Saat musim panas, Kolam Gungnamji yang terletak di Provinsi Chungcheongnam-do ditutupi dengan keindahan bunga teratai. Kolam tersebut berada di situs ibu kota terakhir Kerajaan Baekje kuno. Bangun tersebut dulunya adlaah taman kerajaan pertama yang dibuat pada masa pemerintahan Raja Mu dari Kerajaan Silla. Saat itu sang raja memiliki romansa legendaris dengan Putri Seonhwa. Bunga teratai juga menjadi simbol di Kabupaten Buyeo-gun, salah satu kabupaten di Provinsi Chungcheongnam-do. Di wilayah tersebut banyak ditemukan bungan teratai pada taman-taman. Bahkan kabupaten tersebut mendapat julukan "Kota Teratai".

Banyak bunya teratai di wilayah tersebut, Buyeo-gun terkenal dengan masakan yang menyajikan hidangan yang disiapkan dengan rapi yang dibuat dengan teratai. Hidangan paling terkenal di daerah ini adalah yeonnip-bap (nasi kukus yang dibungkus dengan daun teratai). Daun teratai memiliki sifat antibakteri dan pengawet yang menjaga makanan agar tidak rusak di tengah panas atau kelembapan. Itulah mengapa para bhikkhu melakukan perjalanan panjang untuk mencari pencerahan membawa nasi daun teratai bersama mereka.

Bunga teratai sendiri melambangkan surga dalam agama Buddha. Dia memiliki makna cinta murni di dunia sekuler. Heo Nanseolheon (1563-89), seorang penyair wanita terkemuka di era Dinasti Joseon (1392-1910), menulis puisi yang menggambarkan seorang wanita yang memetik biji teratai dan membuangnya ke air.

Bunga teratai memiliki banyak manfaatnya. Daun dan akarnya digunakan untuk memasak, kelopaknya untuk pembuatan teh, dan batang, biji dan kulit sebagai bahan dalam resep serta jamu. Untuk membuktikan ketenarannya sebagai habitat teratai terbesar di negara itu, daerah sekitar Kolam Gungnamji telah mengembangkan berbagai macam masakan teratai. Hidangan paling terkenal yeonnip-bap (nasi kukus yang dibungkus dengan daun teratai), dimasak dengan memasak nasi terlebih dahulu. Nasi harus terlebih dahulu dimasak dengan kacang pinus, kenari, kurma dan kastanye. Jika sudah matang, bungkus adonan dengan daun teratai, dikukus dan direbus lagi.

Di Buyeo, yeonnip jeongsik (jeongsik berarti hidangan lengkap ala Korea) dilengkapi dengan lauk pauk yang terbuat dari teratai. Tteokgalbi (roti iga panggang pendek) atau jeon (panekuk) yang dibuat dengan akar teratai memang lezat, tetapi sorotannya adalah yeongeunjorim yang asin dan manis (akar teratai rebus), yang cocok dengan yeonnip-bap. Untuk membuat yeongeunjorim, akar teratai diiris tipis-tipis lalu direndam dalam air sebentar. Irisan tersebut kemudian dimasak dalam air mendidih dan dibilas dengan air dingin. Saat air dikeluarkan, rendam dan rebus dengan kecap. Resep sederhana Yeongeunjorim menjadikannya lauk umum di rumah tangga Korea.

Hidangan lengkap ini diakhiri dengan teh bunga teratai. Bunga teratai putih digunakan untuk membuat teh karena aromanya yang lembut, seperti bunga teratai merah yang terlalu kuat. Tuang air panas ke dalam stoples atau teko yang cukup lebar untuk menampung teratai yang sedang mekar, sambil perlahan membuka kelopaknya. Begitu air panas menyentuh bunga, aroma teh yang manis dan kaya akan langsung memenuhi udara dan menenangkan pikiran. Teh ini juga dikenal dapat membersihkan darah dan meredakan insomnia.