Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Health
  • Manfaat dan Dampak Kratom, Pohon Asal Kalimantan yang Akan Dilarang BNN

arifkorekAvatar border
TS
arifkorek
Manfaat dan Dampak Kratom, Pohon Asal Kalimantan yang Akan Dilarang BNN
Kratom (Partnergyna speciosa) secara tradisionil dipakai selaku tanaman obat di Kalimantan dan dataran Asia Tenggara yang lain seperti Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Satu analisis ilmiah ungkap, kratom menjadi tanaman yang dimakan warga Thailand sisi selatan dan Malaysia sisi utara.

Kratom dipercayai bisa menolong kurangi rasa sakit, membuat santai, menahan kecapekan, dan menolong pencandu opium untuk stop. Fungsinya juga telah kedengar ke penjuru dunia sampai benar-benar terkenal di Amerika Serikat.

Tetapi, legalitas kratom sekarang ini ditanyakan banyak negara, dan Indonesia melalui Tubuh Narkotika Nasional sedang memroses kratom jadi beberapa obat terlarang Kelompok I. Lalu, apa manfaat, efek, dan resiko dari konsumsi kratom berdasar studi!

Manfaat dan Dampak Kratom


Sepintas mengenai kratom

Saat sebelum mengulas manfaat dan resiko, sebaiknya kita mengenali apakah itu kratom. Kratom masih satu keluarga dengan kopi (Rubiaceae). Tanaman tropis ini dapat tumbuh setinggi 6 sampai 17 mtr..

Beberapa petani kratom biasa memanfaatkan daunnya yang mempunyai lebar melewati telapak tangan orang dewasa. Selama ini, ada seputar 310.000 petani di Kalimantan yang memercayakan kratom selaku mata pencarian.

Dalam sehari, tiga petani dapat menuai 210 kg daun kratom yang bila kering akan turun jadi sepersepuluhnya. Daun kering itu selanjutnya dibuat jadi remahan sampai berupa serupa daun teh hijau kering.

Manfaat dan efek samping kratom berdasar studi

Banyak jurnal ilmiah sudah mempelajari dan membahas mengenai manfaat dan efek dari kratom, baik dikerjakan pakar dari dalam negeri atau internasional. Dalam jurnal dengan judul Manfaat Biokimia, Analisis, dan Penilaian Resiko Medis Kratom yang keluar di National Center of Biotechnology Information (NCBI), edisi April 2017, pakar dari AS mendapati, efek kratom bergantung pada jumlah penggunaan.

Studi yang dikerjakan Dimy Fluyau dari Kampus Emory Atlanta, dan Neelambika Revadigar dari Kampus Columbia New York, mengevaluasi 198 artikel riset mengenai kratom semenjak 2007 sampai 2017 untuk menganalisa manfaat, resiko, dan penilaian analisis kratom.

Riset data memperlihatkan, kratom mempunyai beberapa manfaat seperti dampak stimulasi dan obat penenang, dan kurangi rasa ngilu. "Tetapi, kratom bisa mengakibatkan kolestasis intrahepatik (keadaan yang mengubah saluran empedu hati), kejang, aritmia, mengusik peranan memory, koma, sampai kematian," catat pakar dalam laporan mereka.

Disamping itu, kratom berpengaruh pada psikis dan klinis. Secara psikis, kratom memacu euforia dan hati santai pada tanda-tanda yang kronis seperti invasi, perseteruan, dan psikosis. Sesaat aktualisasi klinis yang dilukiskan ialah poliuria, kejang, mulut kering, dan muntah.

Poliuria ialah keadaan di mana jumlah urin yang dibuat kebanyakan hingga mengakibatkan penderitanya kerap buang air kecil. "Pribadi yang konsumsi kratom dalam jumlah besar beresiko alami keracunan dan terima dampak jelek dari kratom, khususnya untuk mereka yang konsumsi alkohol berlebihan. Dan toksisitas serius jarang ada, umumnya sesudah konsumsi dengan jumlah tinggi," catat pakar dalam laporan mereka.

"Kami berpendapat, efek kratom semakin besar dari faedahnya. Bahkan juga ada riset pada hewan yang memperlihatkan kratom memacu luka hati. Walau ini resiko sangat jarang, tetapi benar-benar mencemaskan," tambah penulis.

Saat itu, jurnal ilmiah yang dicatat Mariana Raini dari Pusat Riset dan Peningkatan Biomedis dan Tehnologi Landasan Kesehatan, Tubuh Riset dan Peningkatan Kesehatan, Kemenkes RI mendapati, pemakaian kratom secara teratur atau pada suatu masa bisa memunculkan adiksi dan keterikatan

"Pemakai yang coba hentikan pemakaian kratom bisa mengakibatkan tanda-tanda putus obat," catat Mariana dalam laporannya. Tanda-tanda putus obat diantaranya anoreksia, ngilu dan kejang otot, ngilu pada tulang dan persendian, mata/hidung berair, rasa panas, demam, selera makan turun, diare, halusinasi, delusion, psikis confusion, masalah emosional, dan insomnia. Ia tuliskan, kratom mempunyai dampak seperti narkotika dan bisa memunculkan adiksi
0
330
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread10KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.