Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deandrawiraAvatar border
TS
deandrawira
EUTANASIA
Pagi itu kudengar beberapa dokter saling berbisik di ujung kamar tempat aku terbaring. Dua dokter yang hampir empat bulan menanganiku itu menunduk lemah, dan tiga yang lain seperti tak rela dengan keputusan ini.

Terdengar samar mereka mengatakan, "harusnya kita tetap mencoba berbagai kemungkinan. Tak boleh menerima sesuatu yang mendahului kehendak Tuhan."

Bukan aku tak mengerti dengan arah pembicaraan mereka, tapi sebagai pasien yang telah hampir dua tahun berbaring tak berdaya. Aku memang meminta mereka untuk melakukan hal ini, Eutanasia.

Euthanasia berasal dari bahasa Yunani yang berarti “good death”. Euthanasia berarti tindakan dokter secara sadar untuk mengakhiri hidup seseorang yang menderita secara fisik tanpa rasa sakit. Tidak semua orang bisa melakukan praktik ini.

Euthanasia hanya untuk pasien yang sakit parah dan hampir tidak memiliki harapan hidup. Misalnya mereka sudah koma selama beberapa bulan dan hanya bergantung pada alat yang menempel di tubuhnya.

Pada umumnya keputusan untuk melakukan euthanasia harus didasarkan pada permintaan pasien. Namun pada kasus tertentu tindakan itu bisa dilakukan atas permintaan orang terdekat. Hanya jika pasien sudah tidak bisa apa-apa lagi. Biasanya ini terjadi karena keluarga sudah pasrah dan tidak bisa membiayai pengobatan.

Sebenarnya, hanya sedikit negara yang melegalkannya. Dari 195 negara yang ada di dunia, hanya sepuluh yang melegalkan praktik euthanasia. Negara tersebut adalah Belanda, Belgia, Colombia, Luksemburg, Swiss, Jerman, Jepang, India, dan Amerika Serikat.

Dan jika hal ini dilakukan, itu artinya aku menjadi pasien pertama di Indonesia yang meminta pihak dokter untuk melakukan eutanasia.

Sebab apa aku meminta mereka?
Dua tahun terakhir aku di vonis mengidap positif HIV dan AIDS. dengan kondisi yang terus mengalami penurunan sampai akhirnya hampir seluruh organ tubuh yang kumiliki sudah tak berfungsi dengan normal.

Keluarga? Sejak di vonis penyakit yang kudapat dari pola hidup yang salah ini. Semua keluarga seolah membuang dan mencoret namaku dari kartu keluarga. Bahkan mereka sudah tak ingin tahu keberadaanku selama dua tahun terakhir.

Sampai akhirnya aku ditemukan oleh seorang relawan dari sebuah organisasi kemanusiaan. Saat itu aku sudah tergeletak di gubuk reot yang kubangun ditengah hutan jauh dari pemukiman. Kondisi tubuh yang kering kerontang dan nyaris mati kelaparan.

Saat dibawa ke rumah sakit dan melakukan berbagai pengobatan, tubuhku kian melemah. Pihak Rumah Sakit dan Dinas Sosial setiap hari melakukan berbagai upaya namun tak juga mengalami perubahan. Sampai akhirnya kuminta seorang suster untuk menuliskan sebuah permintaan terakhir yakni melakukan eutanasia. Aku ingin mengakhiri hidup dan rasa sakitku yang setiap saat dirasakan.

Hidup hanya dengan bantuan alat medis yang entah sampai kapan, membuatku berfikir ingin segera mengakhirinya.

Malam itu, setelah seorang pendeta membacakan beberapa ayat al kitab. Kupasrahkan diri pada Tuhan. Saat dua dokter memberikan dua suntikan yang kutahu itu adalah suntikan terakhir sebelum aku meninggalkan dunia.

#Memperingati hari AIDS sedunia
#Dekati penderita, jauhi penyebabnya
0
244
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.