Pernah nggak sih di antara kalian ketika akan mengerjakan sesuatu, kalian berpikir bahwa pekerjaan itu harus menghasilkan yang sebaik-baiknya. Bukan pernah lagi sih tapi sering. Nah, bila keadaan tersebut terus menerus bersemayam dalam diri kalian, itu artinya kalian orangnya perfectionist.



Perfeksionis adalah sebuah keadaan dimana kesempurnaan di atas segala-galanya. Menuntut hasil yang sempurna tanpa ada cacat sama sekali. Akibatnya kadang cenderung suka marah-marah karena punya ekspektasi yang tinggi terhadap sesuatu. Selain itu juga orang yang perfectionist berlebihan akan lebih sering menyalahkan diri sendiri saat kegagalan datang menghampiri.

Kenapa aku tertarik untuk membahas tentang ini? Karena saat pandemi yang tak berkesudahan ini aku malah seakan mengalaminya sampai stres akut. Jadi gini, sejak pandemi ini sekolah jadi online, pokoknya semuanya serba dikerjakan online, Gaes. Akibatnya selalu ada limit waktu yang dikerjakan oleh kita.



Contohnya ke pasangan, orang seperti ini akan menuntut kesempurnaan dari pasangannya tanpa ia sadari bahwa dirinya juga banyak kekurangan. Maka sebab itu akan menjadi orang yang tempramental. Sangat disayangkan bila egonya semakin tinggi. Dalam berpasangan menuntut kesempurnaan fisik hanya sementara, kesempurnaan materi yang hanya titipan. Kamu punya apa?

Orang yang perfeksionis cenderung akan selalu menunda-nunda pekerjaan padahal pekerjaan tersebut bisa dikerjakan selama 10 menit Akan tetapi karena ingin hasil yang sangat sempurna sesuai dengan yang diinginkan maka dalam perencanaan nya pun bisa lebih dari 30 menit. Dia cenderung ingin kesempurnaan tanpa dia sadari dengan kewaspadaan tersebut malah ternyata membuat kesalahan yang fatal padahal simpangnya lakukan ia lakukan dulu Adapun hasil nya yang penting kita sudah berusaha dengan sebaik-baiknya.



Kalau misalnya kita kerja bareng dengan orang yang perfeksionis maka kesalahan sekecil apapun akan menjadi hal yang besar langkahnya kita ceroboh lah disangkanya kita tidak mengerjakan pekerjaan dengan baik dan masih banyak lagi yang akan dia keluarkan untuk menyalahkan kinerja kita.

Jarang sekali orang yang perfeksionis menyadari tentang kesalahannya semakin dia berhati-hati malah justru dia yang akan mengalami kesalahan itu itu karena terlalu menuntut kesempurnaan.

Perfeksionis yang tinggi juga tidak baik karena jika tidak bisa mengendalikannya akan timbul stress yang luar biasa tidur tidak nyenyak yang ada di pikirannya hanyalah pekerjaan tersebut Tapi belum juga dia kerjakan.

Akhirnya aku sadar bahwa untuk mendapatkan hasil yang sempurna kita tidak perlu Obsesi yang terlalu tinggi kita juga perlu menurunkan standar kita jangan sampai merasa tertekan dengan Obsesi tersebut Tapi Jalanilah kuat semampu kita dan apa yang didapatkan syukuri dengan sebanyak-banyaknya Semoga ke depannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi.

Jadi mulai sekarang kamu harus bisa meminimalisir semuanya. Jangan sampai diperbudak oleh rasa perfeksionis itu. Punya standar boleh tapi kita juga perlu ingat kita punya kemampuan yang berbeda-beda tidak bisa menyampaikan hasil kerja keras kita dengan hasilnya orang lain.

Cukup sekian thread dari aku kali ini semoga banyak memberikan manfaat ambil baiknya dan buang buruknya jauh-jauh sampai jumpa di aku selanjutnya bye-bye.

Sumber pengalaman pribadi