Awal Kisah
Hari ini, kami merencakan safari (silaturahmi mencari kebenaran yang hakiki) menuju tempat-tempat KKN kawan-kawan seperjuangkan yang Jawa Barat yang Paling Timur dengan warna kebesaran ungu (teringat seketika janda entahlah). Safari ini beranggotakan 6 orang yakni ane (mas), Bandot, Mamat, May, Sakti, dan Rianti.

Menggunakan motor masing masing kami menyusuri jalanan nan indah di kaki gunung yang terkenal banyak macan tutulnya (bagi rakjat priangan you know lah).

Berangkatlah ane sama bleki (nama motor ane sejenis scoop mania), Mamat sama Rianti, May bersama Sakti.

Singkat waktu, sampaikan kita di posko Qiqi, sekilas info Qiqi merupakan cemceman Bandot. Next.. Diposko Qiqi beserta anak anak KKN sedang kegiatan mainstream seperti ke posyandu, sekolah, dan belanjut ke desa. Kami sampai posko Qiqi pukul 12.00 pas noh dengan jam makan siang..

Dan.... Kode berhasil gan.
Qiqi masakin kami menu andalannya yakni SOUP KANGKUNG dan AYAM MANIA. Kangkung dengan kuah gurih mantap mania berhasil menghantam tenggorokan ane.. Asin tenan coeg. Asli..

Selepas melepas celana, etss... dahaga maksudnya. Kita melanjutken perjalanan kembali dengan formasi kali ini bertambah. Karena Qiqi ngikut. Padahal dia masih KKN malah join
Selapas itu kita menuju ke posko Yudi, ya... Anak yang kalem selow santai ini jadi ketua kelompok KKN. Ga kebayang ane rapat bakal berapa puluh jam dengan gaya selownya
Di Yudi ga banyak cincong karena setelah sampai kita sang penghisap darah.. Asap maksudnya. Diberikannya subsidi tembakau. Beuh nikmat kalidan lagi lagi tewe ngikut tim. Formasi semakin banyak. Bisa dikira geng motor iki
Sampai posko si Gopat posko terakhir pukul 16.00 kita kita gada makan gada subsidi tembakau. Justru diposko terkahir ini berasa padang gurun yang sulit mendapatkan apa apa

Setelah dinamika panjang. Tapi punten ga kaya pilpres yang penuh guncangan.. Akhirnya kami sepakat mlipir ke puncak gunung yang lagi viral. Tingginya ga seberapa tapi ceritanya biasa aja

Tim bertambah lagi Gopat ngikut lagi. Berasa punya magnet ane kemanapun pergi disitu pasti ada yang mengikutitim menjadi sembilan personel ditambah Gopat, Yudi dan Qiqi. Dan kita akan mendaki menuju sunset, yang menjadi fokus titik itu hanya itu dan itu itu....
Sampailah kami di basecamp pada pukul 17.30 karena memang dekat dengan posko KKN si Gopat.
Cuaca aman cerah dengan dingin semerebak menyilimutu kami ketima menapakan kaki di base. Dilanjut membayar simaksi sebesar 5k saja dan parkir 3k kita kita yang berniat safari menuju ke puncak. Citylight we coming......

Tanpa ingat kode etik pendaki (karena terlampau juga lama tak naik kembali) kita tanpa diawali doa langsung menapakan kaki demi kaki menggapai puncak yang kata orang base hanya sepanjang 1,5 km.

Tanpa rasa curiga dengan gerak gerik base yang nampaknya terkejut dengan kehadiran kami, kami melanjutkan kaki demi kaki kembali...
Sampailah pada pos 1 .... Dan..

Sampailah kesepakatan kalo ane& Yudi menghantar Rianti turun. Sedangkan yang lain melanjutkan perjalanan
Adzan magrib berkumandang dan ane& Yudi telah kembali ke base..

Perjalanan berlanjut ane bawa bleki, and Rianti.. Yudi pun bawa motor..
Kita otewe menyusul anak anak..
Pukul 18.00 atau kata orang lampau sandekala.. Kita berhasil menyusul anak anak yang lain di pos 3. Dan anak anak sedang berkomunikasi sama bapak pos 3 dengan bahasa Jawa. Kiranya begini

Kondisi tim, Rianti nampak sudah kepayahan, May nampak diam seribu kata karena kelelahan, Qiqi sudah sempoyongan, Bandot sama, Gopat masih semangat karena basicnya pendaki, Sakti masih enjoy, dan Mamat ingin cepat cepat. Ane dan Yudi santai soalnya naik motor.

Gubraaak!!
Qiqi terjatuh karena kelelahan di tanjakan, Mamat bersama May dan Yudi segera menyusul ke lokasi terjatuhnya Qiqi di tanjakan.
SANDEKALA!!
SANDEKALA!!
KALIAN TAHU SANDEKALA TIDAK!!!
KESIN SEGERA!!
Teriakan dari Bapak Jawa tadi mengagetkan kami, segera Mamat Bandot memapah Qiqi menuju ke lokasi gubug Bapak Jawa tadi.

Segera ane dan Sakti merapat ke gubug, meninggalkan May dan Gopat yang masih diatas tanjakan.


Pasca kejadian tersebut, kami sepakat bahwa Qiqi harus turun ditemani Bandot, Yudi dan Rianti memakai kendaraan. Sebelum turun Qiqi sembari tersenyum berkata:

Setelah mengikat Qiqi dengan tali prusik lalu kemudian ane dan Mamat sempat mengobrol 6 mata bersama Bapak Jawa


Hihihihi....
Hihihihi...
(terdengar suara tertawa di kegelapan malam)
Ane: "Mat.. dengerkan?"
Mamat: "Sssst...."

Setelah menghabiskan air nira kelapa pemberian sang bapak Jawa kami putuskan bahwa sisa pasukan ane, Mamat, Sakti, Gopat, dan May sepakat untuk melanjutkan perjalanan. dan yang mengetahui peristiwa barusan hanya kami berdua. Juangkrikk..

Perjalanan berlanjut, formasi pendakian kali ini, Gopat buka lajur dilanjut May, Sakti, Mamat dan Ane sebagai sweaper. semua nampak bahagia terkecuali ane dan Mamat yang nampak waswas akan peristiwa tadi. Hingga sampailah kami di puncak pelaminan. *sorry
puncak gunung maksudnya. ternyata di puncak terdapat warung yang sudah tutup namun ternyata pasca kami datang warung tersebut buka dengan ada ibu dan bapak2 didalamanya.


Nampak suasana hening seketika hingga sang ibu berkata
"Oh.. kalian bertemu seseorang di pos 3?"

Mamat: "iya bu, tadi bertemu Bapak Jawa hingga kami sempat ngobrol.dan dikasih air nira."

Narasi yang dibangun ibu dan bapak warung menjadi berbeda pasca Mamat menceritakan tentang Bapak Jawa. yamg tadinya nampak welcome menjadi agak menjaga jarak dengan kita.

Singkat cerita, pasca swafoto di puncak. kita semua turun menuju camp dengan kecepatan tinggi sembari bernyanyi tidak karuan. ane dan Mamat hanya bisa berguman dalam hati.
"Kita semua harus bernarasi di basecamp."

BERSAMBUNG