Plough snail (Bullia digitalis)
Untung dulu ane pernah nonton ni hewan di VCD acara BBC, soalnya kalo nyari keyword "siput unik" gak bakal nemu genus ini . Gaya merayap keong asli Afrika Selatan ini lebih mirip penyu daripada keong pada umumnya karena kakinya yang lebar mirip sirip.

Tapi ketika lagi arus pasang, plough snail atau siput bajak ini bakal "angkat kaki" supaya kebawa arus ombak. Dengan gitu siput ini bisa bolak-balik dari laut ke pantai dengan hemat tenaga.

Janthina sp.

Mau surfing kudu nunggu ombak? Noob.
Siput ungu ini punya gaya hidup plankton alias seumur hidupnya ngapung di lautan. GImana caranya? Yaitu dengan gelembung udara yang ditempelkan pakai lendir badannya. Diet siput ini pun lumayan ekstrim yakni pemakan ubur-ubur. Misalkan ditangkep orang atau pemangsa, siput ini akan ngeluarin lendir berwarna ungu seperti cangkangnya.

Spanish Dancer (Hexabranchus sanguineus)
Yang atas masih pake ban renang, tapi siput ini betul-betul bisa berenang sendiri.
Spanish Dancer yang sebenernya hidup di samudra Hindia & Pasifik termasuk Indonesia ini aslinya merayap di bawah laut kayak siput biasa, tapi kalo diganggu bisa kabur dengan kepak-kepak badannya.
BTW bentuk siput laut ini rada mirip dengan beberapa jenis cacing pipih yang juga gepeng dan bisa berenang. Awas ketuker ya.

Sea Butterfly (ordo Thecosomata)
Disebut kupu-kupu laut karena kakinya yang lebar seperti kupu-kupu, Sea Butterfly juga hidup sebagai plankton yang gak pernah menyentuh dasar laut kayak Janthina sp.diatas. Si kupu-kupu laut ini sebenernya kebagi banyak famili dan bentuknya beragam, tapi karena ukurannya gak lebih dari 5 cm dan warnanya transparan, hewan ini rada susah dicari.



Ada jenis yang punya cangkang, ada juga yang gak punya. Sedihnya, karena cangkangnya tipis siput ini rentan punah karena efek rumah kaca. Semakin tinggi CO2 di atmosfir, pH air laut akan menurun yang berarti keasamannya meningkat, dan semakin asam air laut akan bikin cangkang atau rangka hewan kerang, siput, dan koral menjadi larut atau rusak bak gula di dalam air.

Sea Angel (ordo Gymnosomata)
Beralih ke predatornya kupu-kupu yaitu bidadari.
Beda lagi dari Sea Butterfly, Sea Angel ini gak punya cangkang samsek dan siripnya lebih kecil. Cangkang mereka cuma ada pas masih larva, sebelum metamorfosis. Makanan pokok mereka cuma Sea Butterfly aja. Sebagian Sea Angel kayak Clione limacinacuma hidup di wilayah dingin dan bahkan di bawah es kutub. Mereka bakal mati kalau suhu airnya diatas 17°C.
Lagi-lagi, hewan-hewan ini sangat rentan dengan perubahan iklim.

Sea Elephant (Pterotrachea coronata)


Jangan samakan dengan elephant seal atau gajah laut yang di Antartika itu ya. Sea elephant ini berkerabat rada jauh dari sea angel atau sea butterfly, bentuk badannya pun beda. Kepalanya berbentuk belalai kayak gajah dan siripnya cuma 1. Mereka masuk ke dalam superfamili Pterotracheoidea atau lebih terkenal dengan nama lamanya yakni Heteropoda.

Meskipun bentuk Heteropoda gak kalah beragam dan abstrak dari siput-siput sebelumnya tapi infonya juga sama susahnya dicari. Padahal ukuran badannya juga mayan gede diatas 5 senti lah.

Blue Dragon Nudibranch (Glaucus atlanticus)

Sekarang kita bahas siput laut yang udah lumayan terkenal, Blue Dragon Nudibranch. Siput laut ini berenang bisa dengan gerakin cabang atau tentakelnya, bisa juga dengan gerakin tubuhnya mirip si Spanish Dancer diatas.
Yang bikin hewan ini terkenal ialah hobi makannya yang ekstrim yaitu nyemilin ubur-ubur Man o' War yang beracun. Dan setelah memakan ubur-ubur, sel sengat dari ubur-ubur ini gak dicerna tapi malah disimpan di badannya seolah-olah itu organnya sendiri. Makanya hati-hati kalo megang hewan ini, efeknya bakal sama dengan disengat ubur-ubur langsung.

Phylliroe bucephalum

Terakhir nih meskipun siput2 perenang masih lebih banyak di dunia ini, Phylliroe terbilang spesial dari siput-siput lain karena wujudnya ini mirip banget kayak ikan!(tapi ada sungutnya). 
Mirip tapi beda dari siput yang sudah-sudah, Phylliroeini gak cuma makan ubur-ubur, tapi ketika muda hidupnya parasit di badan ubur-ubur.
Tapi kurang tahu deh, apakah mereka juga punya sengatan ubur-ubur juga.

Thyca crystallina

Kerang cantik warna biru ini sebenernya adalah siput loh. Thyca crystallinaini anggota famili Eulimidae yang semua anggotanya hobi gerogotin hewan echinodermata(bintanglaut, bulubabi, teripang). Mirip nyamuk, siput Eulimidae makan dengan cara nyuntik mulutnya ke badan mangsanya, lalu nyedot cairan badannya.

Siput Vampir (Cumia reticulata)

Beda jauh familinya dari yang atas, tapi keong yg ini lebih berani. Cumia reticulatadijuluki siput vampir karena mereka suka ngisep darah ikan.
Biasanya mereka bakal nyerang ikan yang lagi tidur, lalu ngisep darahnya pake proboscis alias belalai tajem.
Eh ralat, bukan dihisap tapi darahnya dibiarin ngalir ke mulut dengan naikin tekanan darah ikan.
Tapi biasanya ikan yang digigit gak merasa keganggu walo darahnya diisep .
Semoga siput jenis ini gak menyerang manusia ya.

Megadenus atrae

Balik ke keluarga Eulimidae para pemakan bintang laut. Siput parasit kali ini rada lebih pilih2 habitat, karena mereka cuma hidup di kloaka(anus) teripang alias timun laut!

Dibalik gaya hidupnya yang ngeri sekaligus jorok ini, M. atraeselalu ditemukan hidup berpasangan jantan-betina dalam satu lobang. Hal ini lumayan aneh karena siput ini terbilang agak susah ditemuin. Entah bagaimana mereka ini bisa janjian ketemuan, tapi kemungkinan ketika 2 siput jantan ketemu dalam 1 teripang, salahsatunya bakalan ganti kelamin.
Hmmm so sweet apa nggak ya??

Entoconcha mirabilis
Masih adakah yang lebih degenerate dari spesies-spesies diatas? Jawabannya banyak, meskipun ane susah dapet infonya.
Dimulai dari yang paling pertama ditemuin, Entoconcha mirabilis badannya gak ada keong-keongnya samsek, tanpa cangkang, hampir tanpa organ pencernaan, dan hidupnya menempel di usus teripang.
Enteroxenos oestergeni

Sedikit beda dari Entoconcha, Enteroxenos gak punya organ pencernaan samasekali, sistem syaraf dan pernapasan pun gak punya. Hampir seluruh badannya cuma alat reproduksi. Mereka makan dengan nyuri nutrisi dari teripang yang diserap lewat kulit, nyaris gak ada bedanya dengan cacing pita.
Entocolax sp.
Dibanding yg atas2, Entocolax ini masih lebih "normal". Hidupnya masih sama, nempel di usus teripang, tapi sifon(organ nafas)nya nempel di kulit inangnya. Entocolax ini lebih kerabat deket ke Entoconcha soalnya organ pencernaannya masih ada dikit. Ketiga genus ini dulu sempet masuk famili Enteroxenidae & Entoconchidae, tapi sekarang digabung ke famili Eulimidae.
Asterophila japonica
Asterophila berarti "penyuka bintang", saking sukanya sampe hidupnya aja di perut bintang laut. Mirip kayak yang tadi-tadi, Asterophila gak punya organ tubuh selain pencernaan dan reproduksi, tapi badannya lebih gempal gak kayak cacing.

Dan para siput abstrak ini ketika larva punya cangkang kayak siput normal, pas gede baru metamorfosis jadi mirip cacing.

Moon Snail (Naticidae)


Naticarius orientalisdan Tanea undulata dari Timor Leste

Udahan ya ngomongin parasitnya, tapi bentar dulu, siput yang ini pun punya gaya makan yang cukup hardcore.
Siput bulan berukuran cukup gede, ukuran cangkangnya sekitar 10-38 cm tapi ukuran badannya sendiri bisa 3 kali lebih lebar dari cangkangnya.
Siput ini memangsa kerang, kepiting, teritip, dan juga siput lain. Dan cara makan mereka ini cukup ganas, yaitu dengan mengebor cangkang kerang menggunakan radula atau "lidah kasar" mereka ditambah dengan cairan asam untuk melunakkan bagian cangkang tersebut.
Setelah berlubang, siput akan mengisap daging mangsanya memakai proboscismereka.

Cone Snail (Conus geographus)

Bicara tentang organ radula, siput famili Conidae atau umum disebut siput kerucut juga gak kalah ekstrim dalam memanfaatkan organ makannya ini. Siput berbentuk aneh ini mampu meluncurkan lidahnya ke arah mangsa bagai senjata tombak.
Tidak hanya itu, tombaknya ini juga memiliki bisa yang berbahaya, khususnya pada spesies Conus geographus. Sengatan C. geographusmampu membunuh manusia dalam waktu 1 hingga 5 jam dan belum ada penawar racunnya hingga sekarang.

Beberapa jenis siput kerucut termasuk C. geographus hidup di samudera Hindia-Pasifik termasuk Indonesia, makanya kudu hati-hati jangan asal pegang kalo main ke pantai.

Uniknya, setelah diteliti komponen racun dari C. geographus ini mirip dengan hormon insulin yang berfungsi mengurangi gula darah. Jadi mangsa yang disengat tubuhnya akan melemah karena menurunnya gula yang jadi sumber energi dalam badannya. Sejauh ini baru 2 spesies siput yang memiliki racun Insulin macam ini, siput kerucut lain biasanya punya jenis racun yang berbeda.

Yang jelas, kalau agan punya riwayat atau resiko diabetes gak usah sok nyomot siput ini buat pengobatan alternatif dah.
Biar kita serahkan kepada para peneliti, semoga suatu saat para siput ini bisa bermanfaat dengan cara yang aman.

Melibe viridis

Berbeda dari nudibranch pada umumnya yang hanya makan makanan statis kayak koral dan alga, para Melibeseperti Melibe viridis adalah predator krustasea kecil (sebut saja plankton). Hewan ini mampu menangkap mangsa yang sedang berenang dengan cara melebarkan mulutnya bak jaring ikan. Gak heran siput ini juga disebut "Lion's Mane Nudibranch" karena mulutnya yang seperti rambut singa.
Cara makan seperti ini mirip dengan Plough Snail dan Cone Snail di atas, hanya bedanya yang dimakan adalah hewan bergerak, bukan sesama hewan lamban.

Uniknya, yang mampu menangkap plankton atau hewan mengambang hanya Melibe dewasa. Melibe yang masih anakan biasa makan di dasar air kayak siput pada umumnya. Uniknya lagi, Melibe dewasa hanya makan di saat malam hari.
Dan uniknya lagi() siput ini juga mampu berenang mirip Spanish Dancer yang ane bahas sebelumnya, meskipun hal tersebut cukup jarang terjadi.

Melibe viridisbisa ditemukan di Indonesia seperti wilayah Sulawesi dan Bali. Video hewan ini sempat bikin geger media online hingga disebut "Hewan mengerikan-" atau "Hewan alien dari Indonesia".

Melibe colemani


Apa ini ya? Ranting kayu? Bunga karang? atau... kerangka siput yang udah mati?
Selain punya bentuk bodi aneh seperti sodaranya di atas, Melibe colemanipunya badan transparan sehingga hanya tonjolan tentakelnya yang terlihat. Seolah-olah keliatan kayak tulang di foto ronsen.
Oh iya siput tembus pandang ini juga ditemukan di perairan Indonesia termasuk pulau Komodo.

Tethys fimbria

Yang ini masih satu famili dengan Melibe, cara makannya juga hampir sama. Bedanya kepala Tethysberbentuk lebar mirip hewan belangkas. Atau mungkin lebih tepat disebut mirip hewan purba trilobit, apalagi bentuk badannya yang seolah-olah punya banyak kaki