Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Pantau.comAvatar border
TS
Pantau.com
Pria Terlambat Menikah Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi, Benarkah?
Ilustrasi (Foto: Pixabay)


Pantau.com - Banyak yang berpikiran jika seorang pria bisa menikah kapanpun tak terikat oleh usia. Namun menurut para dokter di Amerika Serikat, pria yang 'terlambat' menikah berpotensi memiliki risiko kesehatan dimana bayi yang lahir dari ayah pada usia lebih tua cenderung memiliki masalah kesehatan.

Baca juga: Tanpa Nyeri, Bahan Alami Ini Bisa Jadi Obat Sariawan

Para peneliti di Stanford University di California mempelajari catatan kesehatan hubungan dengan semua kelahiran hidup di negara antara tahun 2007 hingga 2016, yang berjumlah lebih dari 40 juta bayi. Catatan menunjukan bahwa anak-anak yang lahir dari pria berusia 45 tahun ke atas, memiliki risiko 14 persen lebih besar untuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan mendapat perawatan intensif neonatal dibandingkan dnegan bayi yang lahir dari ayah yang lebih muda.

Menurut laporan The Guardian, bayi yang lahir dari pria berusia 45 tahun ke atas juga mendapatkan skor lebih rendah pada tes kesehatan Apgar yang baru lahir, dan 18 persen lebih mungkin mengalami kejang dibandingkan dengan bayi yang lair dari ayah yang bersusia 25 hingga 34 tahun, menurut penelitian di British Medical Journal. Risiko diabetes gestasional lebih besar dialami oleh perempuan ketika mereka memiliki anak dengan pria yang lebih tua.

Michael Eisenberg, seorang penulis senior dalam laporan itu, mengatakan bahwa meskipun peningkatan risikonya rendah, pasangan tidak boleh mengabaikan usia ayah ketika merencanakan berkeluarga.

"Sesuatu itu harus di pertimbangankan. Terdapat potensi risiko dengan menunggu. Pria sebaikanya tidak berpikir dia dapat menikah di usia kapan saja," jelas Risenberg.
Namun Einsenberg menekankan bahwa peningkatan risiko tersebut kecil. Setelah menyesuaikan untuk usia ibu dan faktor lain seperti pendidikan dan apakah ia merokok, ia menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari pria berusia 45 tahun ke atas terlahir lebih cepat sehari dari kelahiran rata-rata, dan beratnya hanya 20 gram lebih ringan dibandingkan dengan ayah yang lebih muda.

Yang lebih penting, kata Eisenberg, adalah dampak peningkatan kecil dalam risiko kesehatan mungkin di seluruh populasi karena usia ayah terus meningkat. Di Inggris dan Wales, usia rata-rata ayah pertama kali meningkat sekitar satu tahun per dekade selama 40 tahun terakhir, menurut Kantor Statistik Nasional.

Einsberg dan rekan menunjukan bahwa terjadi perubahan DNA sperma pria yang lebih tua mungkin yang dijelaskan dalam temuan mereka. Kekhawatiran ini didukung oleh pekerjaan sebelumnya, termasuk penelitian Harvard tahun lalu, yang menemukan kelahiran melalui IVF jatuh saat usia ayah meningkat.

Baca juga: Duh, Indonesia 10 Besar Penderita Diabetes Melitus Akibat Obesitas

Dalam pendapat yang menyertai penelitian BMJ, Hilary Brown, seorang ahli epidemiologi perinatal di Universitas Toronto di Scarborough, memperingatkan bahwa terlepas dari upaya para peneliti, sulit untuk menguraikan efek dari usia ibu dan ayahnya. Dan dia memperingatkan bahwa kerusakan DNA pada sperma pria yang lebih tua hanya ada satu penjelasan yang mungkin untuk dampaknya.

"Penelitian telah menunjukan bahwa usia ayah yang lebih tua dikaitkan dengan perilaku kesehatan negatif seperti merokok dan konsumsi alkohol yang sering, obesitas, penyakit kronis, penyakit mental, dan sub-kesuburan," tulisnya.

0
253
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.