. Soekarno (sebagai presiden) pada 18 Juli 1955, mendapat sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Mesir, bahkan juga oleh perdana menterinya, Gamal Abdel Nasser. Setelah kunjungan tersebut, Soekarno pun melakukan 6 kali kunjungan lagi ke negara piramida tersebut.

So, nggak heran kenapa Indonesia dan Mesir memiliki hubungan yang akrab hingga kini.

***

4. Masjid Soeharto, Bosnia



Nama aslinya Masjid Istiqlal Dzamija. Namun, masyarakat di sana kerap menyebut masjid ini dengan sebutan Masjid Indonesia atau Masjid Soeharto. Penamaan masjid yang terletak di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina ini, erat kaitannya dengan Indonesia dan pemerintah presiden Soeharto.



Hadirnya Soeharto di pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi, di Kopenhagen, Denmark, berlanjut dengan diprakarsainya rencana pembangunan masjid di Bosnia-Herzegovina. Rencana ini kemudian betul-betul berjalan ketika MUI ikut mengkoordinir dana pembangunan masjid tersebut dan diresmikan oleh Menag Said Agil Al Munawar pada 2001.


Instagram: masruraradmijal

Tak hanya itu, bantuan dari pemerintahan Pak Harto untuk Bosnia yang tengah mengalami masa perang (1993-1996)--berupa kebutuhan pokok; pakaian, makanan, dan barang-barang--membuat nama Pak Harto lekat di ingatan masyarakat Bosnia.

Sayangnya, Pak Harto tak sempat meresmikan masjid ini. Sebab, beliau keburu lengser dari kursi pemerintahan, dan peresmiannya pun digantikan oleh Presiden Megawati pada 2001 silam.

***

5. Jalan Kartini, Belanda



Ibu kita Kartini
Putri Sejati
Putri Indonesia
Harum namanya

Ayo siapa yang baca lirik di atas sambil nyanyi? Selamat, deh. Itu artinya Gansis tidak melupakan lagu nasional di tengah lagu Korea yang sedang meledak. Heheh.

Nah, lirik lagu tersebut benar adalah. Nama Raden Ajeng Kartini begitu harum. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di Belanda. Hal itu ditunjukkan dengan penamaan beberapa jalan di Belanda yang memakai nama ibu emansipasi wanita ini.


Pemandangan di Utrecht

Pertama, ada jalan Kartini atau R.A Kartinistraat di Kota Utrecht. Sebetulnya tak hanya nama Ibu Kartini, juga ada nama tokoh-tokoh dari negara lain di sini, seperti: Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, dan Agostinho Neto. Namun, di antara jalan dengan nama tokoh lainnya, Kartinistraat-lah yang paling luas. Nah, jalan ini berbentuk huruf 'U' dan terletak di perumahan apik milik masyarakat menengah ke bawah.



Kedua, jalan Kartini atau Kartinistraat di Harleem. Tak sendirian, Kartinistraat juga ditemani oleh jalan dengan nama tokoh-tokoh Indonesia lainnya.

Ketiga, R.A Kartinistraat, sebuah jalan berbentuk huruf 'O' di Kota Venlo tepatnya di kawasan Hagerhof. Di sini, jalan Kartini ditemani oleh jalan Anne Frank dan Mathilde Wibaut.



Terakhir di Amsterdam. Di Ibu Kota Belanda ini, nama Kartini ditulis dengan lengkap. Yaitu, jalan Raden Adjeng Kartini. Di sini, Raden Adjeng Kartini juga ditemani oleh tokoh-tokoh wanita lainnya yaitu: Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Richards.

Keren, kan?

***

6. Soekarno Square Khyber Bazaar, Pakistan



Jasa Soekarno juga dirasakan oleh rakyat Pakistan, sehingga untuk menunjukkan rasa hormat, Pakistan pun mengabadikan nama Soekarno sebagai nama jalan--Soekarno Square Khyber Bazaar di Peshawar--dan Soekarno Bazar di Lahore.

Penamaan ini tak lepas dari usaha Soekarno dalam mendamaikan pertikaian antara Pakistan dan India yang sudah berlangsung sejak 1947 sampai 1965.



Presiden Soekarno mengirimkan satuan kapal selam Korps Hiu Kencana TNI AL ke Pakistan. Kapal bersenjata lengkap itu berlayar sembunyi-sembunyi menuju Karachi dengan nama misi Gugus Tugas X. Misinya ialah membantu Pakistan dari serbuan India yang waktu itu dibantu Inggris.



Usaha ini menunjukkan hasil. Di mana akhirnya Soekarno mampu 'memaksa' India dan Pakistan berdamai. Perjanjian damai pun dilaksanakan pada Januari 1966 di Tashkent, Uni Soviet.

Hal ini kemudian mempererat hubungan persahabatan Indonesia-Pakistan hingga saat ini.

***

7. Mohammed Hattastraat



Selain nama RA. Kartini, di kota Harleem juga ada jalan Mohammad Hatta. Jalan ini sudah dibangun sejak 1987 dengan panjang 100 meter dan lebar 3 meter. Di jalan ini, tampak deretan rumah dengan nomor genap dan pohon-pohon rimbun di sisi jalan, sehingga menciptakan suasana yang teduh dan sejuk.



Rupanya, jalan ini memiliki nilai filosofis sendiri. Dikutip dari Tempo, disebutkan bahwa jalan ini menggambarkan bagaimana pribadi Mohammad Hatta itu sendiri. Ia adalah orang yang lurus (jujur), sederhana, berwibawa, dan menyukai ketenangan. Itulah kenapa Mohammed Hattastraat dibangun seperti itu.

Btw, mungkin hampir dari kita semua tahu bagaimana kiprah sang wakil presiden pertama bagi Indonesia. Ia yang cerdas tampak tenang tapi ganas di meja perundingan. Bahkan, sang tokoh proklamator ini pun kerap menyampaikan pidato nasionalis di hadapan Ratu Juliana nan masyur. Yang paling terkenal ialah pidato pada 9 Maret 1982 dengan tajuk Indonesie Vrij atau Harapan Indonesia Merdeka.

***

8. Jembatan BJ. Habibie, Timor Leste



Di Kota Dili, terdapat sebuah jembatan sepanjang 540 meter yang diberi nama BJ. Habibie. Dubes Timor Leste untuk Indonesia, Alberto XP Carlos menyebutkan bahwa jembatan tersebut dibangun untuk menunjukkan rasa sayang dan hormat rakyat Timor Leste kepada BJ. Habibie.



Bagi rakyat Timor Leste, BJ. Habibie sangat berjasa. Sebab, berkat sang presiden ketiga, konflik berdarah antara Indonesia dan rakyat Timor Leste yang ingin memisahkan diri, akhirnya dapat diredam secara damai. Di mana akhirnya dilakukan referendum dan "penukaran isi kepala". Di mana 80 persen rakyat Timor Timur ingin berpisah dari Indonesia.

BJ. Habibie yang telah melepaskan Timor Timur atau Timor Leste dengan cara baik-baik pun menjadi tokoh yang disayangi oleh warga di sana.

***

9. Masjid Biru Soekarno, Rusia



Siapa sangka, dulunya antara Saint Petersburg, Rusia dan Indonesia memiliki sejarah yang cukup erat. Disebutkan bahwa di pinggir Sungai Neva, berdiri sebuah masjid bernama Blue Mosque. Tahun 1910, pemerintah Uni Soviet menutup masjid tersebut dan digunakan sebagai gudang. Hal ini tentu membuat Muslim di sana kecewa.



Namun, datanglah Bung Karno. Yang berkat kharismanya yang luar biasa, sehingga mampu membujuk Nikita Khruschchev, pemimpin Uni Soviet pada masa itu, untuk membantu kembali Masjid Biru. Bukan untuk alasan politik. Namun, alasan pribadi, di mana waktu itu Bung Karno tengah mencari tempat shalat, tapi tidak menemukannya. Hingga akhirnya beliau berkeinginan untuk shalat di Blue Mosque.

Berkat jasa Bung Karno tersebut, Blue Mosque masih beroperasi hingga sekarang. Bahkan bentuknya kian cantik karena terus direnovasi. Oleh sebab itu, Muslim di sana juga kerap menyebut masjid ini dengan sebuah The Soekarno's Blue Mosque atau Masjid Biru-nya Soekarno.

***

10. President Joko Widodo Street, Abu Dhabi



19 Oktober lalu, Indonesia dihebohkan dengan diresmikannya Joko Widodo Street oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, chairman Abu Dhabi Executive Office. Jalan ini membelah kawasan Abu Dhabi National Exhibition Center dengan Embassy Area.

Penamaan ini dilakukan sebagai bentuk persahabatan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. Hal ini diharapkan akan membawa dampak baik antar kedua negara demi kemajuan dan keberlangsungan hidup bersama.

***

Nah, gimana tuh tadi, Gansis? Apakah ada di antara Gansis yang sudah mengunjungi tempat atau jalan tersebut? Plis komen di bawah, ya!

Sebetulnya masih ada banyak nama lagi yang harus dituliskan. Seperti nama jalan Pattimura, Christian Martatiahahu, dan Sultan Sjahrir di Belanda. Ada juga jalan Syekh Yusuf Kramat di Cape Town, Afrika. Serta nama-nama lainnya. Namun, akan sangat panjang kalau semuanya di jelaskan di thread ini.

So, bagi Gansis yang memiliki info tambahan tentang bahasan kita kali ini, bisa ditambahkan di kolom komentar. Ilmu itu dibagi-bagi, Yorobun. Heheh.

Xoxo

Sekian

A thread by: serbaserbi.com
Gambar: ig dan google
Sumber: 1, 2, 3, 4, 5



Gomawoyo