sumber: sumber foto

Bacalah dengan lengkap..

Hampir setahun sudah kita hidup bersama dengan virus corona. Lebih dari Setengah juta rakyat Indonesia sudah terjangkit oleh Covid dan jumlahnya terus bertambah. 

Di awal kemunculannya, virus yang bermula di China ini terkesan di remehkan oleh Dunia dan tak terkecuali Indonesia. 
Di akhir tahun 2019, kabar mengenai virus ini sudah bersliweran di media dan ramai di pemberitaan. 


sumber: sumber foto

Anehnya, pejabat di Indonesia Justru biasa saja dan menganggap bahwa virus itu tidak akan masuk ke Indonesia, seolah-olah Indonesia memiliki penangkal virus corona.  

Tak terkecuali Wakil Presiden RI, orang kedua di republik ini justru berseloroh mengatakan corona tidak akan masuk ke Indonesia karena ulama dan kyai kita sering berdoa sehingga Corona minggir. 
Saat saya berpikir, ternyata doa kita hebat juga, sampai-sampai corona tidak bisa tembus. 
Tapi itu semua hanya soal waktu, hal yang paling di khawatirkan terjadi juga. 
Kasus covid di Indonesia terkonfirmasi pertama kali 2 Maret 2020 di Jakarta, korbannya adalah wanita berusia 31 tahun dan seorang ibu berusia 61 tahun. 

Mulai saat itu Indonesia sadar bahwa kita tak lagi aman dari Corona. Mitos "Indonesia kebal korona" ambruk seketika itu juga. Banyak rakyat panik dan bingung. Hal ini tidak lepas dari sikap pemerintah yang di awal tahun selalu membantah kasus korona, yang membuat rakyat ikut-ikutan. 

Pemerintah yang tidak siap dan rakyat yang bingung sudah cukup membuat keadaan pelik. Kasus penimbunan masker di saat butuh-butuhnya juga memperparah emosi rakyat. 
Pada 31 maret 2020 Presiden menetapkan status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, di saat yang sama kasus covid sudah ribuan dan ratusan sudah meninggal. 


sumber: sumber foto

Bulan-bulan selanjutnya Pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada zona dan provinsi yang di label merah. 
Aktivitas masyarakat di batasi dan kerumunan di bubarkan paksa. Imbasnya, ekonomi masyarakat miskin semakin memprihatinkan. 
Perjalanan ke luar kota harus di lengkapi surat dan tes kesehatan yang tentunya tidak gratis. Rapid test dan swab yang mahal menjadi beban ekstra yang harus di tanggung oleh masyarakat di saat ekonomi tersendat. 

Masalah di atas masih sebagian kecil dari Imbas corona. Belum menyebutkan sekolah yang di tutup, siswa di wajibkan untuk belajar online padahal tidak semua masyarakat memiliki smartphone, bisa makan sehari saja rasanya sudah syukur. 
Rasanya darah naik ke ubun-ubun saat pemerintah dan influencer mengeluarkan slogan " Di rumah aja ", saat PHK dimana-mana.

Pemerintah bingung, rakyat lebih bingung. 
Menkes yang sering muncul di awal kasus covid justru seolah hilang dari peredaran, bahkan Najwa Shihab sampai wawancara kursi kosong, iya kosong kayak hatimu...   oke lanjut...
Institusi penanggungjawab penanganan Covid juga tidak jelas entah siapa. 
Belakangan pemerintah mengumumkan Menko Perekonomian Erlangga Hartarto sebagai ketua KPC PEN (Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional). 
Ini aneh, Karena saat ada masalah kesehatan maka sewajarnya menkes lah yang sewajarnya menjadi leading sector.


sumber: sumber foto

Seiring waktu, keberadaan vaksin menjadi tuntutan dari semua pihak.
Cukup mengejutkan, diluar dugaan justru kementerian Pertanian yang pertama kali mengklaim bahwa mereka sudah menemukan "obat Covid" yaitu obat yang sangat luar biasa dan fenomenal dong, namanya Kalung Eucalyptus (pakai bahasa ilmiah supaya keren dikit).
Dengan polosnya saya tersenyum lega, Puji Tuhan akhirnya obatnya di temukan. 
Sebelum share informasi A1 ini, saya utamakan untuk bertanya kepada paman Gugel, siapakah sebenarnya sang Eucalyptus tersebut. 
Ternyata Eucalyptus adalah bahan pembuatan minyak kayu putih, yang biasa di pakai ketika masuk angin, yang ada lambang Ayam Jago nya. Ampun bang Jagooo...

Menyadari realita ini, ingin rasanya memecahkan hape ini. Tapi sayang, belum ada penggantinya. 
Kementan kan sudah mengeluarkan obat Covid mereka, apa tidak ada lagi kementrian lain yang ingin mengeluarkan obat Covid ? Misalnya Kalung sirip hiu, atau kalung cula Badak?


sumber: sumber foto

Belakangan, jubir Kementerian BUMN mengeluarkan statement bahwa vaksin covid sedang tahap uji klinis dan akan di mulai vaksinasi di November, tentunya moloor dong. Ini lebih aneh lagi, kenapa tidak sekalian kementerian Pariwisata saja yang urus vaksin ?

Di ujung kata, 
Terlepas dari semua masalah yang sudah terjadi, kita doakan mudah-mudahan vaksin segera tersedia dan covid segera berlalu. 


Tinggalkan Jejakmu ! 


referensi:
referensi1
referensi2
referensi3
referensi4
referensi5