Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hanasoraAvatar border
TS
hanasora
Gyeongju - Belajar Sejarah Korea pada Masa Dinasti Silla



Korea Selatan memang terkenal dengan kemajuan teknologinya, namun negara ini tetap menjaga situs-situs budaya mereka loh. Jika Agan bosen dengan wisata kota seperti ke Seoul atau Busan, Agan bisa berkunjung ke Gyeongju yang merupakan salah satu situs budaya di Korea Selatan. Di Gyeongju, Agan bisa menyaksikan dan belajar tentang sejarah Korea. Gyeongju sendiri dulunya adalah ibu kota Kerajaan Silla. Kota Gyeongju terletak di Provinsi Gyeongsang Utara, dekat pantai tenggara daratan Korea. Jika dari Busan, kurang lebih membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan atau bus. Di kota ini, Agan bisa mendapatkan pengalaman budaya yang menyenangkan.




Kota Busan sebenarnya sudah cukup banyak atraksi budaya, tapi jika Agan ingin lebih paham tentang sejarah dan budaya Korea, sangat disarankan untuk berkunjung ke Gyeongju. Di sini banyak peninggalan sejara dari Dinasti Silla yang memerintah semenanjung Korea selama hampir 1.000 tahun, dari 57 SM hingga 935 M. Waktu itu, Silla merupakan sebuah kerajaan yanh makmur dengan ibu kota di Gyeongju yang menjadi kota terbesar keempat di dunia. Dulunya, Gyeongju menjadi tempat tinggal bagi para penghuni istana Silla dan elit kerajaan. Nah, jika berkunjung ke Gyeongju, Agan bisa melihat sisa-sisa gaya hidup mewah dan kehidupan di jaman Silla.




Di Gyeongju, Agan juga bisa menemukan banyak kesenian Buddha. Kerajaan Silla telah mengadopsi agama Budha Mahayana yang berasal dari China pada abad ke-7. Gunung Namsan, jika Agan tahu, kala itu menjadi menjadi gunung suci umat Buddha. Mulai dari gunung tersebut, banyak pengikutnya yang terinspirasi untuk mendatangkan arsitek juga pengrajin guna membangun kuil dan patung yang didedikasikan untuk agama Buddha.

Masa kejayaan Silla berakhir ketika Dinasti Joseon berkuasa pada 1392-1910. Di bawah kekuasaan Dinasti Joseon, Gyeongju tidak lagi menjadi ibu kota negara. Gyeongju bahkan menjadi medan perang paling para ketika pasukan asing - pada abad ke-13 menyerang Korea, baik dari bangsa Mongol hingga invasi Jepang. Kondisi ini pun membuat pengaruh Gyeongju menurun dan tidak lagi dianggap sebagai kota besar. Lalu pada awal abad ke-20, penggalian arkeologi menemukan banyak situs-situs sejarah di Gyeongju. Akhirnya pada November 2000, Gyeongju ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia UNESCO karena berisi konsentrasi yang luar biasa dari contoh seni Buddha Korea.




Di Gyeongju terdapat lima sub-area berbeda yaitu Gunung Namsan, Wolseong, Tumuli, Kuil Hwangnyongsa, dan Sanseong, yang dimiliki oleh pemerintah nasional. Pada Gunung Namsan, Agan bisa menemukan 100 patung Buddha, 100 pagoda batu, dan 150 situs candi. Di sana juga terdapat sumur Najeong yang muncul dalam mitos pendirian Silla. Kalau di Wolseong, Agan akan disajikan pemandangan berupa enteng Banwolseong (Benteng Setengah Bulan). Benteng tersebut memiliki pemandangan yang indah. Di Wolseong terdapat Cheomseongdae Observatorium, yang mana merupakan observatorium astronomi tertua yang masih ada di Asia Timur. Lalu Tumuli berisi tiga kelompok makam kerajaan yang berasal dari era Silla. Hasil dari penggalian makam ini, ditemukan betapa mewahnya kehidupan kala itu. Banyak ditemukan mahkota emas yang diikut dimakamkan bersama rata dan ratu era Silla.




Di Hwangnyongsa, terdapat kuil Budha Silla terbesar ada di daerah tersebut. Ceritanya waktu Raja Jinheung sedang membangun istana di sebelah timur Benteng Wolseong pada tahun 553, dia melihat seekor naga kuning naik ke surga. Sebagai seorang penganut Buddha yang taat, dia membangun kembali bangunan itu sebagai kuil dan menamakannya Hwangnyongsa (Kuil Naga Kuning). Kuil ini menjadi kuil Buddha terbesar di Asia Timur selama sekitar 700 tahun sebelum dibakar selama invasi Mongol pada 1238. Terakhir, Sanseong, adalah inti fasilitas pertahanan ibu kota. Daerah ini terdiri dari Benteng Gunung Myeonghwal, yang diperkirakan telah dibangun sebelum 400 A.D. Benteng ini sangat berperan saat melawan penjajahan Jepang dan digunakan sebagai istana sementara pada masa itu.


Sumber: world.kbs.co.kr whc.unesco.org littleholidays.net 
kudanil.laAvatar border
kudanil.la memberi reputasi
1
477
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kekoreaan
Kekoreaan
10.8KThread2.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.