Salah satu oleh-oleh yang bisa kita beli ketika berlibur ke Korea adalah beoseon. Beoseon atau yosul beoseon, secara harfiah diartikan dengan kaus kaki ajaib. Kaus kaki ini umumnya dikenakan oleh wanita Korea yang sudah paruh baya. Dulu, beoseon dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir kejahatan yang mana menjadi asal muasal sebutan kaus kaki ajaib. Beoseon berasal dari zaman kuno di Semenanjung Korea. "History of the Three Kingdoms" mengatakan kaus kaki itu telah digunakan selama periode tiga kerajaan. Selama itu pula, bentuk dari beoseon terus berkembang hingga menjadi seperti yang dikenal sekarang ini.

Awalnya beoseon hanya kain yang digunakan untuk membungkus kaki. Biasanya beoseon menggunakan kain katun putih. Khusus untuk bangsawan menggunakan sutra. Namun setelah Dinasti Joseon memulai perdagangan luar negeri pada akhir abad ke-19, beoseon mulai digantikan oleh kaus kaki modern. Sejak saat itu, beoseon hanya digunakan saat hari libur nasional atau pernikahan dan dipasangkan dengan hanbok (pakaian tradisional Korea).




Meskipun bentuknya sederhan, hanya lekukan yang menyerupai kaki, beoseon ternyata memiliki beberapa jenis loh. Beoseon dengan lapisan kapas di dalam, disebut dengan tarae. Sementara , gilmok beoseon digunakan dalam perjalanan jauh. Lalu ada lagi oessi beoseon, yang memiliki garis tajam seperti biji mentimun untuk menonjolkan bentuk kaki. Boeseon jenis ini dibuat pada akhir era Joseon. 

Seperti yang telah ane tuliskan di atas, beoseon selain untuk melindungi kaki juga digunakan sebagai jimat keberuntungan. Pada jaman dahulu, para ibu menggambar sketsa kaki anggota keluarganya untuk membuat beoseon bagi masing-masing kaki tersebut. Sketsa itu kemudian dikumpulkan dalam kantong yang dihiasi dengan pola bunga krisan, peony, atau jenis bunga yang lain. Kumpulan sketsa ini dipercaya akan membawa keberuntungan, kekayaan, dan umur panjang. Kepercayaan lain, ketika seorang putri akan meninggal rumahnya, ada baiknya untuk membawa kantong dan membuat sepasang beoseon bagi kedua orang tuanya.




Sebuah tradisi yang bernama dongjiheonmal, mengharuskan seorang menantu perempuan untuk membuat beoseon bagi keluarga suaminya di awal musim dingin. Tradisi ini dipercaya  akan mendatangkan umur panjang dan kesuburan. Seorang wanita yang jatuh cinta, juga bisa membuat sepasang beoseon yang indah untuk dikirim ke orang yang disayanginya. Sementara itu, menyimpan beoseon dengan rantai emas di pot gerabah juga dianggap sebagai cara untuk mengusir roh jahat.

Sekarang ini, beoseon telah menjadi inspirasi bagi banyak seniman. Warna dan pola beoseon juga lebih menarik. Banyak model beoseon yang menambahkan bantalan ekstra untuk membuatnya lebih hanyak. Inovasi tersebut dimaksudkan untuk menarik minat para generasi muda. Hal ini pun berhasil. Beoseon kini tak lagi hanya menarik perhatian orang tua namun juga  berhasil menarik minat generasi muda untuk mengenakannya.


Sumber: korea.net