Ane termasuk warga yang sering memantau perkembangan Pilkada Sumbawa. Ane awalnya bingung memilih siapa karena Pilkada Sumbawa paslonnya banyak. Ada dua paslon petahana yaitu Husni – Ikhsan yang diusung PDIP, PKB, PAN dan Mo – Novi yang diusung PKS, Nasdem, Golkar, PBB. Selain kelompok petahana, ada pula paslon NurSalam yang diusung PPP, Demokrat, dan Gelora serta paslon independen Talifuddin – Sudirman. Terakhir, Jarot – Mokhlis yang diusung Gerindra, PKPI, Berkarya, dan Hanura.

Persaingan yang ketat membuat ane harus betul-betul memantau program masing-masing paslon dan mengikuti debat antar paslon. Dari berbagai paslon yang ane dengar paparannya, menurut ane yang punya program jelas dan tepat buat masyarakat Sumbawa adalah Paslon Jarot – Mokhlis.

Mereka berdua ini punya program yang ciamik. Seperti Maghrib mengaji yang bahkan didukung Wapres Maruf Amin dan kalangan NU serta insentif untuk guru mengaji yang dipuji Pemuda Muhammadiyah. Program ini jadi bukti kalau Jarot – Mokhlis tak hanya mementingkan hal dunia tapi juga punya tanggung jawab moral untuk memperkokoh akhlak rakyat Sumbawa khususnya generasi selanjutnya.

Selanjutnya Jarot – Mokhlis punya keinginan menjadikan Sumbawa sebagai sentra pakan ternak nasional. Buat yang belum tahu nih gan, Sumbawa itu kebanyakan wilayahnya berupa pedesaan. Jadi kebanyakan penduduknya bekerja di bidang pertanian dan peternakan. Dengan adanya program buat jadiin Sumbawa sebagai sentra pakan ternak tentu akan meningkatkan ekonomi bagi petani jagung sekaligus bagi peternak.

Lalu karena Sumbawa wilayanya kebanyakan pedesaan, kelistrikan jadi kurang memadai. Nah ada peluang buat memanfaatkan limbah jagung untuk dijadikan pembangkit listrik di Sumbawa. Selain bisa juga pakai PLTD dan PLTS.

Program Jarot – Mokhlis yang sangat tepat untuk masyarakat buat ane jadi berharap mereka berdua memenangkan Pikada. Tapi sebenarnya sulit, lawannya banyak. Gak apa-apa ane tetap optimis.

Ternyata keoptimisan ane kejawab waktu ada hasil survei yang dikeluarkan Pusat Polling Indonesia (Puspoll Indonesia) tanggal 28 November kemaren yang menguji respon masyarkat terhadap debat publik pertama paslon. Gak disangka rupanya Jarot – Mokhlis berada di peringkat kedua menempel ketat paslon Mo – Novi. Elektabilitas Jarot – Mokhlis sebesar 21,4 persen sedangkan Mo – Novi sebesar 24,3 persen. Sementara paslon petahana lain yang dari PDIP jatuh ke peringkat empat dengan elektabilitas 12,5 persen.

Karena surveinya dilakukan untuk ngelihat respon masyarakat terhadap debat publik pertama paslon, tandanya masyarakat Sumbawa tahu kalau program Jarot – Mokhlis lebih unggul dibandingkan paslon lain. Masyarakat Sumbawa tahu siapa paslon yang benar-benar peduli dengan kemajuan Sumbawa.

Direktur Puspoll Indonesia bilang kalau dari sisi trend, elektabilitas paslon 05 Jarot – Mokhlis mengalami kenaikan. Sementara pasangan Mo – Novi cenderung mengalami penurunan elektabilitas. Wah makin besar harapan ane Jarot – Mokhlis menang pilkada.

Semoga saat pencoblosan nanti Jarot – Mokhlis memenangkan Pilkada. Semoga setelah menjabat jadi Bupati dan Wakil Bupati, Sumbawa makin Maju dan makin religius.

Aamiin.