• Beranda
  • ...
  • Gorontalo
  • [COC Reg. Gorontalo] Menakjubkan! Gorontalo Punya Tradisi Khusus Balita dan Remaja

istijabahAvatar border
TS
istijabah
[COC Reg. Gorontalo] Menakjubkan! Gorontalo Punya Tradisi Khusus Balita dan Remaja



sumber gambar: tradisi mandi lemon

Provinsi Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi Utara.


sumber gambar: di sini

Sebelum pemekaran wilayah, Gorontalo adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Utara. Namun, setelah pemekaran wilayah, Gorontalo menjadi provinsi ke 32 di Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember 2000.

Seperti wilayah-wilayah Indonesia lainnya, Gorontalo juga memiliki berbagai macam kekayaan alam, tradisi, adat dan juga budaya.

Kali ini aku akan sedikit mengulas tentang salah satu tradisi di provinsi Gorontalo yang berhubungan dengan anak perempuan.

Perkembangan seorang anak tentu adalah sebuah kebahagiaan untuk orang tua, berbagai macam tradisi sebagai ungkapan rasa syukur pun dilakukan. Mulai dari usia balita hingga memasuki usia dewasa.

Di provinsi Gorontalo ada satu tradisi khusus untuk anak perempuan mulai dari balita sampai memasuki usia akil balig. Tradisi itu adalah tradisi Mo Polihu Lo Limu Waw Molubingo dan tradisi Mo Polihu Lo Limu Waw Mo Meati.

Adapun rangkuman proses ritual tradisi adat mandi lemon ini kurang lebih seperti di bawah ini.


1. Mo Polihu Lo Limu Waw Molubingo/ Mandi Lemon dan Khitanan.


sumber gambar: tradisi mandi lemon

Tradisi Mo Polihu Lo Limu Waw Molubingo ini adalah tradisi yang dilakukan saat anak memasuki usia dua tahun

Tradisi Mo Polihu Lo Limu Waw Molubingo ini berasal dari bahasa daerah Gorontalo, yang artinya mandi air ramuan jeruk purut atau mandi lemon. Sedangkan, arti dari Molubingo adalah mencubit.

Tradisi adat Mandi lemon ini diawali dengan pembacaan sholawat sembari si anak dan kedua orang tuanya dibontho (diolesi) oleh Hulango atau dukun kampung dengan ramuan berwarna orange, ramuan khas Gorontalo.

Setelah itu dilanjutkan dengan melempar potongan jeruk purut atau lemon, cengkeh dan pala ke dalam sebuah loyang berisi air yang sudah disediakan. Uniknya, posisi jatuhnya lemon, cengkeh dan pala tersebut mempunyai arti tersendiri. Yakni tentang ramalan jodoh dan rezeki si anak.

Setelahnya acara dilanjutkan dengan proses khitan dan proses ini dilakukan di dalam kamar. Namun, sebelumnya si anak disucikan dengan berwudhu' (air wudhu'). Setelah itu si anak akan didudukkan di atas bantal yang ada di pangkuan ibunya, kemudian si ibu dan anak beserta hulango itu akan ditutupi dengan kain putih. Di saai itulah proses khitan dimulai, khitan bagi anak perempuan itu tidak seperti khitannya anak laki-laki. Khitan anak perempuan dalam tradisi ini hanya seperti dicubit atau dibersihkan selaput tipis yang ada di bagian klitorisnya. Jadi tidak sampai membuat si anak terluka dan berdarah.

Setelah acara khitanan tersebut, maka acara pemandian air lemon akan dimulai.


sumber gambar: tradisi mandi lemon

Anak perempuan yang telah dikhitan itu akan didudukkan di atas kursi lebih tepatnya ibu si anak yang duduk sedangkan si anak berada di atas pangkuan ibunya. Kursi yang sudah disediakan itu sebelumnya sudah dihiasi dengan berbagai macam buah-buahan, seperti pisang, nanas, tebu, janur kuning, bunga puring dan yang harus ada adalah mayang pohon pinang yang terurai.

Sedangkan air yang digunakan dalam tradisi ini adalah air yang sudah dicampur dengan wangi-wangian, potongan lemon, daun pandan serta ramuan-ramuan lainnya. Air itu dimasukkan ke dalam bambu kuning dan saat air itu dimandikan atau disiramkan ke si anak maka dalam sesi ini juga disertai dengan tepuk mayang. Mayang yang digunakan adalah Mayang yang masih dengan bungkus atau pelepahnya, belum terbuka.

Sesi tepuk mayang itu konon sebagai petunjuk karakter si anak. Jika pelepah mayang itu tidak terbuka atau tidak pecah meskipun ditepuk berkali-kali maka itu artinya si anak memiliki karakter watak yang keras.

Namun, jika sebaliknya, pelepah mayang itu langsung terbelah saat ditepuk maka itu artinya si anak memiliki karakter yang lembut. Sedangkan jika mayang yang terbelah itu harum, putih dan segar itu adalah pertanda baik untuk kehidupan, jodoh dan rezeki si anak. Pucuk Mayang yang sudah pecah itu digosokkan ke seluruh tubuh si anak.

Kemudian acara mandi ini diakhiri dengan pemecahan telur ayam kampung. Telur ayam kampung itu ditaruh di tangan si anak dan dipindah-pindahkan dari kanan ke kiri dan tidak boleh lepas. Jika kuning telurnya tidak pecah itu artinya si anak kelak bisa menjaga kehormatannya. Setelah itukining telur kampung tersebut harus ditelan mentah-mentah oleh ayah si anak.

Setelah acara mandi, si anak akan dipakaikan baju adat Gorontalo dan acara kemudian dilanjutkan dengan si anak berjalan di atas 7 piring yang berisi uang koin sebanyak 3 putaran. Kemudian dilanjutkan dengan menginjak piring yang berisi tanah dan rumput, selanjutnya menginjak piring yang berisi jagung dan padi, banyaknya jagung atau padi yang menempel di telapak kaki si anak itu konon adalah cerminan banyak tidaknya rezeki si anak kelak.

Kemudian jagung dan padi yang menempel di kaki si anak itu akan diberikan langsung dari telapak tangan pada ayam. Setelah itu acara diakhiri dengan makan bersama segenap keluarga juga para undangan.

Inti dari Tradisi Mo Polihu Lo Limu ini adalah acara pengkhitan anak perempuan yang dibalut dengan religius dan budaya masyarakat Gorontalo.


2. Mo Polihu Lo Limu Wa'u Mo Meati / mandi lemon dan pembaiatan.


sumber gambar: baiat muslimat


Tradisi Mo Polihu Lo Limu Wa'u Mo Meati adalah tradisi ritual khusus untuk anak gadis mulai beranjak remaja. Tradisi ini dilaksanakan saat seorang gadis sudah mengalami haid atau mentruasi yang pertama kali. Proses ritual ini dilakukan setelah si gadis bersih dari haidnya.

Proses ritual tradisi Mo Polihu Lo Limu Wa'u Mo Meati ini hampir sama dengan ritual tradisi Mo Polihu Lo Limu Waw Molubingo. Hanya sedikit saja perbedaannya.

Ritual tradisi mandi lemon dan pembaiatan ini diawali dengan Hulango atau dukun kampung membontho bagian tertentu si gadis (dahi, pundak, lengan dan lutut) dengan ramuan rempah yang dihaluskan dan dicampur dengan bedak.

Kemudian Hulango akan mulai meramal si gadis dimulai dengan melemparkan potongan lemon, pala, cengkeh ke dalam talam yang sudah disediakan.

Si gadis sendiri sembari diramal dia didudukkan di atas alat parutan kelapa yang sudah dihiasi dengan batang tebu, pisang dan mayang.


sumber gambar: baiat muslimat

Setelah diramal, si gadis kemudian mulai dimandikan dengan air dengan campuran potongan lemon, bunga dan uang logam. Air tersebut dimasukkan ke dalam 7 ruas bambu kuning yang kemudian disiramkan atau dimandikan pada si gadis.

Saat prosesi mandi ini juga hulango akan melakukan tepuk mayang yakni mayang yang masih terbungkus. Kemudian setelah terbelah pucuk mayangnya akan digosokkan ke seluruh tubuh si gadis. Kemudian diteruskan dengan pemecahan telur di telapak tangan si gadis.

Proses ritualnya sama seperti ritual mandi lemon dan khitanan, bedanya jika dalam ritual mandi lemon dan khitanan si ayah yang diminta menelan Kuning telurnya, maka dalam ritual mandi lemon dan pembaiatan atau Mo Polihu Lo Limu Wa'u Mo Meati ini si gadislah yang diminta menelan kuning telur secara mentah-mentah.


sumber gambar: baiat muslimat

Setelah proses ritual mandi lemon, acara kemudian dilanjutkan dengan ritual berjalan di atas piring dengan si gadis dipakaikan Pakaian adat Wolimomo. Arti dari warna kuning emas pakai adat Wolimomo itu adalah kemuliaan, kejujuran, kesetiaan, dan kebesaran.

Jika dalam ritual tradisi Mo Polihu Lo Limu Waw Molubingo ada 7 piring, maka dalam ritual tradisi Mo Polihu Lo Limu Wa'u Mo Meati ini ada 11 piring.

11 piring itu masing-masing diisi dengan uang koin, beras, gabah dan selembar daun bunga puring. Proses berjalan di atas piring ini dilakukan sebanyak 7 kali di depan sanak famili beserta para undangan. Jika beras yang diinjak nitu menempel di kaki si gadis maka artinya si gadis kedepannya akan banyak rezeki.

Isi dalam piring itu akan dibuang ke dalam kamar setelah ritual berjalan di atas piring itu selesai. Sedangkan perlengkapan lainnya akan dibuang ke halaman rumah.

Dalam ritual berjalan di atas piring ini juga diiringi oleh nasehat-nasehat dari pemangku adat. Isi nasehat tersebut itu meliputi menghormati kedua orang tua.

Ritual tradisi ini diakhiri dengan membaca sholawat dan pembaiatan si gadis oleh seorang imam.

Pembaiatan yang dibimbing oleh seorang imam itu diawali dengan pembacaan dua kalimat syahadat, penjelasan tentang rukun Islam, rukun iman dan semua tentang syariat Islam.


sumber gambar: baiat muslimat

Adapun janji-janji yang diucapkan si gadis di depan orang banyak yang juga sebagai saksi, diantaranya adalah janji untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Saat acara pembaiatan si gadis akan dipakaikan pakaian adat Borontalo Biliu, warna ungu dari pakaian ini mempunyai arti kewibawaan dan keanggunan.

Setelah acara pembaiatan si gadis akan didudukkan di atas pelaminan untuk menerima ucapan selamat dan doa dari para tamu undangan.

Bagaimana para kaskuser menakjubkan bukan? Menurutku inti dari ke dua tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah. Kesehatan, umur, serta rejeki yang telah Allah berikan pada kita tentulah wajib kita syukuri.

Ungkapan rasa syukur itu bisa bermacam-macam diantaranya dengan mengadakan acara doa bersama serta makan bersama dengan para keluarga dan tetangga. Bisa juga dengan membagikan makanan kepada orang-orang fakir dan miskin.

Dalam setiap acara syukuran tentu tersimpan juga doa dan harapan-harapan baik untuk semuanya.

Oke, terima kasih para kaskuser dan semoga bermanfaat. Sampai ketemu lagi di thread selanjutnya. :terimakasih



Istijabah
Referensi: di sini, di sini, di sini dan di sini


Diubah oleh istijabah 25-11-2020 15:12
anna1812Avatar border
eyefirst2Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
967
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gorontalo
GorontaloKASKUS Official
346Thread80Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.